Kisah Tragis Roro Jonggrang Terkena Kutukan Mati Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Rabu, 16 Agustus 2023 - 13:21 WIB
loading...
Kisah Tragis Roro Jonggrang Terkena Kutukan Mati Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Potret Roro Jonggrang versi AI. Foto/Istimewa/AI Nusantara
A A A
Kisah Roro Jonggrang yang meminta dibangunkan seribu candi dalam satu malam begitu melegenda. Permintaan tersebut dilakukan Roro Jonggrang sebagai syarat kepada Bandung Bondowoso jika ingin menikahinya.

Meski pada akhirnya Bandung Bondowoso gagal karena hanya membuat 999 candi, kisah ini tetap jadi legenda di balik adanya candi hindu terbesar di Indonesia dan termegah di Asia Tenggara yakni, Candi Prambanan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kisah itu bercerita antara Roro Jonggrang dengan Bandung Bondowoso. Menurut legenda, Candi Prambanan merupakan kutukan Bandung Bondowoso terhadap Roro Jonggrang yang telah menipu dirinya.



Dimulai dari pertentangan antara dua kerajaan yang saling bertetangga, yakni antara Kerajaan Pengging dengan Kerajaan Boko Prambanan. Kerajaan Boko Prambanan dipimpin oleh Prabu Boko. Dia memiliki putri yang sangat cantik bernama Roro Jonggrang.

Suatu ketika, Kerajaan Boko diserang oleh Pengging. Serangan dipimpin Pangeran Pengging, Bandung Bondowoso.Dalam serangan itu, Prabu Boko tewas terbunuh. Kemudian, Bandung Bondowoso tinggal di Prambanan.

Saat melihat Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso langsung jatuh hati dan ingin menjadikannya permaisuri.Tetapi Roro Jonggrang tidak mau. Apalagi, Bandung Bondowoso telah membunuh ayah kandungnya, Prabu Boko.



Namun, dia tidak berdaya menghadapi lamaran Bandung Bondowoso. Akhirnya, sebagai siasat, dia terima lamaran itu. Tetapi dengan syarat minta dibuatkan dua sumur dan 1.000 candi dalam waktu hanya satu malam.

Syarat itu diterima. Bandung Bondowoso lalu memerintahkan pasukan gaibnya untuk membuat dua sumur dan 1.000 candi yang diminta Roro Jonggrang. Dalam sekejap, 100 candi telah dibangun oleh pasukan gaib Bondowoso.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6196 seconds (0.1#10.140)