Diserang Hama Wereng dan Tikus, 2.000 Hektare Padi di Jombang Rusak

Jum'at, 22 Juli 2016 - 09:10 WIB
Diserang Hama Wereng dan Tikus, 2.000 Hektare Padi di Jombang Rusak
Diserang Hama Wereng dan Tikus, 2.000 Hektare Padi di Jombang Rusak
A A A
JOMBANG - Sekitar 2.000 hektare tanaman padi petani di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, rusak akibat diserang hama wereng. Selain wereng, kondisi tersebut juga diperparah lagi dengan datangnya serangan hama tikus.

Satu bulan ini serangan hama wereng membuat resah para petani padi di enam kecamatan di Kabupaten Jombang. Di antaranya adalah di Kecamatan Plandaan yang luasnya mencapai 1.300 hektare. Selain itu di Kecamatan Ploso, Kecamatan Bareng, Kecamatan Jombang, Kecamatan Mojoagung, dan Kecamatan Peterongan.

Serangan hama wereng membuat padi petani yang sudah memasuki masa berbuah tiba-tiba mengering dan mati sehingga bulir padinya kosong.

Kondisi tersebut diperparah lagi dengan serangan hama tikus yang juga merusak padi petani sejak dua pekan terakhir.

Para petani, termasuk Basori, berharap dinas pertanian segera turun membantu mengatasi serangan hawa mereng maupun tikus tersebut. Sebab, jika dibiarkan, mereka khawatir kondisinya semakin parah dan petani mengalami gagal panen.

"Dalam kondisi normal, dengan biaya tanam sekitar 2 juta rupiah, kami bisa meraup hasil sekitar 7 juta rupiah per hektarenya. Namun jika kondisinya seperti ini, kami khawatir modal atau biaya tanam yang sudah dikeluarkan tidak bisa kembali," kata Basori, Jumat (22/7/2016).

Dinas Pertanian Kabupaten Jombang yang dikonfirmasi mengenai hal ini menjelaskan, total hampir 2.000 hektare tanaman padi petani yang terserang hama wereng. Hal ini terjadi karena faktor cuaca yang saat itu tidak stabil. Meski musim kemarau namun masih sering terjadi hujan.

Menurut Kasi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jombang, untuk mengatasi hal ini pihaknya segera mengerahkan tim penyuluh di lapangan untuk membantu mengarahkan petani menanam jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi cuaca sekarang.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4104 seconds (0.1#10.140)