Pengalihan DAK ke Penanganan Covid-19 Pengaruhi Pembangunan di Lutim
loading...
A
A
A
LUWU TIMUR - Pengalihan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2020, untuk penanganan virus Ccorona atau Covid-19, mempengaruhi pembangunan infrastruktur di Luwu Timur (Lutim).
Diketahui, adapun dana DAK yang diperuntukan untuk penaganan Covid-19 di Luwu Timur sebesar Rp40,6 miliar.
Kepala Dinas PUPR Luwu Timur, Syahrir Zain mengatakan dana DAK sendiri di Luwu Timur adalah dana Infrastruktur terbesar.
“Tentu mempengaruhi pembangunan, seperti Bidang di Cipta Karya, disitu sudah tidak ada sama sekali proyek yang berjalan yakni proyek sanitasi dan air bersih,” kata Syahrir.
Syahris juga menjelaskan, anggaran Rp40 miliar lebih DAK di Dinas PU tersebut, terbagi di semua bidang, dimana untuk Bidang Cipta Karya senilai Rp23 miliar lebih, Bidang Bina Marga sebesar Rp13 miliar, dan Bidang SDA sebesar Rp4,6 miliar.
Sebelumnya, DAK tersebut sudah dalam proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP), karna Pandemi Covid-19 kegiatan tersebut dibatalkan.
Adapun beberapa kegiatan proyek yang akan di kerjakan di tahun 2020 melalui Bidang-bidang yang ada di Dinas PUPR Luwu Timur. Diantaranya kegiatan di Bidang Cipta Karya yakni proyek sanitasi yang tersebar di 11 kecamatan Luwu Timur menggunakan anggaran DAK Rp11 miliar lebih, dan Air minum yang menggunakan DAK Rp12 miliar lebih.
Kegiatan di Bidang SDA, yakni proyek Irigasi di Desa Kawata, Kecamatan Wasuponda, dan di Desa Wewangriu, Kecamatan Malili, serta Kegiatan di bidang Bina Marga yakni Jalan beton yang menggunakan DAK Rp10 miliar lebih. Sementara untuk Proyek di Mahalona menggunakan DAK Afirmasi (Non status) sebesar Rp2,7 miliar.
Selain itu, kata Syahrir ada beberapa proyek yang menggunakan anggaran dana DAK yang sudah dilelang, namun telah ditangguhkan karena isu pandemi Corona ini.
Diketahui, adapun dana DAK yang diperuntukan untuk penaganan Covid-19 di Luwu Timur sebesar Rp40,6 miliar.
Kepala Dinas PUPR Luwu Timur, Syahrir Zain mengatakan dana DAK sendiri di Luwu Timur adalah dana Infrastruktur terbesar.
“Tentu mempengaruhi pembangunan, seperti Bidang di Cipta Karya, disitu sudah tidak ada sama sekali proyek yang berjalan yakni proyek sanitasi dan air bersih,” kata Syahrir.
Syahris juga menjelaskan, anggaran Rp40 miliar lebih DAK di Dinas PU tersebut, terbagi di semua bidang, dimana untuk Bidang Cipta Karya senilai Rp23 miliar lebih, Bidang Bina Marga sebesar Rp13 miliar, dan Bidang SDA sebesar Rp4,6 miliar.
Sebelumnya, DAK tersebut sudah dalam proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP), karna Pandemi Covid-19 kegiatan tersebut dibatalkan.
Adapun beberapa kegiatan proyek yang akan di kerjakan di tahun 2020 melalui Bidang-bidang yang ada di Dinas PUPR Luwu Timur. Diantaranya kegiatan di Bidang Cipta Karya yakni proyek sanitasi yang tersebar di 11 kecamatan Luwu Timur menggunakan anggaran DAK Rp11 miliar lebih, dan Air minum yang menggunakan DAK Rp12 miliar lebih.
Kegiatan di Bidang SDA, yakni proyek Irigasi di Desa Kawata, Kecamatan Wasuponda, dan di Desa Wewangriu, Kecamatan Malili, serta Kegiatan di bidang Bina Marga yakni Jalan beton yang menggunakan DAK Rp10 miliar lebih. Sementara untuk Proyek di Mahalona menggunakan DAK Afirmasi (Non status) sebesar Rp2,7 miliar.
Selain itu, kata Syahrir ada beberapa proyek yang menggunakan anggaran dana DAK yang sudah dilelang, namun telah ditangguhkan karena isu pandemi Corona ini.
(mba)