King Cobra 6 Meter Kembali Hantui Warga Nusawiru Pangandaran

Minggu, 30 Oktober 2016 - 22:01 WIB
King Cobra 6 Meter Kembali Hantui Warga Nusawiru Pangandaran
King Cobra 6 Meter Kembali Hantui Warga Nusawiru Pangandaran
A A A
PANGANDARAN - Hebohnya pemberitaan penemuan ular King Cobra oleh masyarakat Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang di Muara Nusawiru tepatnya di pohon dahon beberapa waktu lalu kini dialami petugas Bandara Nusawiru.

Kepala Instruktur Bandara Nusawiru Hendra Gunawan mengaku dirinya menemukan seekor ular sebesar pergelangan tangan orang dewasa Jumat 28 Oktober 2016 pukul 13.00 WIB setelah melaksanakan Salat Jumat di Jembatan Kongkolong.

Dari kejadian tersebut, Hendra mengalami kecelakaan tunggal terjatuh dari motor yang dikendarainya lantaran kaget setelah melihat ular tersebut, namun anehnya saat dirinya ditolong oleh warga yang melihat Hendra tidak ada satu pun yang melihat ular dimaksud.

"Lihat saja badan saya banyak luka bekas kecelakaan yang disebabkan setelah melihat ular di Jembatan Kongkolong," kata Hendra Minggu, (30/2016).

Hendra menambahkan, setelah dirinya terjatuh teringat pada kejadian munculnya ular king cobra di kebun dahon Muara Nusawiru yang sempat meresahkan warga berukuran panjang 6 meter dengan lingkaran badan 50 centimeter.

"Saya masih trauma kalau melihat ular, sebab tahun 2015 ditempat yang sama sekitar pukul 01.00 WIB pernah melihat ular sebesar tiang lampu mercury, mungkin ular itu yang disebut ular king cobra yang kemarin ditemukan warga," tambahnya.

Sementara salah satu warga Blok Cipariuk Nusawiru, Parno (65) mengaku pernah melihat ular hitam yang diceritakan Hendra saat anaknya masih punya kedai di dekat Jembatan Kongkolong sekitar 10 bulan yang lalu.

"Saya pernah melihat dua kali keberadaan ular hitam tersebut sekitar pukul 01.00 WIB, ular tersebut membentang membelah jalan, tapi sayang saya tidak pernah melihat kepala ular tersebut, cuma melihat dari perutnya sampai ekornya," kata Parno.

Parno menambahkan, penampakan ular di Jembatan Kongkolong sering dialami oleh warga lainnya, bahkan banyak warga setelah melihat penampakan ular keesokan harinya sakit lantaran kaget.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat yang lainnya, ular tersebut biasa menampakan diri pada pukul 01.00 WIB hingga waktu subuh dan warga setempat menyebutnya dengan julukan si hideung (hitam).
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9346 seconds (0.1#10.140)