4.245 Hektare Tanaman Tembakau di Lombok Timur Tergenang Air Hujan
loading...
A
A
A
LOMBOK TIMUR - Ribuan hektare tanaman tembakau di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) tergenang air hujan. Akibat lahan pertanian terendam membuat petani terancam gagal panen.
Ada sekitar 4.245 hektare lahan tanaman tembakau di Lombok Timur yang terdampak genangan air akibat curah hujan tinggi.Terbanyak di wilayah Kecamatan Jerowaru yaitu 3.788 ha, lalu Kecamatan 336 ha dan Sakra 100 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Sahri mengungkapkan kerusakan tanaman tembakau akibat genangan air hujan bervariasi dari rusak ringan hingga berat. Tapi banyak juga kondisinya baik, tidak terpengaruh dengan guyuran hujan.
”Petani tembakau yang terdampak ini, tentu kita sangat prihatin,” kata Sahri dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).
Menurut dia, ada beberapa penyebab air hujan dengan cepat menggenangi lahan para petani tembakau, terutama yang mengalami rusak berat. Salah satunya, petani tidak menerapkan teknis penanaman yang baik dengan irigasi atau drainase relatif dangkal.
”Jika petani menerapkan teknis penanaman sesuai anjuran kita, dimana dia menggunakan bedengan, drainasenya cukup dalam maka itu relatif tidak terdampak,” terangnya.
Berikutnya, petani yang mengalami kerusakan sedang. Mereka menggunakan bedengan tapi tidak terlalu tinggi sehingga masih bisa tergenang air hujan.
”Ketiga, ada petani kita yang justru saat hujan tanaman tembakaunya semakin baik. Kenapa? Karna saat belum ada hujan, tanamannya sangat butuh air,” papar Sahri.
Untuk membantu para petani, lanjutnya, pihak dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk melaporkan kejadian ini. Setidaknya kedepan tegas Sahri, petani tembakau bisa dibantu melalui asuransi seperti produk Pertanian lainnya.
“Ke depan kita berpikir, jika ada kejadian serupa kita tidak sekedar prihatin tapi dibutuhkan langkah nyata untuk membantu petani tembakau. Salah satunya petani tembakau butuh asuransi juga seperi tanaman padi atau asuransi ternak,” tandasnya.
Ada sekitar 4.245 hektare lahan tanaman tembakau di Lombok Timur yang terdampak genangan air akibat curah hujan tinggi.Terbanyak di wilayah Kecamatan Jerowaru yaitu 3.788 ha, lalu Kecamatan 336 ha dan Sakra 100 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Sahri mengungkapkan kerusakan tanaman tembakau akibat genangan air hujan bervariasi dari rusak ringan hingga berat. Tapi banyak juga kondisinya baik, tidak terpengaruh dengan guyuran hujan.
”Petani tembakau yang terdampak ini, tentu kita sangat prihatin,” kata Sahri dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).
Menurut dia, ada beberapa penyebab air hujan dengan cepat menggenangi lahan para petani tembakau, terutama yang mengalami rusak berat. Salah satunya, petani tidak menerapkan teknis penanaman yang baik dengan irigasi atau drainase relatif dangkal.
”Jika petani menerapkan teknis penanaman sesuai anjuran kita, dimana dia menggunakan bedengan, drainasenya cukup dalam maka itu relatif tidak terdampak,” terangnya.
Berikutnya, petani yang mengalami kerusakan sedang. Mereka menggunakan bedengan tapi tidak terlalu tinggi sehingga masih bisa tergenang air hujan.
”Ketiga, ada petani kita yang justru saat hujan tanaman tembakaunya semakin baik. Kenapa? Karna saat belum ada hujan, tanamannya sangat butuh air,” papar Sahri.
Untuk membantu para petani, lanjutnya, pihak dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk melaporkan kejadian ini. Setidaknya kedepan tegas Sahri, petani tembakau bisa dibantu melalui asuransi seperti produk Pertanian lainnya.
“Ke depan kita berpikir, jika ada kejadian serupa kita tidak sekedar prihatin tapi dibutuhkan langkah nyata untuk membantu petani tembakau. Salah satunya petani tembakau butuh asuransi juga seperi tanaman padi atau asuransi ternak,” tandasnya.
(ams)