Digitalisasi UMKM, Grab Luncurkan Program #TerusUsaha di Jawa Tengah
loading...
A
A
A
SEMARANG - Aplikasi Grab meluncurkan program #TerusUsaha di Jawa Tengah untuk membantu mempercepat proses digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program ini berisi rangkaian solusi dalam mendukung inisiatif #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah untuk melatih dan meningkatkan daya saing bisnis kecil dalam menghadapi ekonomi digital.
Grab juga bermitra dengan pemerintah daerah di Solo, Kudus, Pati, Magelang dan Tegal untuk mendigitalisasi ratusan pedagang tradisional di puluhan pasar basah lewat layanan GrabAssistant, dan juga bekerja sama dengan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Magelang untuk menghadirkan program pinjaman modal usaha dengan bunga 0% bagi mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike.
Data djatengprov.go.id menyebutkan, jumlah UMKM di Jawa Tengah mencapai 4.170.852 unit. Dari jumlah tersebut, tercatat usaha menengah 39.125 unit, usaha kecil 354.884 unit, dan usaha mikro 3.776.843 unit.
Di sisi lain, hasil riset dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menunjukkan bahwa gig workers termasuk UMKM, di empat layanan yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios secara keseluruhan sudah berkontribusi sebesar Rp872 miliar untuk perekonomian Semarang pada 2019 dan meningkatkan kualitas hidup pekerja lepas hingga 6%.
Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya menjelaskan, komitmen Grab dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi agar tidak tertinggal dalam era digital. (Baca: Visi Ekonomi Cak Machfud Dinilai Mampu Wujudkan Lapangan Kerja Baru)
”New normal yang sedang kita jalani menggarisbawahi pentingnya protokol kesehatan yang lebih baik, serta digitalisasi bisnis agar ekonomi dapat segera bangkit dan pulih. Program #TerusUsaha kami hadirkan di Jawa Tengah untuk menjadi solusi agar UMKM dapat lebih mudah melakukan digitalisasi bisnis agar mereka mampu bertahan di tengah krisis,” terang Richard.
“Program ini sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood yang dihadirkan di Jawa Tengah untuk mengubah pandangan ‘susah’ akibat wabah, menjadi semangat #TerusUsaha dalam menyongsong peluang baru dan bersama bangkit dengan teknologi,” jelasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapreasiasi langkah Grab untuk mendorong digitalisasi para pelaku UMKM di Jawa Tengah. “Survei internasional menyebutkan, kita ini adalah bangsa yang paling suka membantu dan saya mengajak teman-teman dari dunia usaha untuk bersinergi dalam hal ini. Hasil dari riset saya, masalah utama dari UMKM adalah pemasaran, baik yang konvensional maupun dengan menggunakan teknologi informasi,” kata Ganjar.
Menurutnya, Grab merupakan bagian dari siklus rantai ini dalam bagian dari digitalisasi cara berdagang dan transportasi pengantaran. “Perekonomian dunia memang sekarang sedang minus, tapi kita jangan takut. Terus bergandengan tangan dan bergerak maju bersama. Dengan kekuatan penduduk lebih dari 250 juta penduduk Indonesia, itu adalah potensial market yang hari ini bisa kita kelola sendiri,” tandasnya.
Ganjar menyatakan, program #TerusUsaha jadi bagian dari cara menyelesaikan persoalan masyarakat yang terjadi sekarang. Grab sudah mau melakukan sila Pancasila, ‘Kemanusiaan yang adil dan beradab’ dan Program #TerusUsaha jadi bentuk konkretnya.
Sementara, Direktur Eksekutif, Tenggara Strategics, Riyadi Suparno mengungkapkan bahwa para gig workers yang ada di platform Grab sudah memberikan banyak dampak dalam perekonomian yang sangat signifikan.
“Riset yang sudah dilakukan di Semarang membuktikan banyak manfaat yang bisa didapatkan dari digitalisasi yang dilakukan para pekerja informal. Kami melihat adanya peningkatan kualitas hidup para pelaku gig worker ini hingga sebesar 6setelah bergabung dengan Grab,” sebutnya.
Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin juga mengapresiasi peluncuran program #TerusUsaha untuk mendigitalisasi UMKM yang dijalankan oleh Grab dan hasil riset terbaru yang diumumkan oleh Tenggara. “Riset CSIS menjadi bukti bahwa peran pekerja informal yang sudah terdigitalisasi mampu memberikan dampak yang positif untuk perekonomian,” ujar Iswar.
Ia mengutarakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah dan keberlangsungan usaha mereka harus didukung dengan kerja sama yang baik antara semua pihak.
Grab juga bermitra dengan pemerintah daerah di Solo, Kudus, Pati, Magelang dan Tegal untuk mendigitalisasi ratusan pedagang tradisional di puluhan pasar basah lewat layanan GrabAssistant, dan juga bekerja sama dengan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Magelang untuk menghadirkan program pinjaman modal usaha dengan bunga 0% bagi mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike.
Data djatengprov.go.id menyebutkan, jumlah UMKM di Jawa Tengah mencapai 4.170.852 unit. Dari jumlah tersebut, tercatat usaha menengah 39.125 unit, usaha kecil 354.884 unit, dan usaha mikro 3.776.843 unit.
Di sisi lain, hasil riset dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menunjukkan bahwa gig workers termasuk UMKM, di empat layanan yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios secara keseluruhan sudah berkontribusi sebesar Rp872 miliar untuk perekonomian Semarang pada 2019 dan meningkatkan kualitas hidup pekerja lepas hingga 6%.
Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya menjelaskan, komitmen Grab dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi agar tidak tertinggal dalam era digital. (Baca: Visi Ekonomi Cak Machfud Dinilai Mampu Wujudkan Lapangan Kerja Baru)
”New normal yang sedang kita jalani menggarisbawahi pentingnya protokol kesehatan yang lebih baik, serta digitalisasi bisnis agar ekonomi dapat segera bangkit dan pulih. Program #TerusUsaha kami hadirkan di Jawa Tengah untuk menjadi solusi agar UMKM dapat lebih mudah melakukan digitalisasi bisnis agar mereka mampu bertahan di tengah krisis,” terang Richard.
“Program ini sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood yang dihadirkan di Jawa Tengah untuk mengubah pandangan ‘susah’ akibat wabah, menjadi semangat #TerusUsaha dalam menyongsong peluang baru dan bersama bangkit dengan teknologi,” jelasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapreasiasi langkah Grab untuk mendorong digitalisasi para pelaku UMKM di Jawa Tengah. “Survei internasional menyebutkan, kita ini adalah bangsa yang paling suka membantu dan saya mengajak teman-teman dari dunia usaha untuk bersinergi dalam hal ini. Hasil dari riset saya, masalah utama dari UMKM adalah pemasaran, baik yang konvensional maupun dengan menggunakan teknologi informasi,” kata Ganjar.
Menurutnya, Grab merupakan bagian dari siklus rantai ini dalam bagian dari digitalisasi cara berdagang dan transportasi pengantaran. “Perekonomian dunia memang sekarang sedang minus, tapi kita jangan takut. Terus bergandengan tangan dan bergerak maju bersama. Dengan kekuatan penduduk lebih dari 250 juta penduduk Indonesia, itu adalah potensial market yang hari ini bisa kita kelola sendiri,” tandasnya.
Ganjar menyatakan, program #TerusUsaha jadi bagian dari cara menyelesaikan persoalan masyarakat yang terjadi sekarang. Grab sudah mau melakukan sila Pancasila, ‘Kemanusiaan yang adil dan beradab’ dan Program #TerusUsaha jadi bentuk konkretnya.
Sementara, Direktur Eksekutif, Tenggara Strategics, Riyadi Suparno mengungkapkan bahwa para gig workers yang ada di platform Grab sudah memberikan banyak dampak dalam perekonomian yang sangat signifikan.
“Riset yang sudah dilakukan di Semarang membuktikan banyak manfaat yang bisa didapatkan dari digitalisasi yang dilakukan para pekerja informal. Kami melihat adanya peningkatan kualitas hidup para pelaku gig worker ini hingga sebesar 6setelah bergabung dengan Grab,” sebutnya.
Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin juga mengapresiasi peluncuran program #TerusUsaha untuk mendigitalisasi UMKM yang dijalankan oleh Grab dan hasil riset terbaru yang diumumkan oleh Tenggara. “Riset CSIS menjadi bukti bahwa peran pekerja informal yang sudah terdigitalisasi mampu memberikan dampak yang positif untuk perekonomian,” ujar Iswar.
Ia mengutarakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah dan keberlangsungan usaha mereka harus didukung dengan kerja sama yang baik antara semua pihak.
(don)