Sekolah Juara Bertransformasi Menjadi Berbasis Social Enterprise
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sekolah Juara melakukan transformasi pengelolaan pendidikan dari sekolah gratis menjadi sekolah berbasis social enterprise.
Perubahan konsep pengelolaan pendidikan ini diharapkan bisa meningkatkan eksistensi lembaga pendidikan ini.
Direktur Indonesia Juara Foundation Muhammad Sobirin mengatakan, transformasi ini diharapkan semakin memantapkan jaringan Sekolah Juara di seluruh Indonesia menjadi sekolah mandiri. Terutama untuk memfasilitasi anak yatim dan dhuafa untuk melanjutkan pendidikan.
"Transformasinya dari gratis berkualitas menjadi mandiri berkualitas. Ini akan berpengaruh terhadap komposisi siswa, di mana ada siswa umum. Siswa umum ini nantinya akan menyubsidi siswa tidak mampu. Sehingga sekolah ini tetap sustain," kata Muhammad Sobirin saat peresmian perubahan logo Sekolah Juara di Jalan Panyileukan Raya, Kota Bandung, Kamis (23/7/2020).
Menurut dia, selama ini Sekolah Juara mengandalkan donasi dari Rumah Zakat. Konsepnya, sekolah gratis bagi anak yatim dan dhuafa.
Namun dalam perjalanannya, sekolah ini banyak diburu calon siswa, lantaran kualitasnya makin baik sehingga banyak siswa umum yang ingin menempuh pendidikan di sekolah ini.
Dengan perubahan ini, dia berharap nanti komposisinya bisa 50 Bandung 50 luar daerah. Sehingga siswa dari kalangan tidak mampu bisa disubsidi oleh siswa umum.
Konsep ini juga tetap mengakomodir siswa tidak mampu dan dhuafa tetap mendapatkan akses pendidikan.
Apalagi, saat ini angka putus sekolah di Indonesia cukup tinggi, menyebabkan anak-anak kehilangan hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Sekolah Juara hadir membantu pemerintah untuk menjadi salah satu solusi atas permasalahan tersebut.
Diketahui, Sekolah Juara merupakan program pendidikan Rumah Zakat yang didirikan pada tahun 2007. (Baca juga: Mengerikan, Deman Berdarah Renggut 18 Nyawa Warga Tasikmalaya)
Tepat satu dekade tepatnya pada tahun 2017, Sekolah Juara telah memiliki 19 unit layanan di seluruh Indonesia. Meliputi 1 TK Juara, 15 SD Juara, 2 SMP, dan 1 SMK Juara. (Baca juga: Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Pengelola Wisata Alam Ini Gratiskan Tiket Masuk)
Jumlah 19 unit tersebut tersebar di 10 provinsi dan 17 kabupaten/kota. Yaitu di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Papua.
Perubahan konsep pengelolaan pendidikan ini diharapkan bisa meningkatkan eksistensi lembaga pendidikan ini.
Direktur Indonesia Juara Foundation Muhammad Sobirin mengatakan, transformasi ini diharapkan semakin memantapkan jaringan Sekolah Juara di seluruh Indonesia menjadi sekolah mandiri. Terutama untuk memfasilitasi anak yatim dan dhuafa untuk melanjutkan pendidikan.
"Transformasinya dari gratis berkualitas menjadi mandiri berkualitas. Ini akan berpengaruh terhadap komposisi siswa, di mana ada siswa umum. Siswa umum ini nantinya akan menyubsidi siswa tidak mampu. Sehingga sekolah ini tetap sustain," kata Muhammad Sobirin saat peresmian perubahan logo Sekolah Juara di Jalan Panyileukan Raya, Kota Bandung, Kamis (23/7/2020).
Menurut dia, selama ini Sekolah Juara mengandalkan donasi dari Rumah Zakat. Konsepnya, sekolah gratis bagi anak yatim dan dhuafa.
Namun dalam perjalanannya, sekolah ini banyak diburu calon siswa, lantaran kualitasnya makin baik sehingga banyak siswa umum yang ingin menempuh pendidikan di sekolah ini.
Dengan perubahan ini, dia berharap nanti komposisinya bisa 50 Bandung 50 luar daerah. Sehingga siswa dari kalangan tidak mampu bisa disubsidi oleh siswa umum.
Konsep ini juga tetap mengakomodir siswa tidak mampu dan dhuafa tetap mendapatkan akses pendidikan.
Apalagi, saat ini angka putus sekolah di Indonesia cukup tinggi, menyebabkan anak-anak kehilangan hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Sekolah Juara hadir membantu pemerintah untuk menjadi salah satu solusi atas permasalahan tersebut.
Diketahui, Sekolah Juara merupakan program pendidikan Rumah Zakat yang didirikan pada tahun 2007. (Baca juga: Mengerikan, Deman Berdarah Renggut 18 Nyawa Warga Tasikmalaya)
Tepat satu dekade tepatnya pada tahun 2017, Sekolah Juara telah memiliki 19 unit layanan di seluruh Indonesia. Meliputi 1 TK Juara, 15 SD Juara, 2 SMP, dan 1 SMK Juara. (Baca juga: Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Pengelola Wisata Alam Ini Gratiskan Tiket Masuk)
Jumlah 19 unit tersebut tersebar di 10 provinsi dan 17 kabupaten/kota. Yaitu di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Papua.
(boy)