JR Saragih Langsung Bawa Pasien Kronis ke RS

Selasa, 21 Februari 2017 - 21:30 WIB
JR Saragih Langsung Bawa Pasien Kronis ke RS
JR Saragih Langsung Bawa Pasien Kronis ke RS
A A A
SIMALUNGUN - Begitu menemukan warganya terkena penyakit kronis, Bupati Simalungun JR Saragih langsung memberikan instruksi agar perawatannya dipindah ke rumah sakit pemerintah dan RS Efarina Etaham Berastagi.

Kunjungan kerja JR Saragih ke Desa Amansari, Kecamatan Dolok Batunanggar, Selasa (21/2/2017) terasa begitu spesial bagi warga. Bukan sekadar kunjungan serimoni membagikan bantuan dan sosialisasi, JR Saragih langsung memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Jan Maurisdo untuk memboyong beberapa pasien berpenyakit kronis yang ditemukannya di desa tersebut agar dirawat di rumah sakit yang lebih baik.

Pasien yang dibawa antara lain tiga orang pria dengan penyakit patah tulang, hernia, dan asam urat, serta seorang ibu yang memiliki penyakit benjolan di payudara. Semua biaya pengobatan akan digratiskan meskipun masih ada warga yang belum lengkap identitas kependudukannya.

"Sesuai arahan dari Pak JR Saragih tadi, semua pasien yang menderita penyakit kronis segera dipindahkan hari ini. Semua pengobatan dilakukan gratis tanpa biaya sedikit pun," ungkap Kepala Dinas Jan Maurisdo kepada wartawan di Desa Amansari, Simalungun, Selasa (21/2/2017).

JR Saragih memerintahkan dinas kesehatan untuk membawa seluruh pasien berpenyakit kronis dan membutuhkan tindakan medis segera ke RS Rondahaim di Raya, Simalungun untuk didiagnosa lebih mendalam. Setelah itu, akan dirujuk ke RS Efarina Etaham, Berastagi agar dirawat dengan baik dan mendapatkan kualitas layanan terbaik.

JR Saragih pada kunjungan kerjanya tersebut ikut menyosialisasikan program keluarga berencana serta pemberian bantuan kebutuhan bahan pokok serta memantau pasar murah yang digelar Pemkab Simalungun.

Selain itu, JR Saragih juga memberikan arahan pentingnya memiliki identitas diri. Dia berjanji seluruh stafnya mulai dari tingkat kabupaten hingga desa dan dusun akan melayani warga dengan baik dalam pengurusan identitas kependudukan.

Lurah Desa Amansari Yusniar Pohan menyebutkan jumlah warga di desa tersebut mencapai 4.641 jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 20% belum memiliki berkas kependudukan mulai dari Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, dan akta pernikahan. Untuk itu, pihaknya akan bekerja ekstrakeras agar warga memiliki identitas kependudukan.

Winda, salah satu warga Desa Amansari mengatakan, pengurusan berkas kependudukan yang mudah dijangkau sangat ditunggu warga selama ini. "Dulu untuk urus surat kartu keluarga saja susahnya bukan main, sekarang lebih mudah. Apalagi, Pak JR Saragih yang turun sendiri memantau," kata Winda.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7244 seconds (0.1#10.140)