Kuota Haji Jatim Bakal Bertambah 1.272, Gubernur Khofifah Apresiasi Kemenag RI

Jum'at, 12 Mei 2023 - 21:15 WIB
loading...
A A A
Namun di sisi lain, Ketua umum PP Muslimat NU ini juga mengungkapkan bahwa dari kuota semula sebelum penambahan, sekitar 82 persen calon jemaah haji asal Jatim telah melakukan pelunasan. Setelah ada penambahan kuota, maka prosentase calon jemaah haji Jawa Timur yang telah melakukan pelunasan tentu akan terpengaruh.

"Karena ada penambahan kuota ya prosentasenya jadi terpengaruh, tapi insyaallah bisa memenuhi target tahun ini, karena ada penundaan batas akhir pembayaran pelunasan," ujarnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mengatakan bahwa pada tahun 2023 ini, Kemenag RI juga mulai meniadakan pendamping jamaah lanjut usia (lansia) dan mahram. Tujuannya untuk merealisasikan penyelenggaraan ibadah haji yang berkeadilan.

Fungsi pendamping jamaah lansia dan mahram, lanjutnya, akan digantikan oleh petugas khusus yang telah disiapkan Pemerintah. Khofifah menambahkan bahwa petugas yang lain juga mendapatkan pembinaan dan pelatihan untuk bisa memberikan pelayanan kepada jemaah lansia dan disabilitas.

"Data dari Kemenag menyebut 30 persen dari total kuota jemaah haji Indonesia adalah lansia, tentu ini perlu pendamping khusus, yang bisa membantu jemaah haji menjalankan ibadah," ucapnya.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga ingin mengimbau kepada calon jemaah haji asal Jatim yang merupakan nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk tidak perlu khawatir karena kendala yang sempat dialami BSI tidak akan mempengaruhi proses pelunasan yang dilakukan masyarakat.

"Mungkin calon jemaah haji yang juga nasabah BSI kemarin sempat khawatir tidak bisa melakukan pelunasan, saya sampaikan bahwa pelunasan biaya ibadah haji tetap bisa dilakukan," katanya.

Di akhir Gubernur Khofifah menyampaikan kepada seluruh calon jamaah haji asal Jawa Timur untuk benar-benar menyiapkan fisik dan mentalnya. Pasalnya ibadah yang merupakan rukun Islam kelima ini membutuhkan fisik dan mental yang prima.

"Karena ini adalah ibadah fisik dan mental karena akan berkumpul seluruh jemaah dari berbagai belahan dunia di satu waktu dan tempat yang sama, maka fisik dan mental harus benar-benar dijaga," tuturnya.
(bga)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2105 seconds (0.1#10.140)