Era Digital Tourism, Tantangan dan Peluang Baru Perekonomian
loading...
A
A
A
Selain Yulius Christian, diskusi luring yang mengusung tema ”Tantangan Transformasi Digital bagi Kemajuan Perekonomian” ini juga menghadirkan dua narasumber lain. Yakni, Camat Krucil Frebrya Ilham Hidayat dan dosen - praktisi teknologi yang juga entrepreneur Herry Dermawan, serta penyiar radio Ary Utami yang bertindak selalu moderator.
”Terlebih bagi pelaku pariwisata daerah, sangat berpeluang membuka lapangan kerja bagi banyak warga yang – mau tak mau – mesti menyesuaikan diri dengan transformasi dunia digital,” timpal Camat Krucil, Frebrya Ilham Hidayat.
Febrya menambahkan, pemerintah memiliki kewajiban untuk melakukan bimbingan teknis dan memfasilitasi pelaku UMKM serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada melalui digital marketing guna mendukung pengembangan berbagai potensi yang ada.”Harapannya dapat membawa kemajuan bagi perekonimian di Kabupaten Probolinggo,” tandasnya
Herry Darmawan mengingatkan ihwal pentingnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkecakapan digital dan tak boleh ketinggalan pengetahuan. Sebab, dunia turisme di era digital pun tak lepas dari problem serius berkaitan dengan keamanan.
”Ancaman cyber security tidak main-main. Risikonya mengancam keamanan digital semua lini industri pariwisata, nasional maupun daerah. Juga, memiliki risiko yang sama, sehingga semua pihak mesti memiliki keterampilan digital untuk mencegahnya,” pesan Herry Dermawan.
”Terlebih bagi pelaku pariwisata daerah, sangat berpeluang membuka lapangan kerja bagi banyak warga yang – mau tak mau – mesti menyesuaikan diri dengan transformasi dunia digital,” timpal Camat Krucil, Frebrya Ilham Hidayat.
Febrya menambahkan, pemerintah memiliki kewajiban untuk melakukan bimbingan teknis dan memfasilitasi pelaku UMKM serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada melalui digital marketing guna mendukung pengembangan berbagai potensi yang ada.”Harapannya dapat membawa kemajuan bagi perekonimian di Kabupaten Probolinggo,” tandasnya
Herry Darmawan mengingatkan ihwal pentingnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkecakapan digital dan tak boleh ketinggalan pengetahuan. Sebab, dunia turisme di era digital pun tak lepas dari problem serius berkaitan dengan keamanan.
”Ancaman cyber security tidak main-main. Risikonya mengancam keamanan digital semua lini industri pariwisata, nasional maupun daerah. Juga, memiliki risiko yang sama, sehingga semua pihak mesti memiliki keterampilan digital untuk mencegahnya,” pesan Herry Dermawan.
(don)