Jelang PSBB, Pemkab Gowa Akan Salurkan 98.786 Bansos ke Keluarga Rentan
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa akan menyalurkan bantuan sosial kepada 98.786 kepala keluarga (KK) kurang mampu atau rentan, termasuk mereka yang terdampak penyebaran virus corona atau covid-19.
Upaya ini sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memenuhi ketahanan pangan masyarakat, selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang akan dimulai Senin, 4 Mei 2020 mendatang.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, berdasarkan data Jaring Pengaman Sosial Covid-19 Kabupaten Gowa, bantuan sembako yang disalurkan dari berbagai program sosial pemerintah pusat hingga kabupaten merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Di mana dalam DTKS disebutkan sebanyak 77.675 rumah tangga dan data warga terdampak pandemi sebanyak 21.111 kepala keluarga atau sekitar 98.786 KK," ungkapnya, Rabu (29/4/2020).
Dia menyebutkan, dari data DTKS sebanyak 33.209 RT yang menerima program kesejahteraan sosial berupa bantuan pangan non tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH) secara reguler.
Artinya ada sekitar 44.466 RT yang belum ter-cover, dari sisa inilah yang akan diberikan bantuan dengan adanya pandemi covid-19 ini.
Sementara dari DTKS yang belum ter-cover ditambah data keluarga terdampak sebanyak 21.111 KK, sehingga total KK yang akan diberikan bantuan sebanyak 65.577 KK.
"Bantuan yang kita berikan itu ada dari program Kementerian Sosial, bantuan Bapak Presiden RI hingga refocusing anggaran dana desa/kelurahan," katanya.
Adnan melanjutkan, dari bantuan Presiden RI Joko Widodo melalui paket sembako covid-19 akan mencakup 6.043 KK, kemudian pada program Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos RI akan mencakup 4.915 KK.
Selain itu Bantuan Langsung Tunai (BLT) juga akan diberikan dari refocusing anggaran dana desa, yang mana dari 121 desa di Kabupaten Gowa akan mencakup bantuan pangan ke 11.666 KK, sementara dari anggaran kelurahan akan mencakup 4.600 KK atau masing-masing 100 KK dari 46 kelurahan yang ada.
"Dari total bantuan yang akan disalurkan ini artinya masih ada 17.242 KK yang belum ter-cover dalam DTKS termasuk pula dari data yang terdampak sebesar 21.111 KK sehingga totalnya sebesar 38.353 KK," terangnya.
Sehingga untuk bisa mencakup sisa KK yang belum menerima bantuan, Pemprov Sulsel bersama Pemkab Gowa menyalurkan program bantuan APBD sebanyak 50.000 paket sembako.
"Adanya paket sembako APBD ini kita bisa menutupi semua warga keluarga rentan yang telah terdata secara valid melalui by name by address. Selain itu kita masih mempunyai sisa bantuan untuk bisa mengcover 11.647 KK lagi," ujarnya.
Adnan menegaskan, akan menyelesaikan pembagian sembako sebelum PSBB diterapkan, karena pihaknya tidak ingin ada warga yang kesusahan kebutuhan pangan selama proses PSBB dilaksanakan.
Khusus untuk bantuan yang menggunakan anggaran desa dan kelurahan, pencairannya baru dapat dilakukan pada 1 hingga 7 Mei 2020 mendatang. Hal inilah yang juga menjadi salah satu penyebab pelaksanaan PSBB yang rencananya dilakukan pada 29 April 2020 ditunda hingga awal Mei.
"Ini sebagai upaya kita agar seluruh bantuan sudah tersalurkan sebelum penerapan PSBB," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Syamsuddin Bidol menjelaskan alur pendistribusian untuk sembako akan diberikan kepada para desa/lurah yang kemudian disalurkan ke warganya dengan pengawasan kepolisian dan TNI.
"Itu dilakukan agar penyaluran tersebut bisa tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.
Ia menjelaskan, untuk pendistribusian bantuan masing-masing dilakukan dengan mekanisme berbeda-beda. Misalnya, untuk BST Kemensos akan diberikan tunai melalui kantor pos.
Sementara BPNTdisalurkan melalui rekening penerima kemudian ditukarkan ke agen yang tersedia. Sedangkan untuk PKH akan disalurkan melalui kartu penerima langsung.
Upaya ini sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memenuhi ketahanan pangan masyarakat, selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang akan dimulai Senin, 4 Mei 2020 mendatang.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, berdasarkan data Jaring Pengaman Sosial Covid-19 Kabupaten Gowa, bantuan sembako yang disalurkan dari berbagai program sosial pemerintah pusat hingga kabupaten merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Di mana dalam DTKS disebutkan sebanyak 77.675 rumah tangga dan data warga terdampak pandemi sebanyak 21.111 kepala keluarga atau sekitar 98.786 KK," ungkapnya, Rabu (29/4/2020).
Dia menyebutkan, dari data DTKS sebanyak 33.209 RT yang menerima program kesejahteraan sosial berupa bantuan pangan non tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH) secara reguler.
Artinya ada sekitar 44.466 RT yang belum ter-cover, dari sisa inilah yang akan diberikan bantuan dengan adanya pandemi covid-19 ini.
Sementara dari DTKS yang belum ter-cover ditambah data keluarga terdampak sebanyak 21.111 KK, sehingga total KK yang akan diberikan bantuan sebanyak 65.577 KK.
"Bantuan yang kita berikan itu ada dari program Kementerian Sosial, bantuan Bapak Presiden RI hingga refocusing anggaran dana desa/kelurahan," katanya.
Adnan melanjutkan, dari bantuan Presiden RI Joko Widodo melalui paket sembako covid-19 akan mencakup 6.043 KK, kemudian pada program Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos RI akan mencakup 4.915 KK.
Selain itu Bantuan Langsung Tunai (BLT) juga akan diberikan dari refocusing anggaran dana desa, yang mana dari 121 desa di Kabupaten Gowa akan mencakup bantuan pangan ke 11.666 KK, sementara dari anggaran kelurahan akan mencakup 4.600 KK atau masing-masing 100 KK dari 46 kelurahan yang ada.
"Dari total bantuan yang akan disalurkan ini artinya masih ada 17.242 KK yang belum ter-cover dalam DTKS termasuk pula dari data yang terdampak sebesar 21.111 KK sehingga totalnya sebesar 38.353 KK," terangnya.
Sehingga untuk bisa mencakup sisa KK yang belum menerima bantuan, Pemprov Sulsel bersama Pemkab Gowa menyalurkan program bantuan APBD sebanyak 50.000 paket sembako.
"Adanya paket sembako APBD ini kita bisa menutupi semua warga keluarga rentan yang telah terdata secara valid melalui by name by address. Selain itu kita masih mempunyai sisa bantuan untuk bisa mengcover 11.647 KK lagi," ujarnya.
Adnan menegaskan, akan menyelesaikan pembagian sembako sebelum PSBB diterapkan, karena pihaknya tidak ingin ada warga yang kesusahan kebutuhan pangan selama proses PSBB dilaksanakan.
Khusus untuk bantuan yang menggunakan anggaran desa dan kelurahan, pencairannya baru dapat dilakukan pada 1 hingga 7 Mei 2020 mendatang. Hal inilah yang juga menjadi salah satu penyebab pelaksanaan PSBB yang rencananya dilakukan pada 29 April 2020 ditunda hingga awal Mei.
"Ini sebagai upaya kita agar seluruh bantuan sudah tersalurkan sebelum penerapan PSBB," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Syamsuddin Bidol menjelaskan alur pendistribusian untuk sembako akan diberikan kepada para desa/lurah yang kemudian disalurkan ke warganya dengan pengawasan kepolisian dan TNI.
"Itu dilakukan agar penyaluran tersebut bisa tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.
Ia menjelaskan, untuk pendistribusian bantuan masing-masing dilakukan dengan mekanisme berbeda-beda. Misalnya, untuk BST Kemensos akan diberikan tunai melalui kantor pos.
Sementara BPNTdisalurkan melalui rekening penerima kemudian ditukarkan ke agen yang tersedia. Sedangkan untuk PKH akan disalurkan melalui kartu penerima langsung.
(luq)