Pelaku UMKM dan IKM Memiliki Peran Sentral dalam Perekonomian Lokal Bone Bolango
loading...
A
A
A
BONEBOL - Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli menilai upaya peningkatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri kecil dan menengah (IKM) menjadi tulang punggung ekonomi di Kabupaten Bone Bolango.
Hal ini disampaikan Wabup Merlan dalam kegiatan penyuluhan jasa keuangan dan strategi percepatan akses keuangan dalam rangka mendukung pengembangan bisnis UMKM dan pelaku usaha di RM. Miranti Indah, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango Kamis (24/8/2023). Acara ini digagas oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.
Merlan mengatakan kini sektor UMKM dan IKM menjadi pendorong utama pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakatnya yang berbakat dan kreatif. Ia juga menyampaikan bahwa UMKM dan IKM memiliki peran sentral dalam perekonomian warga lokal. Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja, akan tetapi menjadi sumber inovasi keberlanjutan serta inklusi sosial.
"Melalui UMKM dan IKM, kita mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, memberikan peluang kepada wirausaha lokal untuk berpartisipasi aktif dalam membangun kesejahteraan bersama," tutur Merlan.
Ia juga menambahkan bahwa akses keuangan merupakan salah satu faktor kritis dalam mendukung kemajuan UMKM dan IKM di suatu daerah, termasuk di Kabupaten Bone Bolango.
Ia mengungkapkan UMKM dan IKM seringkali menghadapi kendala dalam mendapatkan akses keuangan yang cukup untuk mengembangkan usaha mereka. Beberapa keterangan tentang kebutuhan akses keuangan bagi UMKM dan IKM di Kabupaten Bone Bolango di antaranya yakni modal awal.
Merlan menyebutkan banyak UMKM dan IKM masih kesulitan dalam mendapatkan modal awal yang cukup untuk memulai atau mengembangkan usaha. "Ketersediaan akses keuangan yang mudah dan terjangkau dapat membantu pelaku usaha dalam membiayai pembelian peralatan, bahan baku, dan kebutuhan operasional lainnya," ujarnya.
Selanjutnya, kemampuan akses kredit bagi sebagian UMKM dan IKM, akses ke kredit perbankan mungkin sulit karena kurangnya persyaratan jaminan yang memang ketat serta dapat diberikan. Penyediaan program kredit yang sesuai dengan skala dan karakteristik UMKM dan IKM dapat membantu meringankan hambatan ini.
Selain itu, dalam hal pengembangan dan inovasi, UMKM dan IKM yang ingin berkembang dan berinovasi seringkali memerlukan sumber daya tambahan. Akses keuangan yang memadai dapat memungkinkan pelaku usaha untuk melakukan penelitian, pengembangan produk, dan diversifikasi usaha.
Kebutuhan akses finansial dibutuhkan untuk menuju pasar global. Bagi UMKM dan IKM yang ingin mengakses pasar global, ada kebutuhan untuk memperoleh dukungan finansial guna memenuhi standar kualitas dan keamanan yang diperlukan. Program atau fasilitas pendanaan yang didukung pemerintah daerah atau lembaga finansial dapat membantu UMKM dan IKM untuk mengatasi hambatan ini.
Poin terakhir yakni pendidikan keuangan. Selain akses langsung keuangan, pendidikan keuangan juga cukup penting. Pelaku usaha UMKM dan IKM perlu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai manajemen keuangan, pengelolaan utang, serta investasi.
"Pelatihan dan sumber daya pendidikan terkait keuangan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kemampuan finansial pelaku usaha," ucap orang nomor dua di Kabupaten Bone Bolango itu.
Maka dari itu, kata Ketua IWAPI Bone Bolango tersebut, dalam konteks Kabupaten Bone Bolango upaya untuk meningkatkan akses keuangan bagi UMKM dan IKM perlu melibatkan kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, serta sektor swasta.
"Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk akses keuangan yang inklusif dan berkelanjutan, UMKM dan IKM dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat," tutup Merlan.
Hal ini disampaikan Wabup Merlan dalam kegiatan penyuluhan jasa keuangan dan strategi percepatan akses keuangan dalam rangka mendukung pengembangan bisnis UMKM dan pelaku usaha di RM. Miranti Indah, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango Kamis (24/8/2023). Acara ini digagas oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.
Merlan mengatakan kini sektor UMKM dan IKM menjadi pendorong utama pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakatnya yang berbakat dan kreatif. Ia juga menyampaikan bahwa UMKM dan IKM memiliki peran sentral dalam perekonomian warga lokal. Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja, akan tetapi menjadi sumber inovasi keberlanjutan serta inklusi sosial.
"Melalui UMKM dan IKM, kita mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, memberikan peluang kepada wirausaha lokal untuk berpartisipasi aktif dalam membangun kesejahteraan bersama," tutur Merlan.
Ia juga menambahkan bahwa akses keuangan merupakan salah satu faktor kritis dalam mendukung kemajuan UMKM dan IKM di suatu daerah, termasuk di Kabupaten Bone Bolango.
Ia mengungkapkan UMKM dan IKM seringkali menghadapi kendala dalam mendapatkan akses keuangan yang cukup untuk mengembangkan usaha mereka. Beberapa keterangan tentang kebutuhan akses keuangan bagi UMKM dan IKM di Kabupaten Bone Bolango di antaranya yakni modal awal.
Merlan menyebutkan banyak UMKM dan IKM masih kesulitan dalam mendapatkan modal awal yang cukup untuk memulai atau mengembangkan usaha. "Ketersediaan akses keuangan yang mudah dan terjangkau dapat membantu pelaku usaha dalam membiayai pembelian peralatan, bahan baku, dan kebutuhan operasional lainnya," ujarnya.
Selanjutnya, kemampuan akses kredit bagi sebagian UMKM dan IKM, akses ke kredit perbankan mungkin sulit karena kurangnya persyaratan jaminan yang memang ketat serta dapat diberikan. Penyediaan program kredit yang sesuai dengan skala dan karakteristik UMKM dan IKM dapat membantu meringankan hambatan ini.
Selain itu, dalam hal pengembangan dan inovasi, UMKM dan IKM yang ingin berkembang dan berinovasi seringkali memerlukan sumber daya tambahan. Akses keuangan yang memadai dapat memungkinkan pelaku usaha untuk melakukan penelitian, pengembangan produk, dan diversifikasi usaha.
Kebutuhan akses finansial dibutuhkan untuk menuju pasar global. Bagi UMKM dan IKM yang ingin mengakses pasar global, ada kebutuhan untuk memperoleh dukungan finansial guna memenuhi standar kualitas dan keamanan yang diperlukan. Program atau fasilitas pendanaan yang didukung pemerintah daerah atau lembaga finansial dapat membantu UMKM dan IKM untuk mengatasi hambatan ini.
Poin terakhir yakni pendidikan keuangan. Selain akses langsung keuangan, pendidikan keuangan juga cukup penting. Pelaku usaha UMKM dan IKM perlu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai manajemen keuangan, pengelolaan utang, serta investasi.
"Pelatihan dan sumber daya pendidikan terkait keuangan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kemampuan finansial pelaku usaha," ucap orang nomor dua di Kabupaten Bone Bolango itu.
Maka dari itu, kata Ketua IWAPI Bone Bolango tersebut, dalam konteks Kabupaten Bone Bolango upaya untuk meningkatkan akses keuangan bagi UMKM dan IKM perlu melibatkan kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, serta sektor swasta.
"Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk akses keuangan yang inklusif dan berkelanjutan, UMKM dan IKM dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat," tutup Merlan.
(dsa)