Profil Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus yang Dibacok di Rumahnya

Selasa, 28 Maret 2023 - 22:13 WIB
loading...
Profil Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus yang Dibacok di Rumahnya
Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus dibacok di rumahnya, polisi menyebut luka bacokan di leher belakang. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus mengalami nasib nahas. Dia menjadi korban pembacokan di rumahnya, Kompleks GBA, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (28/3/2023).

Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Iya (benar)" kata Kusworo.



Bagaimana sosok mantan Ketua KY Indonesia itu. Untuk diketahui, sebelum terpilih menjadi Anggota Komisi Yudisial (KY) untuk dua periode, yaitu tahun 2010-2015 dan tahun 2015-2020, Jaja memulai kariernya sebagai dosen sejak tahun 1990. Jabatan terakhirnya adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Pasundan (Unpas), Bandung periode 2009-2011.



Pendidikan S-1 diperolehnya dari Fakultas Hukum Unpas, Jurusan Hukum Keperdataan pada tahun 1989. Selanjutnya, gelar Magister Hukum diraihnya pada tahun 2001 dari Universitas Khatolik Parahyangan, Bandung. Suami dari N. Ike Kusmiati telah memperoleh gelar doktor yang diperolehnya dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 2007 silam.

Kiprah dan dedikasi ayah tiga orang anak sebagai dosen mendapatkan pengakuan dari berbagai institusi pendidikan. Misalnya, pada tahun 1995 terpilih Dosen Teladan III Kopertis IV Jawa Barat.



Selain sebagai dosen, pria yang memiliki hobi melakukan penelitian dan olahraga ini juga pernah menjadi Direktur Lembaga Riset PT Pusham Mandiri di tahun 2007, Assesor BAN PT untuk program Sarjana pada tahun 2008-2011, dan sebagai Advokat dari tahun 1993.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan diri, pemilik motto hidup “Jangan pernah berhenti berfikir dan berinovasi dalam mendorong peradilan yang bermartabat, bersih dan akuntabel” ini seringkali mengikuti berbagai pelatihan baik sebagai peserta maupun narasumber. Ia juga aktif menulis karya ilmiah yang telah dipublikasikan.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3585 seconds (0.1#10.140)