Akademisi IPB Ajak Berbagai Pihak Dukung dan Perkuat Sektor Pertanian

Minggu, 19 Juli 2020 - 12:55 WIB
loading...
Akademisi IPB Ajak Berbagai Pihak Dukung dan Perkuat Sektor Pertanian
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Hermanto Siregar mengatakan bahwa sektor pertanian harus diperkuat dan mendapat dukungan dari semua pihak untuk menguatkan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19. (Foto/SINDOnews/Dok)
A A A
BOGOR - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Hermanto Siregar mengatakan bahwa sektor pertanian harus diperkuat dan mendapat dukungan dari semua pihak untuk menguatkan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID -19.

Menurut dia, pembangunan pertanian rakyat harus diakselerasi secara maksimal untuk memperkuat sektor pertanian secara baik.

"Penguatan sektor pertanian merupakan bentuk gerakan jaga ketahanan pangan. Karena pada dasarnya pangan adalah hak dasar warga negara yang dijamin konstitusi," kata Hermanto di Bogor dalam webimnar business talk series, Sabtu, 18 Juli 2020.

Namun, penguatan sektor pertanian harus diimbang dengan peningkatan kesejahteraan petani. "Untuk merealisasikan program tersebat salah satunya harus menjamin kesejahteraan petani," kata Hermanto yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Pembina Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PP Perhepi) ini . (BACA JUGA: Ingin Curhat? Carilah Tempatnya Sesuai Syariat)

Hal senada juga disampaikan oleh Peneliti Utama, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Agus Pakpahan. Menurutnya, kesejahteraan petani merupakan landasan negara untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

"Pembangunan sebagai pemerdekaan perlu dijadikan landasan perumusan kebijakan pembangunan yang berpihak pada petani dan pertanian. Broadening ownerships merupakan kunci peningkatan kesejahteraan petani," tandasnya.

Agus menilai, strategi industrilisasi perlu menghasilkan efesiensi perubahan rasio mencapai sekian persen penurunan PDB pertanian dalam PDB nasional terhadap sekian persen perubahan tenaga kerja pertanian, yakni sekitar 2.000 untuk mempercepat proses transformasi ekonomi dan juga mengatasi proses guremisasi.

"Model pertanian sirkular merupakan pilihan tepat untuk pertanian tropika yang dicirikan oleh sifat iklim yang panas dan lembab, yang sekaligus pula untuk mengatasi masalah kekurangan proteion hewani, mengatasi masalah lingkuingan dan mengatasi kecenderungan meningkatnya kasus antibiotik resisten," terangnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan, Erizal Jamal mengatakan bahwa sektor pertanian merupaka penyelamat ekonomi nasional, terlebih dilalam situasi seperti sekarang ini.

Kata dua, meski masih terjadi penurunan disana sini, tapi secara fakta sektor yang tetap berjalan baik dan meberikan konstribusinya adalah pertanian. (BACA JUGA: Penghormatan Zidane untuk Pemain Real Madrid)

"Berdasarkan data dari Bada Pusat Statistik (BPS) eskpor pertanian kita menunjukan tren yang positif. Untuk sektor lainnya malah tidak memperlihatkan perkembangan," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Erizal, pertanian memerulukan proses perencanaan berkelanjutan dan bersifat akumulatif dari waktu ke waktu yang merupakan perencanaan jangka panjang. Dimana sektor pertanian tidak bisa dibangun dengan perencanaan jangka pendek

"Pertanian pelru dukungan banyak pihak, tidak bisa parsial sebagai tanggung jawab kementerian teknis belaka. Harus adanya sinergi yang kuat kalau ingin menyelamatkan pertanian Indonesia," tutupnya.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1657 seconds (0.1#10.140)