3 Mayat Korban Dukun Mbah Slamet Terindentifikasi, 9 Masih Diteliti
loading...
A
A
A
BANJARNEGARA - Polisi berhasil mengidentifikasi tiga mayat korban pembunuhan berencana dukun penggandaan uang, Slamet Tohari alias Mbah Slamet (46) di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Polda Jateng dalam keterangan tertulis pada Kamis (6/4/2023) mengungkapkan, tiga korban tersebut adalah Paryanto (53) asal Kampung Pasar Rt. 01 / Rw. 03, Karang Tengah, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Selanjutnya dua korban lainnya adalah pasangan suami istri asal Pesawaran, Lampung bernama Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41).
Dengan hasil tersebut, artinya masih ada sembilan korban dukun Tohari yang saat ini belum berhasil diidentifikasi oleh polisi.
Sementara itu, Polda Jateng masih terus membuka Posko DVI Antr Mortem Biddokkes melalui nomor, 082326444401. Posko tersebut akan menindaklanjuti pengaduan orang hilang korban Mbah Slamet.
Polisi berhasil mengungkap cara Mbah Slamet memperdaya dan membunuh 12 korban secara sadis setelah sebelumnya memikat para korban dengan menjanjikan bisa menggandakan uang berlipat-lipat.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan, tersangka Mbah Slamet menipu para korbannya dengan iming-iming yang tidak masuk akal.
"Saat diinterogasi, tersangka mengaku dapat menggandakan uang Rp50 juta milik korbannya menjadi Rp6 miliar," kata Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (5/4/2023).
Sementara saat ditagih, tersangka menjadi gelap mata. Mbah Slamet bersiasat dengan mengundang korban ke rumahnya untuk melakukan ritual penggandaan uang.
"Di rumah tersangka, korban disuruh minum cairan di botol dengan janji jika kuat uang akan digandakan," lanjut Kapolda.
Tersangka menjanjikan jika para korban kuat minuman dalam botol tersebut, maka uang yang disetorkan akan berhasil digandakan.
Pada saat penyidikan, Mbah Slamet awalnya hanya mengaku telah membunuh lima orang korban. Namun saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Setapak, Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara terungkap fakta lain.
Polisi yang melakukan pembongkaran menemukan 12 jasad korban pembunuhan. Masing-masing lubang terdapat sebuah botol yang diduga bekas isi cairan racun potasium sianida dicampur obat penenang.
Polda Jateng telah membentuk tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk memeriksa jasad 12 korban pembunuhan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan unsur-unsur kekerasan dan menyimpulkan bahwa 12 korban meninggal dalam kondisi mati lemas.
Lihat Juga: Duduk Perkara CIA, FBI, dan NYPD Digugat Rp1,5 Triliun atas Pembunuhan Aktivis Muslim Malcolm X
Polda Jateng dalam keterangan tertulis pada Kamis (6/4/2023) mengungkapkan, tiga korban tersebut adalah Paryanto (53) asal Kampung Pasar Rt. 01 / Rw. 03, Karang Tengah, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Juga
Selanjutnya dua korban lainnya adalah pasangan suami istri asal Pesawaran, Lampung bernama Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41).
Dengan hasil tersebut, artinya masih ada sembilan korban dukun Tohari yang saat ini belum berhasil diidentifikasi oleh polisi.
Sementara itu, Polda Jateng masih terus membuka Posko DVI Antr Mortem Biddokkes melalui nomor, 082326444401. Posko tersebut akan menindaklanjuti pengaduan orang hilang korban Mbah Slamet.
Polisi berhasil mengungkap cara Mbah Slamet memperdaya dan membunuh 12 korban secara sadis setelah sebelumnya memikat para korban dengan menjanjikan bisa menggandakan uang berlipat-lipat.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan, tersangka Mbah Slamet menipu para korbannya dengan iming-iming yang tidak masuk akal.
"Saat diinterogasi, tersangka mengaku dapat menggandakan uang Rp50 juta milik korbannya menjadi Rp6 miliar," kata Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (5/4/2023).
Sementara saat ditagih, tersangka menjadi gelap mata. Mbah Slamet bersiasat dengan mengundang korban ke rumahnya untuk melakukan ritual penggandaan uang.
"Di rumah tersangka, korban disuruh minum cairan di botol dengan janji jika kuat uang akan digandakan," lanjut Kapolda.
Tersangka menjanjikan jika para korban kuat minuman dalam botol tersebut, maka uang yang disetorkan akan berhasil digandakan.
Pada saat penyidikan, Mbah Slamet awalnya hanya mengaku telah membunuh lima orang korban. Namun saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Setapak, Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara terungkap fakta lain.
Polisi yang melakukan pembongkaran menemukan 12 jasad korban pembunuhan. Masing-masing lubang terdapat sebuah botol yang diduga bekas isi cairan racun potasium sianida dicampur obat penenang.
Polda Jateng telah membentuk tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk memeriksa jasad 12 korban pembunuhan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan unsur-unsur kekerasan dan menyimpulkan bahwa 12 korban meninggal dalam kondisi mati lemas.
Lihat Juga: Duduk Perkara CIA, FBI, dan NYPD Digugat Rp1,5 Triliun atas Pembunuhan Aktivis Muslim Malcolm X
(shf)