Belasan Tahun jadi Honorer, Anggota Damkar KBB Berharap Ada Perhatian Pemerintah
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Menjadi seorang petugas padam kebakaran (Damkar) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah menjadi pilihan hidup dari Alfry Genyus. Meskipun statusnya masih sebagai tenaga honorer kendati sudah hampir 13 tahun mengabdi, itu tidak mengubah kecintaan terhadap pekerjaannya.
Menjabat sebagai Komandan Regu Tim Rescue 01, Alfry dan rekan-rekan satu timnya kerap bekerja tanpa kenal waktu. Dia harus menangani sejumlah pengaduan dari masyarakat di seluruh wilayah KBB, khususnya dalam menangani sarang tawon dan ular yang masuk ke rumah.
"Saya tetap ikhlas melakukan pekerjaan ini untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Itu ada kepuasan tersendiri jika bisa melayani masyarakat dengan baik," ucapnya, Senin (29/5/2023).
Baca juga: Pengendara Moge Tabrak Santri di Ciamis Tersangka, Begini Kronologi Kejadiannya
Dirinya memiliki pandangan jika, bekerja sebagai petugas Damkar mungkin tidak akan membuat kaya, tapi paling tidak mampu membuat masyarakat senang. Hal itu yang membuat dirinya tetap kuat menjalani profesi yang memiliki risiko cukup tinggi ini.
Meski begitu dirinya tidak menampik jika terus berdoa dan berharap nasibnya bisa lebih baik dan sejahtera. Mengingat sejak memulai karirnya di Damkar KBB pada tahun 2010 silam, hingga kini statusnya masih sebagai pegawai honorer.
"Profesi Damkar tidak kenal waktu, mau pagi, siang, ataupun malam tetap harus siap melakukan penanganan kebakaran dan pengaduan lainnya," tuturnya.
Dia menuturkan, saat melakukan penanganan dirinya dan timnya juga harus berhadapan dengan berbagai risiko, seperti sengatan tawon atau dipatuk ular berbisa. Risiko yang paling fatal sengatan hewan sama risiko ketinggian yang jika jatuh bisa berimbas masuk ke rumah sakit.
Oleh karenanya, timnya sangat membutuhkan sarana dan prasarana yang ideal sebagai penunjang dalam bekerja guna memastikan keselamatan seluruh petugas agar tetap aman. Selain sarpras dan keilmuan untuk penunjang, kesejahteraan personel pun juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan.
"Semoga Pemda KBB bisa lebih memperhatikan sarpras dan kesejahteraan anggota Damkar, karena petugas Damkar bekerja secara nyata dan langsung bersentuhan dengan masyarakat," pungkasnya.
Menjabat sebagai Komandan Regu Tim Rescue 01, Alfry dan rekan-rekan satu timnya kerap bekerja tanpa kenal waktu. Dia harus menangani sejumlah pengaduan dari masyarakat di seluruh wilayah KBB, khususnya dalam menangani sarang tawon dan ular yang masuk ke rumah.
"Saya tetap ikhlas melakukan pekerjaan ini untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Itu ada kepuasan tersendiri jika bisa melayani masyarakat dengan baik," ucapnya, Senin (29/5/2023).
Baca juga: Pengendara Moge Tabrak Santri di Ciamis Tersangka, Begini Kronologi Kejadiannya
Dirinya memiliki pandangan jika, bekerja sebagai petugas Damkar mungkin tidak akan membuat kaya, tapi paling tidak mampu membuat masyarakat senang. Hal itu yang membuat dirinya tetap kuat menjalani profesi yang memiliki risiko cukup tinggi ini.
Meski begitu dirinya tidak menampik jika terus berdoa dan berharap nasibnya bisa lebih baik dan sejahtera. Mengingat sejak memulai karirnya di Damkar KBB pada tahun 2010 silam, hingga kini statusnya masih sebagai pegawai honorer.
"Profesi Damkar tidak kenal waktu, mau pagi, siang, ataupun malam tetap harus siap melakukan penanganan kebakaran dan pengaduan lainnya," tuturnya.
Dia menuturkan, saat melakukan penanganan dirinya dan timnya juga harus berhadapan dengan berbagai risiko, seperti sengatan tawon atau dipatuk ular berbisa. Risiko yang paling fatal sengatan hewan sama risiko ketinggian yang jika jatuh bisa berimbas masuk ke rumah sakit.
Oleh karenanya, timnya sangat membutuhkan sarana dan prasarana yang ideal sebagai penunjang dalam bekerja guna memastikan keselamatan seluruh petugas agar tetap aman. Selain sarpras dan keilmuan untuk penunjang, kesejahteraan personel pun juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan.
"Semoga Pemda KBB bisa lebih memperhatikan sarpras dan kesejahteraan anggota Damkar, karena petugas Damkar bekerja secara nyata dan langsung bersentuhan dengan masyarakat," pungkasnya.
(msd)