Antisipasi Penyakit di Pengungsian, Ini Dilakukan Pemkab Lutra
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Sejumlah upaya penanganan pascabencana hingga hari ini terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara , termasuk pemenuhan kebutuhan para pengungsi yang tersebar di sejumlah titik.
Salah satu kebutuhan utama pengungsi yang kini menjadi perhatian utama adalah pemenuhan air bersih guna meminimalisir penyakit yang bermunculan pascabencana. Terlebih kondisi pengungsian yang hanya mengandalkan terpal dan beralaskan tanah.
Hal ini disampaikan Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani, saat menerima kunjungan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Ahmad Asri, akhir pekan lalu.
Pada kesempatan itu, Indah mengatakan, salah satu fokus pemerintah daerah dalam penanganan pengungsi adalah menyiapkan kebutuhan dasar berupa air bersih, hunian sementara dan MCK untuk mengantisipasi munculnya penyakit di lokasi pengungsian.
“Yang kita hindari sekarang adalah munculnya penyakit di lokasi pengungsian. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari yang juga sangat diperlukan adalah air bersih, kemudian sanitasi portable,” kata Indah.
Untuk saat ini, lanjut dia, TNI bersama pemerintah juga sedang menyiapkan hunian sementara (huntara) bagi mereka yang benar-benar kehilangan tempat tinggal. Semua itu dilakukan dalam rangka memberikan kenyamanan kepada para pengungsi untuk hidup layak di tengah pengungsian.
Sementara Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan, Ahmad Asri, menyebutkan, untuk penyediaan air bersih, pihaknya telah menyediakan 18 unit hidran umum berkapasitas 2.000 liter yang berfungsi untuk menyediakan air bersih bagi pengungsi dan relawan beserta tangki yang mengangkut air baku.
“Saat ini kami juga terus memantau apa saja fasilitas keciptakaryaan yang rusak akibat banjir untuk segera ditangani,” tandasnya.
Salah satu kebutuhan utama pengungsi yang kini menjadi perhatian utama adalah pemenuhan air bersih guna meminimalisir penyakit yang bermunculan pascabencana. Terlebih kondisi pengungsian yang hanya mengandalkan terpal dan beralaskan tanah.
Hal ini disampaikan Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani, saat menerima kunjungan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Ahmad Asri, akhir pekan lalu.
Pada kesempatan itu, Indah mengatakan, salah satu fokus pemerintah daerah dalam penanganan pengungsi adalah menyiapkan kebutuhan dasar berupa air bersih, hunian sementara dan MCK untuk mengantisipasi munculnya penyakit di lokasi pengungsian.
“Yang kita hindari sekarang adalah munculnya penyakit di lokasi pengungsian. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari yang juga sangat diperlukan adalah air bersih, kemudian sanitasi portable,” kata Indah.
Untuk saat ini, lanjut dia, TNI bersama pemerintah juga sedang menyiapkan hunian sementara (huntara) bagi mereka yang benar-benar kehilangan tempat tinggal. Semua itu dilakukan dalam rangka memberikan kenyamanan kepada para pengungsi untuk hidup layak di tengah pengungsian.
Sementara Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan, Ahmad Asri, menyebutkan, untuk penyediaan air bersih, pihaknya telah menyediakan 18 unit hidran umum berkapasitas 2.000 liter yang berfungsi untuk menyediakan air bersih bagi pengungsi dan relawan beserta tangki yang mengangkut air baku.
“Saat ini kami juga terus memantau apa saja fasilitas keciptakaryaan yang rusak akibat banjir untuk segera ditangani,” tandasnya.
(agn)