Menyayat Hati! Kisah Aan Diniyati Dorong Kursi Roda Suami Sejauh 10 Km ke RS untuk Cuci Darah sejak 2018
loading...
A
A
A
BREBES - Aan Diniyati (40) warga miskin asal Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah harus jalan kaki mendorong kursi roda suaminya sejauh 10 km pulang pergi ke rumah sakit. Perjuangan berat itu dilakukan dua kali dalam seminggu agar suaminya bisa menjalani cuci darah.
Dia memilih jalan kaki mendorong kursi roda suamiana karena tidak memiliki biaya sewa ambulans untuk mengantar suami berobat. Terlebih dalam satu minggu harus dua kali bolak balik ke rumah sakit, tentu akan memerlukan banyak biaya.
Kehidupan sehari-hari pasangan suami istri (pasutri) ini termasuk kurang mampu.
Rutinitas mendorong kursi roda ini dilakukan rutin oleh Aan Diniyati (40) sejak 2018 silam. Perempuan ini mengantar sendiri Nurohman (56) suaminya, untuk berobat ke RS Bhakti Asih.
Jarak tempuh dari rumah ke rumah sakit pun lumayan jauh sekitar 5 km. Sehingga dalam sekali berobat dia harus jalan 10 km pulang pergi.
"Alasannya karena tidak ada ongkos buat bayar sewa ambulans. Kan harus beli bensin sama bayar sopir. Jadi jalan kaki saja sambil dorong suami ke rumah sakit Bhakti Asih," ungkap Aan Diniyati, Selasa (13/6/2023).
Aan menuturkan, Nurohman suaminya menderita sakit gagal ginjal sejak 2018. Sejak saat itu lah, suami Aan ini harus menjalani cuci darah secara rutin.
Dia mengaku, kursi roda yang digunakan untuk membawa suami berobat merupakan hasil jerih payah sendiri. Dia rela mengamen untuk bisa membeli kursi rosa buat menolong sang suami.
Dia memilih jalan kaki mendorong kursi roda suamiana karena tidak memiliki biaya sewa ambulans untuk mengantar suami berobat. Terlebih dalam satu minggu harus dua kali bolak balik ke rumah sakit, tentu akan memerlukan banyak biaya.
Kehidupan sehari-hari pasangan suami istri (pasutri) ini termasuk kurang mampu.
Rutinitas mendorong kursi roda ini dilakukan rutin oleh Aan Diniyati (40) sejak 2018 silam. Perempuan ini mengantar sendiri Nurohman (56) suaminya, untuk berobat ke RS Bhakti Asih.
Jarak tempuh dari rumah ke rumah sakit pun lumayan jauh sekitar 5 km. Sehingga dalam sekali berobat dia harus jalan 10 km pulang pergi.
"Alasannya karena tidak ada ongkos buat bayar sewa ambulans. Kan harus beli bensin sama bayar sopir. Jadi jalan kaki saja sambil dorong suami ke rumah sakit Bhakti Asih," ungkap Aan Diniyati, Selasa (13/6/2023).
Baca Juga
Aan menuturkan, Nurohman suaminya menderita sakit gagal ginjal sejak 2018. Sejak saat itu lah, suami Aan ini harus menjalani cuci darah secara rutin.
Dia mengaku, kursi roda yang digunakan untuk membawa suami berobat merupakan hasil jerih payah sendiri. Dia rela mengamen untuk bisa membeli kursi rosa buat menolong sang suami.