Sejarah Kesunanan Giri, Sebuah Kerajaan yang Berawal dari Pesantren

Selasa, 14 Maret 2023 - 05:05 WIB
loading...
Sejarah Kesunanan Giri, Sebuah Kerajaan yang Berawal dari Pesantren
Sejarah mencatat, Kesunanan Giri merupakan sebuah kerajaan yang berawal dari pesantren. Perkembangan yang pesat dan kuat membuat petinggi Kerajaan Majapahit kala itu tidak nyaman. Foto ilustrasi
A A A
JAKARTA - Sejarah mencatat, Kesunanan Giri merupakan sebuah kerajaan yang berawal dari pesantren. Perkembangan yang pesat dan kuat membuat petinggi Kerajaan Majapahit kala itu tidak nyaman.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk meruntuhkan pemerintahan Kesunanan Giri. Namun, kesunan Giri bertahan hingga keturunan ke-VII. Kerajaan Mataram yang kemudian berhasil mengambil alih Kesunanan Giri.


Bagaimana kisahnya? Kisahnya bermula dari petualangan Sunan Giri . Konon, berbekal segenggam tekstur tanah yang diberikan ayahandanya dari Persia, Maulana Iskak, Raden Paku alias Sunan Giri memulai pertualangannya ke Tanah Jawa, tepatnya di Kadipaten Gresik.

Dari rumah ibu angkatnya, Nyi Ageng Pinatih di Kebungson, salah satu desa yang dekat dengan Kesyahbandaran Gresik, Raden Paku memulai pertualangan. Melalui Margonoto yang saat ini jadi Jalan Veteran naik ke Pegunungan Pertukangan di Putri Cempo.

Dalam perjalanan itu, Sunan Giri yang dikawal dua tentara hebat dari Persia melakukan tirakat memohon petunjuk Tuhan.

Di Pegunungan Pertukangan itu mereka tidak ada petunjuk. Sunan Giri dengan Syech Pujo bersama Syech Grigis kemudian menuju Pegunungan Batang atau Gulomantung. Di lokasi itu, Sunan Giri melakukan tirakat selama 40 hari. Lagi-lagi dia tidak mendapatkan petunjuk.

Meski belum mendapat petunjuk, Sunan Giri tidak putus asa. Dia tetap bersabar dengan menggenggam tanah dari ayahnya, Maulana Iskak. Di Putri Cempo dia melanjutkan uzla selama 40 hari lagi. Dan, meminta Syech Pujo serta Grigis pulang untuk datang lagi di malam ke-40 beruzla.

Nah, pada malam ke-40, ada bintang jatuh di Bukit Giri. Sunan Giri pun mendatangi lokasi itu. Saat dicocokkan dengan tekstur tanah ayahnya, ternyata sama. Dari situ, diputuskan bahwa Sunan Giri memulai siar Islam di Bukit Giri.

Selain menjadi tempat tinggal, tempat ini juga menjadi pesantren. Pesantrennya Giri Kedaton yang didirikan pada 1486 Masehi. Perkembangan pesantren Giri Kedaton pun luar biasa. Santri-santrinyadatanh dari belahan nusantara.

Tidak hanya itu, Sunan Giri yang menjadi salah satu Wali Songo, menjadikan Giri Kedaton sebagai tempat diakuinya para wali dalam penyebaran Islam di Tanah Jawa. Atas saran Sunan Bonang dan diperkuat para wali lainnya, Pesantren Giri Kedaton dijadikan pusat pemerintahan untuk wilayah Gresik dan sekitranya.

Selanjutnya, pada 9 Maret 1487 Masehi, Pesantren Giri Kedaton menjadi pusat pemerintahan. Raden Paku atau Sunan Giri dinobatkan sebagai raja yang bergelar Prabu Satmata. “Tahun itu diperingati juga sebagai Hari Jadi Gresik,” ujar Dr Syifaul Qulub, Ketua STAI Darut Taqwa yang pernah melakukan riset atas Giri Kedaton.

Dalam perkembangannya, Giri Kedaton bukan lagi pesantren. Meski begitu, pesantren menjadi bagian dari kejaraan. Bahkan, perlahan tapi pasti, Giri Kedaton mencapai kejayaan, khususnya Indonesia Timur. Kondisi mengkhawatirkan Kerajaan Majapahit. Pemerintahan Majapahit was-was.

Berbagai cara dilakukan untuk meruntuhkan pemerintahan Giri Kedaton. Namun, dengan berbagai upaya, Giri Kedaton bertahan hingga keturunan ke-VII Sunan Giri.“Saat itulah, Giri Kedaton diambil alih Kerajaan Mataram. Sekarang tinggal puing-puing kejayaannya,” tegas Syfaul Qulub.

Kejayaan Giri Kedaton, bukan hanya ditunjang pemerintahan yang kuat. Namun, juga punya pelabuhan yang menjadi alur keluar masuk pedagang dari Timur Tengah dan China.

Sehingga secara ekonomi Kerajaan Giri Kedaton yang dikendalikan dari Pegunungan Giri cukup kuat. Bahkan, kondisi masyarakatnya pun cukup sejahtera.Buktinya, di dekat pelabuhan ada kampung pecinan yang ditandai dengan kelenteng. Juga ada kampung Arab.

Namun, cukup disayangkan, Giri Kedaton tinggal situs. Bahkan, kejayaan pemerintahan peninggalan Sunan Giri itu tidak tampak. Juru Rawat Giri Kedaton, Mbah Mukhtar menyatakan, bila situs budaya itu masih banyak yang bisa dieksplor. Salah satunya, trap bentuk bangunan kerajaan.“Data sejarah itu Giri Kedaton punya tujuh trap. Tapi sekarang baru ditemukan lima trap bangunan,” ungkapnya.

Luasan area, lanjut Mbah Mukhtar, juga dari tahun ke tahun berkurang. Luasan asli Giri Kedaton mencapai 5 hektare lebih. Ternyata sekarang tinggal 1 hektare.

“Itupun rehabilitasi Giri Kedaton dilakukan terakhir 2002 sampai 2005. Padahal, Giri Kedaton inilah cikal bakal Kota Gresik, harusnya ada perhatian khusus,” jelasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2969 seconds (0.1#10.140)