Selama Juli, 6 Bule Jatuh Miskin dan Jadi Gembel di Bali
loading...
A
A
A
DENPASAR - Pandemi COVID-19 yang belum diketahui kapan berakhir membuat turis mancanegara yang tidak bisa pulang alias tertahan di Bali menjadi kelimpungan. Dalam bulan Juli ini, enam turis depresi karena kehabisan uang dan menjadi gelandangan.
"Bulan Juli ini saja, kita sudah mengamankan enam bule yang kehabisan bekal," kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Suryanegara, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Kehabisan Uang di Bali, Bule Inggris Jadi Gelandangan di Pantai Munggu)
Dia merinci keenam turis asing itu adalah dua warga negara Rusia, Amerika, Perancis, Rumania dan Inggris. Mereka ditemukan petugas Satpol PP terlunta-lunta di beberapa tempat, seperti di pantai, kawasan bandara dan rumah kosong. (Baca juga: Kisah Rusminnubaev Marat Bule Rusia yang Jadi Gelandangan di Bali)
Saat ditemukan, bule-bule itu terindikasi mengalami depresi. Ekspresinya beragam, di antaranya mengamuk, berbicara sendiri dan lainnya.
Menurut Suryanegara, saat diinterogasi bule-bule pelancong itu mengaku sudah tidak punya uang. "Jangankan bayar hotel atau vila, untuk makan saja minta temannya. Kalau temannya sudah tidak bisa membantu, mintalah makan ke warga," ungkap dia.
Suryanegara merasa gemas melihat fenomema ini. "Sekarang bukan hanya WNI saja, bule banyak yang minta-minta. Enggak selamanya bule itu kaya," ujarnya sambil terkekeh.
Dia juga melihat fenomema itu seolah menjadi modus agar para pelancong yang kini jatuh miskin itu bisa dipulangkan ke negaranya. "Kalau langsung minta uang ke konsulat, saya rasa tidak dikasih. Mereka jadi terlunta-lunta lalu diamankan dan diserahkan ke imigrasi. Imigrasi lalu menghubungi pihak konsulat sehingga nantilah konsulat yang memulangkan," pungkasnya.
"Bulan Juli ini saja, kita sudah mengamankan enam bule yang kehabisan bekal," kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Suryanegara, Kamis (30/7/2020). (Baca juga: Kehabisan Uang di Bali, Bule Inggris Jadi Gelandangan di Pantai Munggu)
Dia merinci keenam turis asing itu adalah dua warga negara Rusia, Amerika, Perancis, Rumania dan Inggris. Mereka ditemukan petugas Satpol PP terlunta-lunta di beberapa tempat, seperti di pantai, kawasan bandara dan rumah kosong. (Baca juga: Kisah Rusminnubaev Marat Bule Rusia yang Jadi Gelandangan di Bali)
Saat ditemukan, bule-bule itu terindikasi mengalami depresi. Ekspresinya beragam, di antaranya mengamuk, berbicara sendiri dan lainnya.
Menurut Suryanegara, saat diinterogasi bule-bule pelancong itu mengaku sudah tidak punya uang. "Jangankan bayar hotel atau vila, untuk makan saja minta temannya. Kalau temannya sudah tidak bisa membantu, mintalah makan ke warga," ungkap dia.
Suryanegara merasa gemas melihat fenomema ini. "Sekarang bukan hanya WNI saja, bule banyak yang minta-minta. Enggak selamanya bule itu kaya," ujarnya sambil terkekeh.
Dia juga melihat fenomema itu seolah menjadi modus agar para pelancong yang kini jatuh miskin itu bisa dipulangkan ke negaranya. "Kalau langsung minta uang ke konsulat, saya rasa tidak dikasih. Mereka jadi terlunta-lunta lalu diamankan dan diserahkan ke imigrasi. Imigrasi lalu menghubungi pihak konsulat sehingga nantilah konsulat yang memulangkan," pungkasnya.
(shf)