Soal Data Orang Miskin, Menunggu Si Miskin Menggugat Kemensos

Selasa, 28 April 2020 - 20:51 WIB
loading...
Soal Data Orang Miskin,...
Abyadi Siregar Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut. Foto/SINDOnews. Aminoer Rasyid
A A A
KALAU boleh jujur, terus terang, hari-hari terakhir ini saya sangat menunggu ada aksi masyarakat miskin Indonesia mengajukan gugatan hukum kepada Menteri Sosial (Mensos) RI. Gugatan hukum dari mereka warga miskin yang tidak masuk dalam Base Data Terpadu (BDT) Program Penanganan Fakir Miskin (PPFM) yang ditetapkan Mensos. Karena akibatnya, mereka tidak pernah menerima beragam bentuk bantuan pemerintah untuk warga miskin yang selama ini banyak dikucurkan.

Tentu bukan untuk membuat kegaduhan hukum di tengah negeri ini yang sedang kalangkabut melawan pandemi wabah virus corona deseas (Covid)-19. Tapi, paling tidak, perlawanan hukum ini untuk "membangunkan" pemerintah (Kemensos khususnya) dari "tidur panjangnya" yang selama ini kurang begitu baik melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, yakni mengurus masyarakat miskin yang menurut data BPS Maret 2019, jumlah penduduk miskin mencapai 25,14 juta jiwa atau sekitar 9,82%).

Sehingga, akibat kelalaian pemerintah, khususnya Kemensos itu, sekarang ini begitu banyak penduduk miskin yang linglung mempertahankan hidup. Ironisnya, mereka tau persis begitu banyak program pemerintah yang diperuntukkan buat masyarakat miskin seperti mereka.

Mulai dari bantuan sosial (bansos), Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan untuk sektor pendidikan, dan banyak lagi jenis bantuan lainnya. Dan, saat ini, di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, berbagai bentuk program untuk membantu warga miskin itu pun terus diluncurkan yang kemas dalam program jaring pengaman sosial.

Tapi--lewat berita-berita yang dilansir berbagai media--kita melihat begitu banyak warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan. Bahkan, di beberapa daerah di Indonesia, tidak sedikit pembagian bantuan sosial yang diwarnai keributan akibat banyak warga miskin yang tidak dapat. Mereka marah karena mereka tidak dapat. Sementara mereka mengetahui persis, bahwa di antara warga yang menerima, justru ada yang ekonominya lebih layak dari mereka dan tidak pantas menerima bantuan miskin.

KETIDAKBERESAN DATA
Kegagapan pemerintah dalam mendistribusikan beragam bantuan sosial untuk masyarakat miskin ini, sebetulnya sudah sejak lama. Hanya saja, akhir akhir ini menjadi perhatian banyak pihak karena di tengah pandemi wabah Covid-19. Banyak warga yang tertekan secara ekonomi sebagai dampak covid-19.

Saya sendiri sebetulnya tidak kaget dengan kegagapan pemerintah itu. Karena kondisi seperti ini, sebetulnya sudah sejak lama.

Semua ini terjadi akibat ketidakberesan Base Data Terpadu (BDT) Program Penanganan Fakir Miskin (PPFM) yang dimiliki Kemensos. Kemensos tidak memiliki data yang valid tentang berapa sebetulnya warga miskin Indonesia.

Padahal, bila mengacu kepada UU Nomor 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (FKM), demikian jelas diatur bagaimana kewenangan Kemensos dalam menangani masyarakat miskin.

Kewenangan Kemensos diawali dari penetapan kriteria fakir miskin sebagai dasar penanganan masyarakat miskin. Dalam melakukan penetapan kriteria fakir miskin, Kemensos berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Kriteria itulah yang kemudian yang menjadi acuan bagi pihak yang melakukan pendataan (Badan Pusat Statistik-BPS) dalam melakukan pendataan orang miskin.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dihadiahi Sekolah Perwira...
Dihadiahi Sekolah Perwira oleh Kapolri, Pemilik Ponpes Gratis Aiptu Jimmi: Saya Ingin Mereka Punya Masa Depan
PosIND Pastikan Penyaluran...
PosIND Pastikan Penyaluran Bansos PKH dan Sembako di Garut Tepat Sasaran
Kantorpos Cililin Salurkan...
Kantorpos Cililin Salurkan Bansos PKH dan Sembako Tahap 3 dan 4 ke 2195 KPM
Kemiskinan di Sumut...
Kemiskinan di Sumut Pada 2024 Turun 10 Kali Lipat Dibandingkan Sebelumnya
Salurkan Bansos PKH...
Salurkan Bansos PKH dan Sembako di Batam, kantorpos Tuai Apresiasi KPM
Bansos Atensi Yapi,...
Bansos Atensi Yapi, Penerima Terbantu Diantarkan Langsung Petugas Kantorpos
Penyaluran Bansos Atensi...
Penyaluran Bansos Atensi Yapi di Semarang, 15.000 Anak Dapat Bantuan
Permudah Penerima Bantuan,...
Permudah Penerima Bantuan, PosIND Salurkan Bansos Atensi Yapi Door to Door
Gandeng PosIND, Kemensos...
Gandeng PosIND, Kemensos Salurkan Bansos ke 1.695 Anak Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu
Rekomendasi
Atasi Kesenjangan Pasokan...
Atasi Kesenjangan Pasokan Gas Bumi, Pemerintah Diminta Buka Kebijakan Impor
Kondisi Terakhir Bunda...
Kondisi Terakhir Bunda Iffet sebelum Meninggal, Sempat Dirawat Intensif
Cara Mengunci Aplikasi...
Cara Mengunci Aplikasi di HP Infinix, Penting Dipahami!
Berita Terkini
Gelar Halalhihalal,...
Gelar Halalhihalal, Alumni Universitas Janabadra Teguhkan Semangat Kampus Kebangsaan
3 jam yang lalu
Sutiyoso dan Cak Lontong...
Sutiyoso dan Cak Lontong Diangkat Jadi Komisaris Ancol
3 jam yang lalu
Wakil Ketua DPRD Jabar...
Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Petugas Program MBG Cianjur Diseleksi Ulang
5 jam yang lalu
Pramono Anung Bakal...
Pramono Anung Bakal Turun Langsung Pantau Pemutihan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah
5 jam yang lalu
Sowan ke Kiai Tapal...
Sowan ke Kiai Tapal Kuda, Cak Imin Sebut Iman Sukri Bakal Pimpin DPW PKB Bali
6 jam yang lalu
Gelar Retreat untuk...
Gelar Retreat untuk Pejabat Pemprov Jatim di Pusdik Arhanud, Khofifah: Bangun Sinergi OPD
6 jam yang lalu
Infografis
33 Orang Tewas saat...
33 Orang Tewas saat Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved