Pemilu 2024, Ridwan Kamil: Tak Boleh Ada Istilah Cebong, Kampret, dan Kadrun!
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ingin Pemilu 2024 disambut dengan riang gembira. Jangan sampai pesta demokrasi lima tahun sekali ini diwarnai dengan pertengkaran atau dengan istilah apapun.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat menghadiri Temu Karya Pengelola Taman Budaya se-Indonesia yang ke-22 di Teater Dago Tea House, Kota Bandung, Senin (21/8/2023) malam.
”Jangan bertengkar tahun depan. Jangan ada hoaks, jangan ada berita bohong,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya.
Menurut Kang Emil, masyarakat tidak perlu risau dengan siapa pun yang nantinya terpilih menjadi RI 1 dan RI 2. Sebab hal itu sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (YME).
”Siapa jadi presiden, wakil presiden sudah ada garis tangannya. Dijemputlah dengan kampanye kebaikan solutif, bukan kampanye menjelekkan lawan, bukan kampanye menjemput nama binatang untuk manusia,” pesan orang nomor satu di Jabar ini.
Ditambahkan Kang Emil, keindonesiaan yang diimplementasikan dengan kebersamaan harus terus dijaga. Siapa pun presidennya, merah putih, NKRI, dan Pancasila harus tetap tegak berdiri.
”Tidak boleh ada cebong, kampret, kadrun dan sebagainya gak boleh,” ucapnya.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat menghadiri Temu Karya Pengelola Taman Budaya se-Indonesia yang ke-22 di Teater Dago Tea House, Kota Bandung, Senin (21/8/2023) malam.
”Jangan bertengkar tahun depan. Jangan ada hoaks, jangan ada berita bohong,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya.
Menurut Kang Emil, masyarakat tidak perlu risau dengan siapa pun yang nantinya terpilih menjadi RI 1 dan RI 2. Sebab hal itu sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (YME).
”Siapa jadi presiden, wakil presiden sudah ada garis tangannya. Dijemputlah dengan kampanye kebaikan solutif, bukan kampanye menjelekkan lawan, bukan kampanye menjemput nama binatang untuk manusia,” pesan orang nomor satu di Jabar ini.
Ditambahkan Kang Emil, keindonesiaan yang diimplementasikan dengan kebersamaan harus terus dijaga. Siapa pun presidennya, merah putih, NKRI, dan Pancasila harus tetap tegak berdiri.
”Tidak boleh ada cebong, kampret, kadrun dan sebagainya gak boleh,” ucapnya.
(ams)