Silaturahmi dengan Masyayikh, Ganjar: Saya Banyak Mendapat Petuah
loading...
A
A
A
Kemudian KH Chamzah Hasan Banjarnegara, Pimpinan Ponpes Al Muayyad Solo KH Karim, KH Chubab Ibrahim Sayung, KH Abdulloh Ubab MZ Rembang, dan KH Abdul Ghofur MZ Rembang. Kemudian KH Abdur Rouf MZ Rembang, KH Ahmad Wafi MZ Rembang, KH Zuhrul Anam Rembang, dan KH Mohamad Idror MZ Rembang.
Hadir juga KH Rosyid Ubab MZ Rembang, Agus Muhammad Majid Kamil Rembang, KH Said Abdur Rohim Rembang, dan KH Roghib Rembang. Selanjutnya KH Fatkhhur Rohman Rembang, KH Rosikh Roghibu Rembang, KH Faishol Zaini Rembang, KH Zaki Faqih Rembang, KH Muslich Rembang, KH Ahmad Muad Thohir Pati, dan KH Habibul Huda Grobogan.
Kemudian KH Khannan Zaini Ilyas Banyumas, KH Umam Chasbulloh Cilacap, Syekh Soleh Basalamah Brebes, KH Ahfas Hamid Baidlowi Rembang, dan KH Yasin Rohmat Pati. Ada pula KH Mu'tasim Billah Sleman, KH Abdulloh Kafabihi Kediri, KH Anwar Manshur Kediri, KH Barizi Madura, KH Dimyathi Burhan Jember, KH Abdul Rohim Jember, KH Mustofa Aqil Cirebon, KH Ahmad Baehaqi Cianjur, KH Muhtar A'lam Garut, KH Abdulloh Fauzi Sukabumi, KH Muhammad Abdulloh Cirebon, KH Harir Muharir Kota Banjar, KH Munawir Kota Banjar, dan KH Arif Ismail Chowas Ciamis.
Dari luar Pulau Jawa, ada KH Ahmad Tajally Lampung Tengah, KH Kholiq Amrullah Adnan Lampung Timur, dan KH RM Soleh Bajuri Lampung Selatan. Selanjutnya KH Mahfudz Papua, KH Farhan Papua, KH Mansyur Al Kaff Papua, dan KH Ahmad Damanhuri Jayapura.
Lalu ada KH Zaenul Abidin Tanah Laut, KH Ahmad Junaidi Palangkaraya, KH Imam Tenggarong, KH Abdus Syukur Tenggarong, dan Habib Yahya Bin Muhsin Alidrus Banjarmasin.
Dalam pertemuan yang dipimpin KH Muhammad Idror Maimoen (Gus Idror), putra bungsu Mbah Moen, Ganjar dan ulama se-Indonesia menyepakati serta memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Prestasi yang telah dilakukan Jawa Tengah dan beberapa terobosan kebersamaan nasionalis religius hendaknya dapat dilajutkan dengan skala yang lebih luas, khususnya dalam memaksimalkan pengelolaan dan penghimpunan zakat melalui Baznas.
2. Mempermudah akses komunikasi dari warga langsung ke pemerintah, hendaknya dapat diteruskan dan diperluas hingga skala nasional.
3. Terkait dengan program pembangunan IKN yang ada di Kalimantan, diharapkan tidak hanya pembangunan infrastuktur saja, namun juga pembangunan keagamaan, agar IKN benar-benar siap dan tidak ada ketimpangan sosial ekonomi dan budaya di masa depan.
4. Mendorong pemerintah segera mengaplikasikan dan menjalankan Undang-Undang Pesantren dan juga peningkatan guru ngaji, imam masjid, atau mushola seperti yang telah dilakukan di Jawa Tengah, sehingga program ini menjadi program nasional, termasuk di dalamnya megupayakan kesehatan di lingkungan pesantren.
Hadir juga KH Rosyid Ubab MZ Rembang, Agus Muhammad Majid Kamil Rembang, KH Said Abdur Rohim Rembang, dan KH Roghib Rembang. Selanjutnya KH Fatkhhur Rohman Rembang, KH Rosikh Roghibu Rembang, KH Faishol Zaini Rembang, KH Zaki Faqih Rembang, KH Muslich Rembang, KH Ahmad Muad Thohir Pati, dan KH Habibul Huda Grobogan.
Kemudian KH Khannan Zaini Ilyas Banyumas, KH Umam Chasbulloh Cilacap, Syekh Soleh Basalamah Brebes, KH Ahfas Hamid Baidlowi Rembang, dan KH Yasin Rohmat Pati. Ada pula KH Mu'tasim Billah Sleman, KH Abdulloh Kafabihi Kediri, KH Anwar Manshur Kediri, KH Barizi Madura, KH Dimyathi Burhan Jember, KH Abdul Rohim Jember, KH Mustofa Aqil Cirebon, KH Ahmad Baehaqi Cianjur, KH Muhtar A'lam Garut, KH Abdulloh Fauzi Sukabumi, KH Muhammad Abdulloh Cirebon, KH Harir Muharir Kota Banjar, KH Munawir Kota Banjar, dan KH Arif Ismail Chowas Ciamis.
Dari luar Pulau Jawa, ada KH Ahmad Tajally Lampung Tengah, KH Kholiq Amrullah Adnan Lampung Timur, dan KH RM Soleh Bajuri Lampung Selatan. Selanjutnya KH Mahfudz Papua, KH Farhan Papua, KH Mansyur Al Kaff Papua, dan KH Ahmad Damanhuri Jayapura.
Lalu ada KH Zaenul Abidin Tanah Laut, KH Ahmad Junaidi Palangkaraya, KH Imam Tenggarong, KH Abdus Syukur Tenggarong, dan Habib Yahya Bin Muhsin Alidrus Banjarmasin.
Dalam pertemuan yang dipimpin KH Muhammad Idror Maimoen (Gus Idror), putra bungsu Mbah Moen, Ganjar dan ulama se-Indonesia menyepakati serta memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Prestasi yang telah dilakukan Jawa Tengah dan beberapa terobosan kebersamaan nasionalis religius hendaknya dapat dilajutkan dengan skala yang lebih luas, khususnya dalam memaksimalkan pengelolaan dan penghimpunan zakat melalui Baznas.
2. Mempermudah akses komunikasi dari warga langsung ke pemerintah, hendaknya dapat diteruskan dan diperluas hingga skala nasional.
3. Terkait dengan program pembangunan IKN yang ada di Kalimantan, diharapkan tidak hanya pembangunan infrastuktur saja, namun juga pembangunan keagamaan, agar IKN benar-benar siap dan tidak ada ketimpangan sosial ekonomi dan budaya di masa depan.
4. Mendorong pemerintah segera mengaplikasikan dan menjalankan Undang-Undang Pesantren dan juga peningkatan guru ngaji, imam masjid, atau mushola seperti yang telah dilakukan di Jawa Tengah, sehingga program ini menjadi program nasional, termasuk di dalamnya megupayakan kesehatan di lingkungan pesantren.