Kisah Kerajaan Kalingga, Pecahan Tarumanegara Cikal Bakal Munculnya Mataram Kuno

Selasa, 05 September 2023 - 06:21 WIB
loading...
Kisah Kerajaan Kalingga,...
Candi Bubrah, salah satu peninggalan dan bukti Kerajaan Kalingga di Pulau Jawa. Foto/Istimewa/IG happyfotoscape
A A A
Kerajaan Kalingga di Pulau Jawa bagian tengah memiliki keterkaitan dengan dua kerajaan di Jawa bagian barat. Dua kerajaan itu merupakan pecahan kerajaan tertua di Pulau Jawa yakni Kerajaan Tarumanegara.

Kala itu sang raja Sanjaya merupakan keturunan dari Ratu Shima yang berkuasa di Kalingga.Sedangkan sang ayah bernama Bratasena, merupakan raja Kerajaan Galuh ketiga yang merupakan teman dekat Tarusbawa.

Sosok Bratasena sendiri memiliki hubungan dengan Kerajaan Galuh, karena cucu resmi Wretikandayun berasal dari putra bungsunya bernama Mandiminyak.



Mandiminyak konon merupakan Raja Galuh kedua yang memimpin selama 7 tahun yakni pada 702 M hingga 709 M.

Saat Bratasena memimpin Kerajaan Galuh, pada tahun 716 M terdapat perseteruan di dalam kerajaan. Bratasena dikudeta sendiri oleh Purbasora. Padahal Purbasora adalah saudara satu ibu yang memiliki ayah berbeda dari Bratasena.

Pada akhirnya Bratasena menyelamatkan diri ke Sundapura dan meminta pertolongan kepada Tarusbawa, sebagaimana dikutip dari “Hitam Putih Pajajaran: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran” dari tulisan Fery Taufiq El Jaquene.

Sanjaya dibantu oleh Tarusbawa menyerang Kerajaan Galuh, dipimpin oleh Purbasora. Pada akhirnya Galuh mengalami kekalahan dan Sanjaya mampu menjadi penguasa Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Kalingga, setelah Ratu Shima meninggal dunia.



Sebagai ahli waris Kerajaan Kalingga secara resmi, Sanjaya menjadi penguasa Kalingga bagian utara yang disebut Bumi Mataram, yang akhirnya dikenal sebagai Kerajaan Mataram Kuno, pada tahun 732 M.

Sedangkan tanah yang ada di Sunda diserahkan kepada putranya bernama Tamperan Barmawijaya atau Rakeyan Panaraban.

Secara garis keturunan, ia merupakan kakak seayah Rakai Panangkaran, putra Sanjaya dari Sudiwara putri Dewasinga Raja Kalingga Selatan atau sering dikenal Bumi Sambara. Fakta sejarah ini didukung oleh Prasasti Jayabupati.



Isi Prasasti Jayabupati mengungkapkan bahwa nama Sunda adalah sebagai kerajaan di Jawa Barat.

Prasasti ini berisi 40 baris yang harus memerlukan empat buah batu untuk menuliskannya. Batu ini ditemukan di Sungai Cicatih yang masih kawasan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Keunikan dari prasasti ini adalah disusun menggunakan bahasa Jawa Kuno.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2898 seconds (0.1#10.140)