Keunikan Kampung Portugis di Aceh, Warganya Bermata Biru bak Bule

Kamis, 11 Mei 2023 - 14:15 WIB
loading...
Keunikan Kampung Portugis di Aceh, Warganya Bermata Biru bak Bule
Kampung Portugis yang terletak di Desa Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Kampung Portugis yang terletak di Desa Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya merupakan salah satu dari nama kampung terunik yang ada di Indonesia. Di tempat ini sebagian penduduknya berpenampilan seperti orang Eropa .

Warga masyarakat di desa yang berjarak 86 kilometer dari Banda Aceh ini diketahui memiliki perawakan tubuh tinggi, berkulit putih dengan bintik merah, bermata biru, rambut pirang dan hidung mancung.


Asal Usul Penduduk Bermata Biru

Penduduk yang memiliki ciri unik tersebut telah tersebar di beberapa desa seperti Ujong Muloh, Kuala Daya dan Lamno. Desa-desa tersebut terletak di pesisir pantai barat Aceh dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

Lokasi itulah yang menjadikan pedesaan seperti Lamno sering dikunjungi kapal-kapal Eropa. Sehingga berdampak terjadinya asimilasi dan banyak orang-orang Eropa yang tinggal menetap bahkan menikah dengan perempuan setempat.

Dalam catatan sejarahnya, keberadaan penduduk yang memiliki ciri fisik seperti bule itu berawal dari kedatangan tentara dan pelaut yang berasal dari Portugis. Mereka datang di wilayah pantai barat Aceh pada abad ke-14 hingga 16.

Meski para pelaut Portugis itu menikah dengan para perempuan yang ada disana, tetap saja ketika mereka kembali pulang ke Eropa istri dan keturunanya akan ditinggal di bumi Lamno.



Keturunan merekalah yang kemudian membuat warga Lamno atau Nanggroe Daya menjadi terkenal dengan si mata biru atau dara Portugis. Karena tertarik dengan keunikannya, banyak wisatawan lokal hingga mancanegara yang mengunjunginya.

Selain terlahir dengan postur yang mirip dengan bangsa Portugis, mereka juga menggunakan bahasa yang telah mengalami percampuran. Warga Lamno sampai saat ini masih menggunakan bahasa ibu dengan dialek khas campuran bahasa Portugis.

Sayangnya, jumlah penduduk yang mempunyai keunikan itu banyak menjadi korban tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam dan meninggal dunia. Hal itu terjadi karena tempat tinggal mereka dekat dengan pantai.

Meski begitu, sebagian penduduk desa Limno yang memiliki ciri unik tersebut sudah pindah ke tempat yang lebih aman. Sehingga sebutan si mata biru dari kampung Portugis masih melekat di Desa Lamno.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)