Triwulan I 2023, Ekspor Produk UMKM Jateng Tembus USD 2,5 Miliar

Jum'at, 12 Mei 2023 - 20:34 WIB
loading...
Triwulan I 2023, Ekspor Produk UMKM Jateng Tembus USD 2,5 Miliar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas kontainer produk UMKM Jawa Tengah untuk diekspor ke luar negeri di Hotel Java Heritage, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (12/5/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
BANYUMAS - Sektor UMKM Jawa Tengah terus menunjukkan peningkatan terkait nilai ekspor . Hingga Triwulan I 2023, neraca ekspor Jawa Tengah surplus USD708 juta dengan nilai ekspor tembus hingga USD2,5 miliar.

Hal itu dikemukakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai melepas kontainer produk UMKM Jawa Tengah untuk diekspor ke luar negeri di Hotel Java Heritage, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas. Menurut Ganjar, UMKM Jawa Tengah terbukti berhasil mengalami naik kelas dengan bertambahnya produk-produk UMKM, serta nilai ekspor yang dikirim ke luar negeri.

"Pendampingan dari Pemda, pegiat dan aktivis UMKM sudah membuahkan hasil. Meskipun tentu saja sudah ada yang jauh punya pengalaman lebih dulu dan sudah cukup lama mereka ekspor ke banyak negara," kata Ganjar usai melepas kontainer ekspor UMKM, Jumat (12/5/2023).

Adapun 4 dari 7 kontainer yang dilepas Ganjar merupakan produk UMKM dari berbagai olahan. Seperti PT Indesso Aroma (minyak atsiri) yang ekspor ke Tiongkok, CV Inagro Jinawi (gula kelapa organik) ekspor ke USA, CV Permata Satria (gula kelapa retail) ekspor ke USA.

Selain itu, ada juga PT Lestari Jaya Bangsa yang mengolah produk makanan olahan mi sohun dan kerupuk bawang yang akan mengirimkan dagangannya ke Arab Saudi. Dari keempat perusahaan tersebut saja, total nilai ekspor sebanyak USD 401.412 atau sekitar Rp5.918.037.186.

Kemudian dari kabupaten lain, ada PT Rayung Pelangi Nusantara dari Kabupaten Purbalingga yang mengolah sapu gelagah untuk diekspor ke Korea Selatan. Lalu CV Bunga Palm dari Kabupaten Purbalingga yang memproduksi gula semut organik untuk dijual ke USA.

Lalu CV Syams Indonesian Handicraft dari Kabupaten Pati, memproduksi tas anyaman yang bakal dikirim ke Jepang. Total nilai ekspornya mencapai USD 91.000 atau sekitar Rp1.341.617.550.

Ganjar pun berpesan kepada seluruh pelaku UMKM untuk menjaga kualitas produk dagangannya masing-masing. Dengan harapan, produk UMKM mereka bisa menjangkau lebih banyak negara.

"Saya pesan kepada mereka untuk menjaga kualitas, termasuk saya ingatkan tadi umpama gula kelapa yang asalnya dari tanaman organik. Keorganikan tanaman harus dijaga, untuk menjaga kualitas," tuturnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah Ratna Kawuri menyebutkan, keberhasilan naik kelas UMKM Jawa Tengah tak lepas dari pendampingan dan pembinaan yang terus menerus dilakukan Pemprov Jawa Tengah. Ratna mengatakan, coaching program ekspor yang dijalankan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada para pelaku UMKM berhasil menciptakan produk-produk berkualitas.

"Dari keseluruhan, sebagian perusahaan itu juga hasil dari ekspor coaching program. Jadi Disperindag itu punya satu layanan atau fasilitas memberikan coaching program untuk ekspor," kata Ratna.

Dia menuturkan, pihaknya bakal terus berkomitmen untuk menciptakan dunia usaha yang unggul dan mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri.

"Yang membanggakan adalah mereka semua dari UMKM. Makanya tadi kami sampaikan UMKM naik kelas itu tidak hanya slogan saja, tetapi memang sudah terbukti dan bisa direalisasikan," tuturnya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)