Pengabdian Masyarakat, Dosen FEB UWKS Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Pakal Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FEB UWKS) melakukan pemberdayaan kepada ibu-ibu rumah tangga Perum Griya Surabaya, Kelurahan Pakal, Kota Surabaya.
Kegiatan ini dalam rangkaian pengabdian masyarakat. Dosen dibantu mahasiswa terbagi dalam beberapa kelompok. Ada kelompok untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, penguatan literasi digital bagi remaja masjid dan literasi keuangan untuk anak TK.
Ada tiga dosen untuk pemberdayaan ibu rumah tangga yakni Pratiwi Dwi Karjati, Yanis Ulul Azmi dan Siti Asiah Murni. Untuk literasi digital bagi remaja masjid digawangi Wiwik Herawati, Lilik Pirmaningsih dan Akhmad Zainuddin. Sedangkan literasi keuangan untuk anak TK digagas Dwi Indah Mustikorini, James Tumewu dan Sukamto.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Warga Hindari Ujaran Kebencian di Tahun Politik
Untuk pemberdayaan ibu rumah tangga, tim dosen memberikan pelatihan membuat kerajinan tangan dari barang bekas. Sehingga bisa menghasilkan produk yang bisa dijual kembali.
Pratiwi Dwi Karjati, ketua tim pemberdayaan ibu rumah tangga mengaku sejak pandemi Covid-19, banyak warga yang kehilangan mata pencariannya. Sehingga banyak yang bekerja serabutan. "Kami berdayakan ibu-ibunya agar bisa membantu untuk meringankan beban rumah tangga," ujar Pratiwi, Senin (19/6/2023).
.
Ada 20 ibu rumah tangga yang mengikuti kegiatan ini. Para ibu terlihat antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir. Apalagi juga diajari bagaimana membuat promosi melalui media sosial dan sejenisnya.
Oni Wahyudi, salah satu peserta pelatihan mengaku pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi dia dan ibu yang lain. "Karena dibekali keterampilan yang bermanfaat. Bisa menghasilkan uang dengan tidak terlalu banyak mengeluarkan modal," katanya.
Tidak hanya para ibu, pengmas ini juga menyasar kaum muda. Remaja masjid Al Amin di daerah itu juga menjadi targat untuk literasi digital. Tujuannya agar para remaja bisa lebih meningkatkan etika berdigital. Karena tidak bisa dipungkiri saat ini eranya media sosial sehingga dibutuhkan benteng agar media sosial bisa dimanfaatkan untuk hal yang baik.
Wiwik Herawati sebagai ketua tim menjelaskan para remaja umumnya masih memiliki emosi yang labil dan mudah terpengaruh informasi yang ada di internet.
"Sehingga remaja ini perlu suatu literasi digital untuk dapat memilah informasi yang ada dan pada akhirnya dampak negatif seperti hoax, cyberbulliying, body shaming dan pelanggaran hak kekayaan intelektual, dapat diminimalisir," tandasnya.
Tim pengmas di saat bersamaan juga memberikan literasi finansial untuk anak TK Al Amin. Ketua tim pengmas ini, Dwi Indah mengaku literasi ini diberikan untuk membiasakan anak menabung sejak kecil.
"Menabung merupakan konsep dasar pengelolaan keuangan yang akan sangat bermanfaat jika dibawa oleh anak-anak sampai usia dewasa. Harapannya anak-anak TK ini dapat melanjutkan kebiasaan menabung dan mengajak teman-teman sebaya mereka untuk melakukan hal yang sama," jelasnya
Kegiatan ini dalam rangkaian pengabdian masyarakat. Dosen dibantu mahasiswa terbagi dalam beberapa kelompok. Ada kelompok untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, penguatan literasi digital bagi remaja masjid dan literasi keuangan untuk anak TK.
Ada tiga dosen untuk pemberdayaan ibu rumah tangga yakni Pratiwi Dwi Karjati, Yanis Ulul Azmi dan Siti Asiah Murni. Untuk literasi digital bagi remaja masjid digawangi Wiwik Herawati, Lilik Pirmaningsih dan Akhmad Zainuddin. Sedangkan literasi keuangan untuk anak TK digagas Dwi Indah Mustikorini, James Tumewu dan Sukamto.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Warga Hindari Ujaran Kebencian di Tahun Politik
Untuk pemberdayaan ibu rumah tangga, tim dosen memberikan pelatihan membuat kerajinan tangan dari barang bekas. Sehingga bisa menghasilkan produk yang bisa dijual kembali.
Pratiwi Dwi Karjati, ketua tim pemberdayaan ibu rumah tangga mengaku sejak pandemi Covid-19, banyak warga yang kehilangan mata pencariannya. Sehingga banyak yang bekerja serabutan. "Kami berdayakan ibu-ibunya agar bisa membantu untuk meringankan beban rumah tangga," ujar Pratiwi, Senin (19/6/2023).
.
Ada 20 ibu rumah tangga yang mengikuti kegiatan ini. Para ibu terlihat antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir. Apalagi juga diajari bagaimana membuat promosi melalui media sosial dan sejenisnya.
Oni Wahyudi, salah satu peserta pelatihan mengaku pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi dia dan ibu yang lain. "Karena dibekali keterampilan yang bermanfaat. Bisa menghasilkan uang dengan tidak terlalu banyak mengeluarkan modal," katanya.
Tidak hanya para ibu, pengmas ini juga menyasar kaum muda. Remaja masjid Al Amin di daerah itu juga menjadi targat untuk literasi digital. Tujuannya agar para remaja bisa lebih meningkatkan etika berdigital. Karena tidak bisa dipungkiri saat ini eranya media sosial sehingga dibutuhkan benteng agar media sosial bisa dimanfaatkan untuk hal yang baik.
Wiwik Herawati sebagai ketua tim menjelaskan para remaja umumnya masih memiliki emosi yang labil dan mudah terpengaruh informasi yang ada di internet.
"Sehingga remaja ini perlu suatu literasi digital untuk dapat memilah informasi yang ada dan pada akhirnya dampak negatif seperti hoax, cyberbulliying, body shaming dan pelanggaran hak kekayaan intelektual, dapat diminimalisir," tandasnya.
Tim pengmas di saat bersamaan juga memberikan literasi finansial untuk anak TK Al Amin. Ketua tim pengmas ini, Dwi Indah mengaku literasi ini diberikan untuk membiasakan anak menabung sejak kecil.
"Menabung merupakan konsep dasar pengelolaan keuangan yang akan sangat bermanfaat jika dibawa oleh anak-anak sampai usia dewasa. Harapannya anak-anak TK ini dapat melanjutkan kebiasaan menabung dan mengajak teman-teman sebaya mereka untuk melakukan hal yang sama," jelasnya
(msd)