Bayi Perempuan Dibuang di Halte Gegerkan Warga Kalibone Pangkep
loading...
A
A
A
PANGKEP - Warga Kalibone, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan penemuan bayi perempuan yang ditinggalkan di halte angkutan umum. Bayi perempuan tersebut, pertama kali ditemukan warga yang kebetulan melintas dari Kota Makassar.
Saat ditemukan oleh dua wanita pengendara motor dari Kota Makassar, bayi perempuan itu dalam kondisi hidup. Diperkirakan, bayi perempuan itu berusia sekitar empat hari dan sengaja ditinggalkan oleh orang tuanya.
Usai ditemukan, bayi perempuan itu langsung dievakuasi ke RSUD Batara Siang, Kabupaten Pangkep, untuk mendapatkan perawatan medis. "Saat itu kami melakukan perjalanan dari Kota Makassar, dan berhenti di halte untuk istirahat," ungkap salah satu pemotor yang menemukan bayi, Nursanti.
Wanita warga Kecamatan Ma'rang, Kota Parepare tersebut, mengaku hendak melanjutkan perjalanan ke Kota Parepare, dan saat istirahat dibuat kaget karena mendengar suara tangisan bayi di dalam tas yang ditaruh di kursi halte. "Kami langsung melaporkannya ke polisi," tuturnya.
Saat ditemukan, bayi perempuan itu masih hidup dan terbungkus kain berwana hitam, serta selimut putih. Selain itu, di sekitar bayi juga ditemukan susu bayi, tisu basah, pakaian bayi, gelang yang dikenakan bayi, dan beberapa surat.
Dari surat yang ditinggalkan bersama dengan bayi tersebut, diketahui orang tua bayi itu sengaja meninggalkan bayinya agar ditemukan orang lain untuk merawatnya. Hal itu dilakukan oleh orang tua bayi malang tersebut, karena faktor ekonomi.
Kapolsek Minasatene, AKP Mukhlis mengatakan, dari surat yang ditinggalkan diketahui bayi perempuan itu diberi nama Shiren Viona. "Kami masih melakukan penyelidikan pembuangan bayi tersebut. Dugaan sementara bayi itu hasil hubungan gelap," tegasnya.
Baca Juga
Saat ditemukan oleh dua wanita pengendara motor dari Kota Makassar, bayi perempuan itu dalam kondisi hidup. Diperkirakan, bayi perempuan itu berusia sekitar empat hari dan sengaja ditinggalkan oleh orang tuanya.
Usai ditemukan, bayi perempuan itu langsung dievakuasi ke RSUD Batara Siang, Kabupaten Pangkep, untuk mendapatkan perawatan medis. "Saat itu kami melakukan perjalanan dari Kota Makassar, dan berhenti di halte untuk istirahat," ungkap salah satu pemotor yang menemukan bayi, Nursanti.
Wanita warga Kecamatan Ma'rang, Kota Parepare tersebut, mengaku hendak melanjutkan perjalanan ke Kota Parepare, dan saat istirahat dibuat kaget karena mendengar suara tangisan bayi di dalam tas yang ditaruh di kursi halte. "Kami langsung melaporkannya ke polisi," tuturnya.
Saat ditemukan, bayi perempuan itu masih hidup dan terbungkus kain berwana hitam, serta selimut putih. Selain itu, di sekitar bayi juga ditemukan susu bayi, tisu basah, pakaian bayi, gelang yang dikenakan bayi, dan beberapa surat.
Dari surat yang ditinggalkan bersama dengan bayi tersebut, diketahui orang tua bayi itu sengaja meninggalkan bayinya agar ditemukan orang lain untuk merawatnya. Hal itu dilakukan oleh orang tua bayi malang tersebut, karena faktor ekonomi.
Kapolsek Minasatene, AKP Mukhlis mengatakan, dari surat yang ditinggalkan diketahui bayi perempuan itu diberi nama Shiren Viona. "Kami masih melakukan penyelidikan pembuangan bayi tersebut. Dugaan sementara bayi itu hasil hubungan gelap," tegasnya.
(eyt)