Pemerintah Fokus COVID, Balita Penderita Gizi Buruk di Cirebon Tak Terperhatikan

CIREBON - Di tengah pandemi COVID-19, pemerintah fokus mengatasi wabah tersebut. Akibatnya, permasalahan lain yang terjadi di masyarakat kurang terperhatikan.

Seperti kasus gizi buruk yang diderita seorang balita, warga kurang mampu di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon . (BACA JUGA: Rumah Terbakar, Bayi 3 Tahun di Padalarang Meninggal Terpanggang )

Balita bernama Claudia itu kini terbaring lemah akibat mengidap masalah gizi buruk selama hampir satu tahun. Sebelumnya, Claudia didiagnosa menderita infeksi otak akibat kelebihan sel darah putih.

Lantaran tak memiliki biaya perawatan dan pengobatan di rumah sakit, Claudia hanya diurus semampu orang tuanya di rumah. Apalagi orang tua Claudia tak memiliki BPJS Kesehatan. (BACA JUGA: Gara-gara Tersinggung, Ayah Tiri Ini Tega Bunuh Bocah 5 Tahun )

Saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/7/2020), kondisi Claudia memprihatinkan. Anak ketiga pasangan Madi dan Rini Sumarni itu, hampir satu tahun terakhir hanya bisa terbaring lemah tanpa pergerakan berarti.

Kondisi Claudia pernah berada di titik terendah saat balita tersebut berusia9 bulan dengan berat badan merosot drastis dari 8 kilogram (kg) menjadi hanya3kg.

Sejak divonis menderita gizi buruk, Claudia hanya menjalani perawatan seadanya di rumah. Sementara setiap hari, Claudia membutuhkan bantuan berupa susu dan nutrisi penunjang lainnya untuk memperbaiki kondisinya yang masih lemah.

Keluarga Claudia sangat berharap uluran tangan pemerintah dengan mengambil langkah konkret untuk kesembuhan putri ketiga dari tiga bersaudara, buah hati pasangan Madi-Rini Sumarnitersebut.

Kepala Desa Pamengkang Kosasih mengatakan, Pemerintah Desa Pamengkang telah melakukan upaya untuk meringankan beban Claudia dan orang tuanya, dengan meminta bantuan kepada Dinas Sosial Kabupaten Cirebon untuk mendata dan memasukannya ke dalam program kekuarga harapan (PKH).

Sedangkan untuk perawatan claudia yang saat ini menderita gizi buruk, epilepsi, dan infeksi otak, kata Kosasih, pihak desa segera berkoordinasi dengan puskesmas dan dinas kesehatan. "Apalagi, perawatan infeksi otak yang diidap Claudia harus dilakukan hingga usia 3,5 tahun," kata Kosasih.