Korban Sodomi Fajarudin di Karanganyar Mulai Bersikap Seperti Wanita

Jum'at, 24 Maret 2017 - 15:09 WIB
Korban Sodomi Fajarudin di Karanganyar Mulai Bersikap Seperti Wanita
Korban Sodomi Fajarudin di Karanganyar Mulai Bersikap Seperti Wanita
A A A
KARANGANYAR - Salah satu korban sodomi yang dilakukan oleh Fajarudin saat ini menunjukkan sifat mirip wanita. Korban tersebut saat ini sudah dewasa dan terdaftar sebagai salah satu mahasiswa salah satu universitas di Kota Solo.

Perilaku mirip wanita itu diketahi setelah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karanganyar bersama tim pendamping datang untuk menemui 16 korban Fajarudin.

Saat datang ke rumah salah satu korban, akhirnya diketahui adanya perilaku yang agak aneh. Salah satu korban yang sudah dewasa memiliki sifat lemah lembut. Tidak hanya itu saja beberapa sikap perempuan juga ada pada dirinya.

Khusus untuk korban itu, nantinya akan mendapatkan pendampingan yang cukup ekstra dibandingkan 15 korban lainnya. Hal itu dilakukan agar korban itu tidak memiliki perilaku menyimpang atau meniru perbuatan tersangka di kemudian hari.

“Salah satu korban perilakunya saat ini kemayu seperti perempuan,” ucap salah seorang petugas Unit PPA saat pertemuan dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jumat (24/3/2017) siang.

Meski demikian, pendampingan terhadap korban lain juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Para korban yang usianya masih di bawah sepuluh tahun tersebut juga memiliki resiko yang sama di kemudian hari.

Dengan pendampingan yang tepat maka diharapkan perilaku menyimpang itu tidak akan terjadi pada para korban yang lain.

Susilaningtiyas, Tenaga Ahli LPSK, mengaku siap memberikan pendampingan kepada para korban. Pihaknya bakal menerjunkan tim psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap 16 korban yang ada. Pendekatan psikologis memang penting untuk menghindari trauma berkepanjangan kepada para korban sodomi.

Lebih lanjut Susilaningtiyas menjelaskan, selain pendampingan psikologis pihaknya juga melakukan pendampingan yang lain.

Pasalnya para korban sodomi juga sangat rentan untuk terkena penyakit fisik seperti penyakit menular seks atau penyakit berbahaya lainnya. Jika hal tersebut tidak ditangani dengan tepat, dikhawatirkan akan menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari.

“Kita akan melalukan pendampingan kepada para korban sejak saat ini, bahkan sampai nanti saat di persidangan,” ucapnya.

Ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Karanganyar, Hadiasri Widyasari, mengatakan pihaknya akan memberikan treatmen khusus kepada para korban.

Dia mengaku bakal menggandeng sejumlah aktivis dan pekerja sosial yang ada di Karanganyar maupun di Kota solo untuk ikut mendampingi para korban. Semakin banyak pihak yang ikut ambil bagian penanganan bisa lebih mudah dan cepat. “Kita akan dampingi mereka sampai sembuh,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1801 seconds (0.1#10.140)