Penipuan Online Meningkat, Korban Paling Banyak Kalangan Menengah Atas
loading...
A
A
A
JOGJAKARTA - Kasus penipuan secara online masih marak. Jumlahnya kian meningkat dan korban pun berjatuhan dari berbagai kalangan.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan matrik penipuan selama Operasi Ketupat Progo menunjukkan peningkatan. Sebelum operasi ketupat sudah menerima laporan 13 perkara.
"Nah ada peningkatan di mana saat operasi ketupat digelar ada 22 perkara yang dilaporkan," ujarnya.
Kapolda menyebut penipuan didominasi secara online. Misalnya masyarakat membeli barang namun tidak datang, padahal orang tersebut sudah membayarnya.
Suwondo mengatakan penipuan online kali ini tak hanya barang-barang kecil namun justru banyak merambah ke kendaraan. Tak dipungkiri jual beli sepeda motor dan mobil online juga menjadi modus menipu. "Tetapi kemarin ada 1 kasus yang sewa motor," kata dia.
Baca juga: Puluhan Siswa di Imogiri Keracunan Makanan Program Makan Sehat Sekolah
Dia mengungkapkan, maraknya penipuan melalui jual beli online tidak lepas dari tren perubahan gaya hidup masyarakat. Saat ini sudah ada perubahan gaya berjualan menggunakan media online.
Direktur Krimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Rikwanto menambahkan modus penipuan jual beli online cukup banyak. Di antaranya rental mobil yang tidak dibayarkan. Dan itu terjadi selama Operasi Ketupat Progo dilaksanakan lebaran kemarin.
"Sekarang online tidak hanya barang yang kecil-kecil tapi beli motor beli mobil," tutur dia.
Sebelum Operasi Ketupat Progo juga banyak peristiwanya. Hanya saja, korban baru melapor saat Oerasi Ketupat Progo. Hal ini menyebabkan penipuan secara online agak susah diungkap karena kejadiannya sudah lama.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan matrik penipuan selama Operasi Ketupat Progo menunjukkan peningkatan. Sebelum operasi ketupat sudah menerima laporan 13 perkara.
"Nah ada peningkatan di mana saat operasi ketupat digelar ada 22 perkara yang dilaporkan," ujarnya.
Kapolda menyebut penipuan didominasi secara online. Misalnya masyarakat membeli barang namun tidak datang, padahal orang tersebut sudah membayarnya.
Suwondo mengatakan penipuan online kali ini tak hanya barang-barang kecil namun justru banyak merambah ke kendaraan. Tak dipungkiri jual beli sepeda motor dan mobil online juga menjadi modus menipu. "Tetapi kemarin ada 1 kasus yang sewa motor," kata dia.
Baca juga: Puluhan Siswa di Imogiri Keracunan Makanan Program Makan Sehat Sekolah
Dia mengungkapkan, maraknya penipuan melalui jual beli online tidak lepas dari tren perubahan gaya hidup masyarakat. Saat ini sudah ada perubahan gaya berjualan menggunakan media online.
Direktur Krimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Rikwanto menambahkan modus penipuan jual beli online cukup banyak. Di antaranya rental mobil yang tidak dibayarkan. Dan itu terjadi selama Operasi Ketupat Progo dilaksanakan lebaran kemarin.
"Sekarang online tidak hanya barang yang kecil-kecil tapi beli motor beli mobil," tutur dia.
Sebelum Operasi Ketupat Progo juga banyak peristiwanya. Hanya saja, korban baru melapor saat Oerasi Ketupat Progo. Hal ini menyebabkan penipuan secara online agak susah diungkap karena kejadiannya sudah lama.
(msd)