Penampakan Putri Aji Bidara Putih Versi AI, Cantik dan Mempesona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Putri Aji Bidara Putih merupakan salah satu sosok legenda dari Kalimantan Timur . Dalam sejarahnya, dia digambarkan sebagai seorang gadis yang cantik jelita.
Kecantikan dari Ratu Aji Bidara Putih membuat banyak raja, pangeran dan bangsawan yang ingin mempersunting sebagai istri. Namun sang ratu terus menolak karena belum ingin memikirkan pernikahan dan ingin terus memajukan negeri.
Dilansir dari laman Kemendikbud, legenda dari Ratu Aji Bidara Putih berkaitan dengan terbentuknya Danau Lipan di Muara Kaman. Lokasi tersebut itu dulunya merupakan tempat sang Ratu memerintah.
Berubahnnya menjadi danau ketika Ratu Aji didatangi oleh pangeran dari China yang ingin meminangnya. Karena sang Ratu cukup tertarik, dirinya memerintahkan seseorang untuk menyelidiki sang pangeran tersebut.
Setelah diselidiki, rupanya sang pangeran ini adalah sosok siluman. Hal inilah yang membuat Ratu enggan untuk menikahinya. Karena mendapat penolakan sang pangeran China itu akhirnya menyerang kerajaan sang ratu.
Sampai pada saat di tengah peperangan, Ratu Aji Bidara Puthi melemparkan sirih yang telah dikunyahnya dengan mengatakan bila benar orang-orang dari China memang bukan utusan kerajaan maka sirih tersebut akan berubah menjadi sosok yang menghancurkan mereka semua.
Akhirnya dugaan bahwa sang pangeran China ini adalah siluman benar adanya, karena sirih tersebut menjelma menjadi sebuah lipan besar yang menghancurkan para tentara musuh.
Sosok Putri Aji Bidara ini sempat digambarkan secara detail menggunakan teknologi artificial intelligence atau AI dan diunggah dalam akun instagram @ainusantara.
Dalam unggahan tersebut diperlihatkan bagaimana Putri Aji Bidara Putih menjadi sesosok wanita anggun cantik jelita yang mengenakan pakaian emas, dengan mahkota berhiaskan bulu burung.
Unggahan ini diberi tajuk "Characters in Borneo Folk-lore" dan "Borneo The Hidden Dragon". Selain ada Putri Aji Bidara Putih terdapat pula sosok legenda yang lain asal Kalimantan.
Di antaranya seperti Antang, Nyai Balau, Weluen, Dea Pey, Nyai Undang, Bungan Apui, Nabau, Pampoq Umpen, Tamen Awing, Tinan Awing, Lencau, Awing Nyanding, Silumerang, dan Lampang Wening.
Kecantikan dari Ratu Aji Bidara Putih membuat banyak raja, pangeran dan bangsawan yang ingin mempersunting sebagai istri. Namun sang ratu terus menolak karena belum ingin memikirkan pernikahan dan ingin terus memajukan negeri.
Dilansir dari laman Kemendikbud, legenda dari Ratu Aji Bidara Putih berkaitan dengan terbentuknya Danau Lipan di Muara Kaman. Lokasi tersebut itu dulunya merupakan tempat sang Ratu memerintah.
Berubahnnya menjadi danau ketika Ratu Aji didatangi oleh pangeran dari China yang ingin meminangnya. Karena sang Ratu cukup tertarik, dirinya memerintahkan seseorang untuk menyelidiki sang pangeran tersebut.
Setelah diselidiki, rupanya sang pangeran ini adalah sosok siluman. Hal inilah yang membuat Ratu enggan untuk menikahinya. Karena mendapat penolakan sang pangeran China itu akhirnya menyerang kerajaan sang ratu.
Sampai pada saat di tengah peperangan, Ratu Aji Bidara Puthi melemparkan sirih yang telah dikunyahnya dengan mengatakan bila benar orang-orang dari China memang bukan utusan kerajaan maka sirih tersebut akan berubah menjadi sosok yang menghancurkan mereka semua.
Akhirnya dugaan bahwa sang pangeran China ini adalah siluman benar adanya, karena sirih tersebut menjelma menjadi sebuah lipan besar yang menghancurkan para tentara musuh.
Sosok Putri Aji Bidara ini sempat digambarkan secara detail menggunakan teknologi artificial intelligence atau AI dan diunggah dalam akun instagram @ainusantara.
Dalam unggahan tersebut diperlihatkan bagaimana Putri Aji Bidara Putih menjadi sesosok wanita anggun cantik jelita yang mengenakan pakaian emas, dengan mahkota berhiaskan bulu burung.
Unggahan ini diberi tajuk "Characters in Borneo Folk-lore" dan "Borneo The Hidden Dragon". Selain ada Putri Aji Bidara Putih terdapat pula sosok legenda yang lain asal Kalimantan.
Di antaranya seperti Antang, Nyai Balau, Weluen, Dea Pey, Nyai Undang, Bungan Apui, Nabau, Pampoq Umpen, Tamen Awing, Tinan Awing, Lencau, Awing Nyanding, Silumerang, dan Lampang Wening.
(bim)