Keren! Ganjar Inisiasi Konsep Sekolah untuk Keluarga Tak Mampu

Rabu, 30 Agustus 2023 - 16:01 WIB
loading...
Keren! Ganjar Inisiasi...
Kepala SMKN Jateng, Hardo Sujatmiko (kanan) didampingi Wakil Kepala SMKN Jateng Bidang Humas dan Kerjasama, Heri Purnomo usai kunjungan Presiden Jokowi, Rabu (30/8/2023). Foto/MPI/Eka Setiawan
A A A
SEMARANG - Pendirian SMKN Jateng, yang merupakan sekolah gratis boarding dan semi boarding, adalah inisiatif Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Sekolah tersebut dikhususkan bagi keluarga tidak mampu di Jateng, untuk memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan.



Salah satu sekolah gratis boarding itu adalah SMKN Jateng Kampus Semarang, yang berlokasi di Jalan Brotojoyo, Kelurahan Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Sekolah itu, baru saja dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (30/8/2023).



Kepala SMKN Jateng, Hardo Sujatmiko mengatakan, sekolah tersebut memang program khusus untuk keluarga kurang mampu. "Memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan. Keterserapan ini (lulusan) yang paling besar bekerja. Hampir 75-80 persen bekerja di perusahan-perusahaan skala nasional," katanya.



Program kedua di sekolah gratis itu, yakni belajar untuk bisa melanjutkan kuliah usai lulus dari SMKN Jateng. Karena untuk keluarga tidak mampu, maka Pemprov Jateng, mengejar beasiswa perguruan tinggi agar nantinya lulusan sekolah tersebut bisa melanjutkan kuliah.

"Salah satunya di Jepang, yang kita kembangkan sekarang juga belajar dan bekerja di Jerman. Ini juga kita programkan," lanjutnya. Selain di dua negara itu, kata Hardo, beasiswa di kampus-kampus di Indonesia juga menjadi prioritas. Tujuannya, agar para siswa dari keluarga tidak mampu bisa melanjutkan kuliah.

"Memang karena di sini vokasi, jadi paling banyak bekerja (lulusannya). Tapi sistemnya industri itu sudah datang, seperti PT Buma, Komatsu. PT Buma mendatangkan alatnya di sini, anak-anak diajari operator mekanik, lalu direkrut ke sana," bebernya.



Saat ini, ungkap Hardo, Pemprov Jateng sedang melakukan evaluasi khususnya terkait sistem kontrak bekerja yang ada. "Ini bangun lagi ke depan (untuk) langkah selanjutnya. Di sini mengutamakan karakter unggul disiplin relijius. Karakter unggul yang jadi daya tarik industri. Kesamaptaan atau semi militer yang jadi ciri khas kita," jelas Hardo.

Wakil Kepala SMKN Jateng Bidang Humas dan Kerjasama Heri Purnomo menjelaskan, sekolah boarding di Jateng ini ada dua jenis. Pertama sekolah boarding di tiga lokasi, yakni SMKN Jateng di Semarang, setiap tahun menerima 120 siswa baru.

Untuk SMKN Jateng di Pati, setiap tahun juga menerima 120 siswa, dan SMKN Jateng di Purbalingga setiap tahun menerima 96 siswa. Saat ini SMKN Jateng di Semarang totalnya ada 360 siswa, Purbalingga 288 siswa, dan Pati 216 siswa.



Sementara model kedua adalah semi boarding yang ada di 15 tempat SMK di kabupaten dan kota di Jateng, yang masuk kategori miskin. Di masing-masing sekolah itu, setiap tahun terima 30 siswa dari keluarga tidak mampu.

Presiden Jokowi mengapresiasi apa yang diinisiasi Ganjar lewat konsep sekolah gratis ini. "Saya kira ini sebuah inisiatif yang cukup bagus dari Pak Gubernur Jawa Tengah, dulunya ini BLK (Balai Latihan Kerja) digeser menjadi SMK, dan khusus untuk keluarga-keluarga yang tidak mampu," tandasnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2523 seconds (0.1#10.140)