Gelar Festival Gendhing Bogowonto, Warga Terdampak Bendungan Bener: Terima Kasih Pak Ganjar
loading...
A
A
A
Penyerahan pengelolaan sabuk hijau dengan luasan lahan sekitar 50 hektare oleh warga tak lepas dari peran dan fasilitasi yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Penyerahan pengelolaan oleh Balai Besar Wilayah Serayu Opak sebagai pemrakarsa bendungan kepada warga dilaksanakan pada 28 Desember 2022.
"Terima kasih kepada Pak Ganjar, karena dengan fasilitasi yang dilakukannya, lahan yang telah dibebaskan tapi tidak digenangi ini, tetap bisa dikelola warga untuk pertanian, perkebunan, dan lainnya," ucapnya.
Untuk mengelola greenbelt itu maka dibentuklah Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto sebagai entitas badan usaha yang menjadi pengelolanya, sementara Paguyuban Warga Kanigara menjadi organisasi penggeraknya.
Aufa Mujtahid yang juga merupakan Ketua Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto, berharap greenbelt ini dapat menjadi objek wisata baru. Sehingga ke depan akan semakin terbuka lapangan pekerjaan baru untuk masyrakat yang selama ini mayoritas adalah pekebun dan petani hutan rakyat.
"Pak Ganjar juga mendorong instansi terkait untuk memfasilitasi pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan ekowisata, pertanian berkelanjutan dan juga bantuan alat pertanian untuk kelompok tani. Terima kasih Pak Ganjar," ucapnya.
Pada puncak acara, rombongan kirab dilepas Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, dengan didampingi Kadinas Pariwisata Wonosobo Agus Wibowo.
Sementara, kirab dipimpin oleh perwakilan Badan Kerjasama Antardesa (BKAD) Kawasan Perdesaan Kanigara, Abdurrohman. Di sela puncak acara Festival Gendhing Bogowonto, juga dilaksanakan Ikrar Kanigara dan larung benih katentreman oleh tiga kepala desa.
Pada festival ini juga merupakan panen perdana kedelai Jepang edamame, yang merupakan hasil panen perdana dari tanaman budidaya, hasil pelatihan yang diselenggarakan Balatker Pertanian Propinsi Jawa Tengah.
Di lahan bekas tanah kas desa berupa sawah sekitar tujuh hektare tanaman edamame ini ditanam 3 bulan yang lalu.
Penyerahan pengelolaan oleh Balai Besar Wilayah Serayu Opak sebagai pemrakarsa bendungan kepada warga dilaksanakan pada 28 Desember 2022.
"Terima kasih kepada Pak Ganjar, karena dengan fasilitasi yang dilakukannya, lahan yang telah dibebaskan tapi tidak digenangi ini, tetap bisa dikelola warga untuk pertanian, perkebunan, dan lainnya," ucapnya.
Untuk mengelola greenbelt itu maka dibentuklah Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto sebagai entitas badan usaha yang menjadi pengelolanya, sementara Paguyuban Warga Kanigara menjadi organisasi penggeraknya.
Aufa Mujtahid yang juga merupakan Ketua Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto, berharap greenbelt ini dapat menjadi objek wisata baru. Sehingga ke depan akan semakin terbuka lapangan pekerjaan baru untuk masyrakat yang selama ini mayoritas adalah pekebun dan petani hutan rakyat.
"Pak Ganjar juga mendorong instansi terkait untuk memfasilitasi pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan ekowisata, pertanian berkelanjutan dan juga bantuan alat pertanian untuk kelompok tani. Terima kasih Pak Ganjar," ucapnya.
Pada puncak acara, rombongan kirab dilepas Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, dengan didampingi Kadinas Pariwisata Wonosobo Agus Wibowo.
Sementara, kirab dipimpin oleh perwakilan Badan Kerjasama Antardesa (BKAD) Kawasan Perdesaan Kanigara, Abdurrohman. Di sela puncak acara Festival Gendhing Bogowonto, juga dilaksanakan Ikrar Kanigara dan larung benih katentreman oleh tiga kepala desa.
Pada festival ini juga merupakan panen perdana kedelai Jepang edamame, yang merupakan hasil panen perdana dari tanaman budidaya, hasil pelatihan yang diselenggarakan Balatker Pertanian Propinsi Jawa Tengah.
Di lahan bekas tanah kas desa berupa sawah sekitar tujuh hektare tanaman edamame ini ditanam 3 bulan yang lalu.