18 Rute Jet Komersial Berhenti Beroperasi di Bandara Husein Sastranegara Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - 18 rute penerbangan pesawat berbadan besar atau pesawat jet dipastikan akan berhenti beroperasi di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Menyusul dialihkannya penebangan dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB mulai akhir Oktober 2023 mendatang.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Husein Sastranegara, R Indra Crisna Seputra mengatakan, saat ini ada sekitar 18 penerbangan pesawat jet dan 1 penerbangan pesawat ATR.
Namun dengan akan dialihkannya penerbangan ke BIJB, maka rute penebangan tersebut akan berhenti beroperasi.
”Jadi nanti Bandara Husein hanya melayani penerbangan propeller, privat jet, pesawat militer, dan pesawat VIP. Jadi kami sudah siapkan skema agar mulai 29 Oktober tidak ada lagi tujuan Bandung itu ke Husein,” kata Indra, Kamis (13/7/2023).
Kendati nantinya Bandara Husein hanya melayani penerbangan selain pesawat jet, namun dia memastikan akan memiliki market sendiri. Hal itu terlihat ketika sebelum pandemi, bandara Husein pernah melayani sekitar 40 pergerakan pesawat ATR ke sejumlah daerah di Indonesia.
“Dulu pernah menggunakan ATR ke Surabaya, Bengkulu, dan lainnya. Artinya ada market sendiri. Teman teman airline yang tahu marketnya,” imbuh dia.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, di dalam mengelola Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati, AP II menerapkan konsep multi-airport system.
Sistem ini akan mengedepankan dan mensinergikan strategi bisnis dan potensi masing-masing bandara untuk saling mendukung.
“Konektivitas penerbangan di Jawa Barat dapat semakin kuat dan semakin baik dengan dilakukannya penataan rute penerbangan, didukung dua bandara yang sama-sama aktif serta optimal melayani penerbangan,” paparnya.
Di Bandara Husein Sastranegara nantinya melayani angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dengan pesawat propeller; angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam negeri; dan angkutan udara bukan niaga dalam negeri seperti penerbangan militer, kenegaraan, dan evakuasi medis.
Awaluddin menuturkan AP II berkomitmen menjadikan Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati sebagai penggerak roda perekenomian dan pariwisata di Jawa Barat.
"Kedua bandara juga harus dapat memberikan pelayanan terbaik dan kemudahan bagi masyarakat Jawa Barat dalam melakukan perjalanan udara,” tandasnya.
Lihat Juga: 4 Penumpang Pesawat SAM Air Tewas usai Jatuh di Dekat Bandara Pohuwato, Ini Identitasnya
Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Husein Sastranegara, R Indra Crisna Seputra mengatakan, saat ini ada sekitar 18 penerbangan pesawat jet dan 1 penerbangan pesawat ATR.
Namun dengan akan dialihkannya penerbangan ke BIJB, maka rute penebangan tersebut akan berhenti beroperasi.
”Jadi nanti Bandara Husein hanya melayani penerbangan propeller, privat jet, pesawat militer, dan pesawat VIP. Jadi kami sudah siapkan skema agar mulai 29 Oktober tidak ada lagi tujuan Bandung itu ke Husein,” kata Indra, Kamis (13/7/2023).
Kendati nantinya Bandara Husein hanya melayani penerbangan selain pesawat jet, namun dia memastikan akan memiliki market sendiri. Hal itu terlihat ketika sebelum pandemi, bandara Husein pernah melayani sekitar 40 pergerakan pesawat ATR ke sejumlah daerah di Indonesia.
“Dulu pernah menggunakan ATR ke Surabaya, Bengkulu, dan lainnya. Artinya ada market sendiri. Teman teman airline yang tahu marketnya,” imbuh dia.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, di dalam mengelola Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati, AP II menerapkan konsep multi-airport system.
Sistem ini akan mengedepankan dan mensinergikan strategi bisnis dan potensi masing-masing bandara untuk saling mendukung.
“Konektivitas penerbangan di Jawa Barat dapat semakin kuat dan semakin baik dengan dilakukannya penataan rute penerbangan, didukung dua bandara yang sama-sama aktif serta optimal melayani penerbangan,” paparnya.
Di Bandara Husein Sastranegara nantinya melayani angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dengan pesawat propeller; angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam negeri; dan angkutan udara bukan niaga dalam negeri seperti penerbangan militer, kenegaraan, dan evakuasi medis.
Awaluddin menuturkan AP II berkomitmen menjadikan Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati sebagai penggerak roda perekenomian dan pariwisata di Jawa Barat.
"Kedua bandara juga harus dapat memberikan pelayanan terbaik dan kemudahan bagi masyarakat Jawa Barat dalam melakukan perjalanan udara,” tandasnya.
Lihat Juga: 4 Penumpang Pesawat SAM Air Tewas usai Jatuh di Dekat Bandara Pohuwato, Ini Identitasnya
(ams)