Cerita Melinda, Mahasiswi Temanggung yang Terjebak Perang Sudan, Syok saat Terjadi Kontak Tembak
loading...
Melinda Retno Diningrum (23), mahasiswi asal Temanggung menceritakan kisahnya saat terjebak perang Sudan, Minggu malam (30/4/2023). Dia sempat syok saat terjadi kontak tembak. Foto: iNewsTV/Didik Dono Hartono
A
A
A
TEMANGGUNG - Salah satu mahasiswi yang juga Ketua Persatuan Pelajar Perempuan Indonesia di Sudan , Melinda Retno Diningrum (23), kini bernapas lega karena sudah tiba di rumah dengan selamat, Minggu malam (30/4/2023).
Mahasiswi itu mengaku sempat syock dan putus harapan saat suasana mencekam perang di Sudan.
Sesampai di rumahnya, di Desa Purwodadi, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah, Melinda tampak masih shock, sejumlah keluarga dan tetangga juga masih mendatangi rumahnya untuk memastikan mahasiswi tersebut selamat dari konflik perang saudara di Sudan.
Melinda menuturkan, dia sempat kocar-kacir lantaran di belakang asrama tempat tinggalnya dibombardir tembakan tentara Sudan, dia bersama sejumlah mahasiswi lain harus lari-lari untuk melindungi diri dan diangkut ke tempat lebih aman.
Ketua Persatuan Pelajar Putri Indonesia asal Temanggung tersebut, tengah menganyam pendidikan di Internasional University of Afrika. “Bahkan ada rekan mahasiswi yang ikut terkena serempetan peluru,” tutur Melinda.
Sementara, Mucholil ayah melinda mengaku pihak keluarga hanya bisa pasrah dan berdoa, ketika mendengar terjadinya peperangan di Sudan.
“Selama perang terjadi, keluarga hanya dapat memantau keselamatan anaknya melalui grup WhatsApp wali murid mahasiswa Sudan,” ujarnya.
Perang dingin di Sudan sudah cukup lama, namun puncaknya perang saudara itu baru sepekan sebelum lebaran.
Melinda sendiri merupakan salah satu dari 390 WNI gelombang pertama yang dievakuasi dari situasi perang Sudan oleh pemerintah Indonesia.
Dia dan sejumlah mahasiswa lain belum tahu nasib ke depannya apakah dapat melanjutkan kuliah di Sudan atau tidak.
Mahasiswi itu mengaku sempat syock dan putus harapan saat suasana mencekam perang di Sudan.
Sesampai di rumahnya, di Desa Purwodadi, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah, Melinda tampak masih shock, sejumlah keluarga dan tetangga juga masih mendatangi rumahnya untuk memastikan mahasiswi tersebut selamat dari konflik perang saudara di Sudan.
Melinda menuturkan, dia sempat kocar-kacir lantaran di belakang asrama tempat tinggalnya dibombardir tembakan tentara Sudan, dia bersama sejumlah mahasiswi lain harus lari-lari untuk melindungi diri dan diangkut ke tempat lebih aman.
Ketua Persatuan Pelajar Putri Indonesia asal Temanggung tersebut, tengah menganyam pendidikan di Internasional University of Afrika. “Bahkan ada rekan mahasiswi yang ikut terkena serempetan peluru,” tutur Melinda.
Sementara, Mucholil ayah melinda mengaku pihak keluarga hanya bisa pasrah dan berdoa, ketika mendengar terjadinya peperangan di Sudan.
“Selama perang terjadi, keluarga hanya dapat memantau keselamatan anaknya melalui grup WhatsApp wali murid mahasiswa Sudan,” ujarnya.
Perang dingin di Sudan sudah cukup lama, namun puncaknya perang saudara itu baru sepekan sebelum lebaran.
Melinda sendiri merupakan salah satu dari 390 WNI gelombang pertama yang dievakuasi dari situasi perang Sudan oleh pemerintah Indonesia.
Dia dan sejumlah mahasiswa lain belum tahu nasib ke depannya apakah dapat melanjutkan kuliah di Sudan atau tidak.
(nic)
Lihat Juga :
