Ngeri! Begini Kesaksian Penumpang KA Brantas saat Terjadi Tabrakan di Malam 1 Suro
loading...
A
A
A
SEMARANG - Perjalanan di malam satu suro, menjadi peristiwa yang tidak akan pernah dilupakan Suharyono (35). Pasalnya, Kereta Api (KA) Brantas yang ditumpanginya bertabrakan dengan truk hingga terjadi ledakan disertai kobaran api yang sangat besar.
Tabrakan KA Brantas dengan truk tersebut, terjadi di perlintasan Jalan Madukoro, Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. "Tiba-tiba kereta mengerem mendadak. Saya kaget. Saya pikir ada apa, ternyata menabrak truk," kata Suharyono, yang merupakan warga Kediri, tersebut.
Saat tabrakan terjadi, truk tronton tanpa muatan tersebut melintas dari utara ke selatan. Truk sempat melewati rel sebelah utara, namun sampai di rel sisi selatan mesin truk mati.
Pada saat bersamaan, dari arah barat melaju KA Brantas dan langsung menghantam bagian depan truk. Tabrakan yang terjadi sangat keras, hingga menyebabkan truk terseret ke jembatan Banjir Kanal Barat, lalu meledak.
KA Brantas berhenti tepat di atas jembatan. Sedangkan gandengan truk terjepit, dan terlepas. KA Brantas yang memiliki rangkaian kereta ekonomi dan eksekutif tersebut, berangkat dari Stasiun Pasar Senen Jakarta, dengan tujuan Stasiun Blitar, Jatim.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Iqbal Alqudusy mengatakan, tabrakan ini tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi ada satu penumpang kereta api yang mengalami luka ringan. "Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng, menurunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA), untuk menyelidiki penyebab tabrakan tersebut," terangnya.
Tabrakan di perlintasan berpalang pintu ini, terjadi di hari ke-9 Operasi Patuh Candi, yang merupakan operasi terpusat lalu lintas fokus penegakan hukum pelanggar lalu lintas. Tabrakan terjadi sekitar pukul 19.44 WIB. Hingga saat ini, Rabu (19/7/2023) pukul 00.13 WIB proses evakuasi kepala truk, dan lokomotif masih berlangsung.
Tabrakan KA Brantas dengan truk tersebut, terjadi di perlintasan Jalan Madukoro, Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. "Tiba-tiba kereta mengerem mendadak. Saya kaget. Saya pikir ada apa, ternyata menabrak truk," kata Suharyono, yang merupakan warga Kediri, tersebut.
Saat tabrakan terjadi, truk tronton tanpa muatan tersebut melintas dari utara ke selatan. Truk sempat melewati rel sebelah utara, namun sampai di rel sisi selatan mesin truk mati.
Pada saat bersamaan, dari arah barat melaju KA Brantas dan langsung menghantam bagian depan truk. Tabrakan yang terjadi sangat keras, hingga menyebabkan truk terseret ke jembatan Banjir Kanal Barat, lalu meledak.
KA Brantas berhenti tepat di atas jembatan. Sedangkan gandengan truk terjepit, dan terlepas. KA Brantas yang memiliki rangkaian kereta ekonomi dan eksekutif tersebut, berangkat dari Stasiun Pasar Senen Jakarta, dengan tujuan Stasiun Blitar, Jatim.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Iqbal Alqudusy mengatakan, tabrakan ini tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi ada satu penumpang kereta api yang mengalami luka ringan. "Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng, menurunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA), untuk menyelidiki penyebab tabrakan tersebut," terangnya.
Tabrakan di perlintasan berpalang pintu ini, terjadi di hari ke-9 Operasi Patuh Candi, yang merupakan operasi terpusat lalu lintas fokus penegakan hukum pelanggar lalu lintas. Tabrakan terjadi sekitar pukul 19.44 WIB. Hingga saat ini, Rabu (19/7/2023) pukul 00.13 WIB proses evakuasi kepala truk, dan lokomotif masih berlangsung.
(eyt)