Aktivitas Vulkanik Tinggi, Sinabung Masih Berstatus Awas

Jum'at, 24 Februari 2017 - 10:00 WIB
Aktivitas Vulkanik Tinggi, Sinabung Masih Berstatus Awas
Aktivitas Vulkanik Tinggi, Sinabung Masih Berstatus Awas
A A A
BANDUNG - Gunung Sinabung berstatus Awas atau Level IV sejak 2 Juni 2015. Namun hingga hari ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan status Awas tersebut.

Lamanya status Awas yang ditetapkan untuk Gunung Sinabung terbilang istimewa. Sebab status tersebut begitu lama diberlakukan.

Hal itu berbeda dengan gunung lain yang pernah ditetapkan statusnya menjadi Awas. Biasanya, status Awas dicabut setelah beberapa pekan. Bahkan sangat jarang ada gunung berstatus Awas selama berbulan-bulan.

Kepala PVMBG Kasbani memaparkan penyebab status Awas untuk Gunung Sinabung begitu lama dicabut. Alasan utamanya, aktivitas vulkanik di gunung yang berlokasi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, itu masih sangat tinggi.

"Sampai saat ini statusnya Awas atau Level IV yang merupakan level tertinggi itu karena aktivitasnya masih tinggi," kata Kasbani, Jumat (24/2/2017).

Dijelaskannya, erupsi masih terus terjadi di gunung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut tersebut.

"Letusannya bisa empat sampai lima kali sehari, kadang disertai dengan adanya awan panas guguran, kadang-kadang juga (mengeluarkan) guguran lava pijar yang mengarah ke arah selatan, tenggara, sampai timur," ungkapnya.

Di Gunung Sinabung juga terdapat kubah lava dengan volume mencapai 900 ribu meter kubik. Kubah lava itu akan memicu keluarnya awan panas guguran saat ada dorongan atau aktivitas vulkanik dari bawah perut bumi. Curah hujan tinggi juga bisa memicu terjadinya awan panas guguran.

Sementara di dalam kantong magma Gunung Sinabung, saat ini diprediksi ada sekira 5 juta meter kubik material vulkanik. "Tapi dari 5 juta meter kubik ini dikeluarkannya sedikit-sedikit," jelas Kasbani.

Dengan kondisi seperti itu, Gunung Sinabung diperkirakan tidak akan turun status hingga beberapa waktu ke depan.

Bahkan selama 2017 ini diperkirakan status Awas masih akan tetap disematkan karena tingginya aktivitas vulkanik di lokasi.

"Sinabung ini kan dia sekarang aktivitasnya masih tinggi, dia tidak akan turun status dalam waktu dekat ini, masih agak cukup lama karena aktivitasnya masih tinggi," ucapnya.

Disinggung soal lamanya status Awas sejak 2 Juni 2015 hingga kini, itu merupakan yang terlama diberlakukan untuk satu gunung. "Sepertinya yang paling lama (berstatus Awas) ini Sinabung," ucapnya.

Menurutnya, selama ini beberapa gunung lain juga banyak yang aktivitas vulkaniknya tinggi dan mengalami kenaikan dan penurunan status. Tapi tidak ada yang selama Sinabung.

Perbedaannya, gunung lain biasanya akan naik status mulai dari Normal (Level I), Waspada (Level II), Siaga (Level III), dan Awas (Level IV). Tapi setelah naik status, biasanya tidak lama kemudian akan mengalami penurunan status.

Itu karena gunung lain biasanya naik status, terjadi erupsi dengan lontaran material vulkanik yang banyak, kemudian terjadi penurunan aktivitas vulkanik signifikan karena habisnya suplai magma yang diiringi penurunan status. Kenaikan status baru akan terjadi lagi jika ada peningkatan aktivitas vulkanik yang begitu tinggi.

Sementara untuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban jiwa, PVMBG sendiri sudah mengeluarkan rekomendasi agar dalam jarak tertentu disterilkan dari keberadaan warga. Pemerintah daerah, instansi terkait, dan warga diharapkan benar-benar menjalankan rekomendasi tersebut.

Jarak steril pun beragam, mulai dari jarak 3 kilometer, 4 kilometer, 6 kilometer, dan 7 kilometer. Hal itu disesuaikan dengan potensi bahaya yang diakibatkan erupsi Gunung Sinabung di wilayah sekitar lokasi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9991 seconds (0.1#10.140)