BPPTKG: Jarak Tunjam Puncak Gunung Merapi Memendek 2 Cm Per Hari
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut deformasi Gunung Merapi minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 2 cm/hari. Sehingga, jarak tunjam puncak Gunung Merapi mengalami pemendekan.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa menuturkan morfologi (bentuk) kubah barat daya mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
Volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 meter kubik (M3) dan kubah tengah sebesar 2.346.500 m3. ”Itu berdasarkan foto udara tanggal 24 Juni 2023,” kata Agus dalam keterangannya, Minggu (16/7/2023).
Dia mengatakan secara umum cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal.
Namun, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 175 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 9 Juli 2023 pukul 05.30 WIB.
Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 156 kali ke arah barat daya, meliputi 152 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 m, 3 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 800 m, dan 1 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.200 m.
Suara guguran terdengar 29 kali dari pos Babadan.”Suara guguran tersebut dengan intensitas kecil hingga sedang,” tambahnya.
Agus menambahkan, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 13 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 44 kali gempa Fase Banyak (MP), 3 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 911 kali gempa Guguran (RF), dan 8 kali gempa Tektonik (TT).
Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dari minggu lalu, namun jumlah gempa guguran masih cukup tinggi.
Deformasi Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB1 ke reflektor RB1 pada kisaran 4.027,807 m hingga 4.027,817 m, ke reflektor RB2 pada kisaran 3.842,376 m hingga 3.842.385 m, dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.413,346 m hingga 3.413,357 m. Baseline GPS Labuhan -Jrakah berkisar pada 7.108,12 m hingga 7.108,15 m.
Hujan dan Lahar Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 24 mnvjam selama 30 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 13 Juli 2023.
Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai - sungai yang berhulu di Gunung Merapi.Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan—barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa menuturkan morfologi (bentuk) kubah barat daya mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
Volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 meter kubik (M3) dan kubah tengah sebesar 2.346.500 m3. ”Itu berdasarkan foto udara tanggal 24 Juni 2023,” kata Agus dalam keterangannya, Minggu (16/7/2023).
Dia mengatakan secara umum cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal.
Namun, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 175 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 9 Juli 2023 pukul 05.30 WIB.
Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 156 kali ke arah barat daya, meliputi 152 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 m, 3 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 800 m, dan 1 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.200 m.
Suara guguran terdengar 29 kali dari pos Babadan.”Suara guguran tersebut dengan intensitas kecil hingga sedang,” tambahnya.
Agus menambahkan, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 13 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 44 kali gempa Fase Banyak (MP), 3 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 911 kali gempa Guguran (RF), dan 8 kali gempa Tektonik (TT).
Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dari minggu lalu, namun jumlah gempa guguran masih cukup tinggi.
Deformasi Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB1 ke reflektor RB1 pada kisaran 4.027,807 m hingga 4.027,817 m, ke reflektor RB2 pada kisaran 3.842,376 m hingga 3.842.385 m, dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.413,346 m hingga 3.413,357 m. Baseline GPS Labuhan -Jrakah berkisar pada 7.108,12 m hingga 7.108,15 m.
Hujan dan Lahar Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 24 mnvjam selama 30 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 13 Juli 2023.
Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai - sungai yang berhulu di Gunung Merapi.Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan—barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
(ams)