Kitab-kitab Kuno Dipamerkan di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat

Senin, 20 Maret 2023 - 04:14 WIB
loading...
Kitab-kitab Kuno Dipamerkan di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat
Pameran kitab kuno digelar di Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). Foto/Antara
A A A
TANJUNGPINANG - Menjelang bulan puasa ramadan, kitab-kitab kuno dan mushaf Al-Qur'an dipamerkan di Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). Pameran ini, sebagai upaya menjaga warisan sejarah untuk generasi masa kini.

Baca Juga: Melihat Kitab-kitab Kuno Peninggalan KH Hasyim Asyari

Ketua Pengurus Masjid Raya Sultan Riau, Raja Al Hafiz mengatakan, pameran kitab-kitab kuno yang digelar di rumah sotoh Masjid Raya Sultan Riau ini, digelar hingga 4 April 2023. "Rencananya, juga akan diperpanjang sampai hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah," katanya.



Di rumah sotoh tersebut, pengunjung bisa melihat beragam koleksi kitab-kita kuno Kutubkhanah Marhum Ahmadi. Kemudian sejumlah kitab wakaf Yang Dipertuan Riau Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi, yang masih terawat dengan baik.



Kitab wakaf yang dipamerkan tersebut, antara lain kitab tafsir dan hadits, mushaf Al-Qur'an, kitab dan sejarah Tarekat Naqsyabandiah, kamus, ensiklopedia, sejarah Islam, perbandingan agama, sastra Arab, dan kitab-kitab ilmu tabib.

Keberadaan kitab-kitab kuno itu, menjadi bukti sejarah Pulau Penyengat di masa lampau. Tentunya, memiliki segudang cerita untuk dipelajari para wisatawan. "Di setiap koleksi sudah tertulis jelas sejarah yang dimilikinya, namun pastinya lebih senang jika dijelaskan langsung oleh pemandu wisata," ujarnya lagi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Tanjungpinang, Muhammad Nazri menyampaikan, pengunjung bisa meminta bantuan pemandu wisata lokal yang bertugas di Tourism Information Center (TIC) Penyengat, jika pengunjung ingin mengetahui dengan jelas informasi mengenai koleksi yang dipamerkan.



Ia menjelaskan, TIC ini disiapkan untuk memberikan pelayanan kepariwisataan kepada para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Penyengat. "Di TIC ini, kami siapkan satu orang petugas pemandu wisata lokal yang akan memandu wisatawan selama perjalanan berwisata di Pulau Penyengat," ujar Nazri.

Terpisah, Sejarawan Kepri, Aswandi Syahri menerangkan, di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat ini tersimpan perpustakaan yang dibuka Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi sekitar tahun 1892. "Sampai sekarang kitab-kitab peninggalan perpustakaan itu, dapat kita lihat dan kini sedang dipamerkan di rumah sotoh Masjid Raya Sultan Riau Penyengat," katanya.

Pulau Penyengat, kata dia, juga pernah menjadi pusat literasi sastra Melayu yang terkenal pada abad 19 hingga awal abad 20. Karena menjadi pusat literasi itulah, Belanda melihat Pulau Penyengat sangat potensial pada bidang bahasa. "Kemudian menjadikan bahasa Melayu Riau, sebagai sumber bahasa yang akan digunakan di sekolah-sekolah yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia," ujar Aswandi.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4146 seconds (0.1#10.140)