Gunung Karangetang Berstatus Siaga, Masih Terdeteksi Ada Pergerakan Magma
loading...
A
A
A
SITARO - Gunung Karangetang masih menunjukkan aktifitas vulkanik. Setelah teramati ada semburan lava pijar pada Minggu (12/3/2023) malam, sekitar pukul 20.48 Wita, sepanjang Senin (13/3/2023) dini hari juga terdeteksi adanya gempa tremor.
Dilansir dari laman magma.vsi.esdm.go.id, petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Aditya Gurasali dalam laporan tertulisnya menyebutkan, gempa tremor yang menandai adanya gerakan magma dari perut bumi ke permukaan, terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 0,5-18 mili meter (mm), dominan 2 mm.
Dari laporan tertulis, tentang hasil pengamatan Gunung Api Karangetang, pada pukul 24.00-06.00 Wita, Senin (13/3/2023). Gunung setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, juga terjadi satu kali gempa Hybrid atau Fase Banyak dengan amplitudo 17 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 13 detik.
Dari kawah Gunung Karangetang yang berada di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara tersebut, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Memperhatikan status Gunung Karangetang yang masih berada di level III atau siaga, warga maupun pendaki dan wisatawan dilarang keras memasuki zona merah, yang ada di radius 2,5 km dari kawah utama, serta 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara.
Warga yang tinggal di kawasan Gunung Karangetang, juga diminta untuk tetap waspada, serta tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, warga juga diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara, dan BPBD Kabupaten Sitaro. Saat terjadi hujan lebat di kawasan pundak, warga juga diimbau menjauhi bantara sungai yang berhulu di Gunung Karangetang, mengantisipasi terjadinya banjir lahar dingin.
Dilansir dari laman magma.vsi.esdm.go.id, petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Aditya Gurasali dalam laporan tertulisnya menyebutkan, gempa tremor yang menandai adanya gerakan magma dari perut bumi ke permukaan, terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 0,5-18 mili meter (mm), dominan 2 mm.
Dari laporan tertulis, tentang hasil pengamatan Gunung Api Karangetang, pada pukul 24.00-06.00 Wita, Senin (13/3/2023). Gunung setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, juga terjadi satu kali gempa Hybrid atau Fase Banyak dengan amplitudo 17 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 13 detik.
Dari kawah Gunung Karangetang yang berada di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara tersebut, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Memperhatikan status Gunung Karangetang yang masih berada di level III atau siaga, warga maupun pendaki dan wisatawan dilarang keras memasuki zona merah, yang ada di radius 2,5 km dari kawah utama, serta 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara.
Warga yang tinggal di kawasan Gunung Karangetang, juga diminta untuk tetap waspada, serta tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, warga juga diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara, dan BPBD Kabupaten Sitaro. Saat terjadi hujan lebat di kawasan pundak, warga juga diimbau menjauhi bantara sungai yang berhulu di Gunung Karangetang, mengantisipasi terjadinya banjir lahar dingin.
(eyt)