Penerima Bansos Tahap 2 Naik 300%, Ini Trik Pos Indonesia Salurkan Bantuan

Rabu, 12 Juli 2023 - 13:36 WIB
loading...
Penerima Bansos Tahap 2 Naik 300%, Ini Trik Pos Indonesia Salurkan Bantuan
Petugas juru bayar KCU Makassar mennyerahkan bansos kepada penerima manfaat. Jumlah KPM bansos sembako dan PKH tahap 2 di Makassar naik 300%. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bansos sembako dan program keluarga harapan (PKH) tahap 2 di Makassar naik 300%. Pada tahap 1 sebanyak 8.326 KPM dan tahap 2 ini sekitar 21.000.

Meski jumlah KPM melonjak, PT Pos Indonesia (Persero) memastikan penyaluran bansos dan PKH lancar. Guna memastikan bansos tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran, dilakukan penambahan jumlah petugas juru bayar dan jumlah titik penyaluran.

“Pada prinsipnya kita ingin pembayaran dilakukan dengan cepat agar dana bisa diterima KPM. Tahap 2 perlu kita susun kembali bahwa ketika jumlah KPM banyak akan kita tambah titik pembayaran sehingga bisa depat tersalurkan,” kata Satgas Bansos KCU Makassar Firman Taufik dalam siaran persnya, Rabu (12/7/2023).

Metode penyaluran menggunakan tiga cara yakni dibagikan di Kantor Pos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi lansia, disabilitas, maupun yang sedang sakit. Dengan menerapkan cara tersebut, penyaluran bansos sembako dan PKH dapat berjalan sesuai target. “Persentasi pembayaran jelang Iduladha 75% sehingga mayoritas KPM menerima dana sebelum Iduladha,” ujarnya.

Selain berpegang pada prinsip penyaluran cepat dan tepat, Pos Indonesia juga mengedepankan akuntabilitas. Data yang tersalurkan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos). Untuk itu Pos Indonesia membekali petugas juru bayar dengan aplikasi PGC (Pos Giro Cash) agar setiap penyaluran dapat dilaporkan realtime.

“Pembayaran dilakukan melalui aplikasi yang dipegang oleh petugas juru bayar. KPM harus menyediakan dokumen kependudukannya sehingga saat dilakukan pembayaran tidak menemui kendala. Aplikasi kami dilengkapi geotagging dan memotret wajah maupun rumah penerima,” terangnya.

Petugas juru bayar KCU Makassar Syaiful Rachman menyebutkan warga penerima bansos sangat bersyukur bisa menerima bantuan berapa pun nominalnya. “Sekecil apapun bantuan yang diberikan pemerintah, warga bersyukur sekali. Mereka berharap bantuan terus berlanjut di tahap berikutnya karena berdampak terhadap kehidupan KPM,” katanya.

Sepanjang pengalamannya mengantarkan bansos, Syaiful mengakui penerima bantuan sudah sesuai. Hal ini tampak dari kondisi rumah penerima.

“Sejauh ini semua KPM yang saya temui pantas menerima bansos. Saya lihat dari kondisi rumahnya dan pekerjaan KPM. Mereka juga senang. Bahkan pernah ada lansia menangis dan memeluk saya sambil mengucapkan terima kasih kepada saya dan pemerintah,” tuturnya.

Penuturan Syaiful itu selaras dengan respons para KPM usai menerima bansos sembako dan PKH. Mereka sangat terbantu untuk meringankan biaya hidup.

“Bantuan dari pemerintah ini Alhamdulillah bisa untuk menyambung hidup,” kata Marsini, KPM dari Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso, Kota Makasar.

Sehari-hari Marsini bekerja di Dinas Kebersihan sebagai penyapu jalan. Selesai bekerja pukul 17.00 Wita, dia lanjut mengurus lima anak. Suami Marsini sudah meninggal 10 tahun lalu.

“Dari gaji dicukup-cukupi, meski enggak cukup. Tadi petugas Pos datang mengantar bansos PKH Rp1,2 juta. Bantuan tidak dipersulit, hanya diminta KK dan KTP untuk memastikan data penerima. Tidak ada potongan dana, pelayanan pun baik,” ujarnya.

KPM lainnya, Tia Dg Pa'ja menerima bansos sembako senilai Rp600 ribu dengan cara diantarkan langsung petugas Pos ke rumah. Pekerjaan Tia sehari-hanya mengurus rumah tangga. Anaknya yang masih bersekolah saat ini tersisa satu orang, duduk di kelas 6 sekolah dasar.

Untuk biaya hidup Tia mengandalkan kiriman uang dari suami yang bekerja di luar kota. “Suami kerja buruh harian di Ambon, kadang kirim uang, kadang tidak. Tidak tahu dia benar kerja atau tidak di sana karena kita tidak lihat. Saya kadang masak, kadang tidak. Voucher listrik habis, terpaksa pinjam uang sama tetangga,” tuturnya.

Dengan adanya bantuan dari Kemensos yang disalurkan melalui Pos Indonesia ini, Tia senang dan bersyukur. Terlebih dana bansos diterimanya dengan cara diantarkan langsung ke rumah.

“Saya lebih senang bantuan diantarkan oleh petugas Pos daripada ambil ke ATM rumit, mesti antre. Terima kasih pemerintah, terima kasih Pos Indonesia,” paparnya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7137 seconds (0.1#10.140)