Ijuk yang Terbakar di Waterfront Labuan Bajo Diduga karena Cuaca Ekstrem
loading...
A
A
A
LABUAN BAJO - Kebakaran yang terjadi di Waterfront, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga karena cuaca ekstrem. Dalam kebakaran ini, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil.
PIC EO Resvvara, Alexander mengatakan, materil yang terbakar dalam peristiwa ini adalah ijuk. Ijuk ini diperuntukan sebagai atap untuk panggung. Kebakaran ini disebabkan karena cuaca ekstrem.
"Pekerja tidak ada yang terluka sama sekali dan tidak ada kerugian selain materi ijuk yang terbakar," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/5/2023).
Dia mengungkapkan, para pekerja tidak ada yang merokok maupun menggunakan elektronik. Sebab, kerangka panggung sudah selesai dari sehari sebelumnya.
"Antisipasinya jika masih mau menggunakan ijuk, harus selalu dalam kondisi basah dan disiram," terangnya.
Alex menjelaskan, proses percobaan pemasangan ijuk di area panggung sisi kanan dan sisi kiri dilakukan pada pukul 13.00 WITA. Ada enam orang yang melakukan pekerjaan setelah rangka selesai dirangkai, sehingga hanya tinggal pemasangan ijuk.
"Kemudian pukul 14.50 WITA, muncul asap dan api di sisi kiri karena sengatan matahari. Karena posisi tinggi dan ditambah angin laut menyebabkan api cepat menjalar," bebernya.
Dalam pemadaman kebakaran, dia menerangkan, tidak membutuhkan bantuan pemadam kebakaran. Panitia hanya menggunakan empat unit APAR dan fasilitas lainnya.
"Pukul 15.10-15.20 WITA, keadaan sudah terkendali dan api sudah padam. clear up lokasi, tidak menjalar ke tempat lain maupun materi lain, rangka yang dipakai juga besi jadi aman struktur sudah dipastikan lagi," tutup Alex.
PIC EO Resvvara, Alexander mengatakan, materil yang terbakar dalam peristiwa ini adalah ijuk. Ijuk ini diperuntukan sebagai atap untuk panggung. Kebakaran ini disebabkan karena cuaca ekstrem.
"Pekerja tidak ada yang terluka sama sekali dan tidak ada kerugian selain materi ijuk yang terbakar," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/5/2023).
Dia mengungkapkan, para pekerja tidak ada yang merokok maupun menggunakan elektronik. Sebab, kerangka panggung sudah selesai dari sehari sebelumnya.
"Antisipasinya jika masih mau menggunakan ijuk, harus selalu dalam kondisi basah dan disiram," terangnya.
Alex menjelaskan, proses percobaan pemasangan ijuk di area panggung sisi kanan dan sisi kiri dilakukan pada pukul 13.00 WITA. Ada enam orang yang melakukan pekerjaan setelah rangka selesai dirangkai, sehingga hanya tinggal pemasangan ijuk.
"Kemudian pukul 14.50 WITA, muncul asap dan api di sisi kiri karena sengatan matahari. Karena posisi tinggi dan ditambah angin laut menyebabkan api cepat menjalar," bebernya.
Dalam pemadaman kebakaran, dia menerangkan, tidak membutuhkan bantuan pemadam kebakaran. Panitia hanya menggunakan empat unit APAR dan fasilitas lainnya.
"Pukul 15.10-15.20 WITA, keadaan sudah terkendali dan api sudah padam. clear up lokasi, tidak menjalar ke tempat lain maupun materi lain, rangka yang dipakai juga besi jadi aman struktur sudah dipastikan lagi," tutup Alex.
(nag)