Detik-detik Menegangkan Terbitnya Supersemar, Soeharto Sakit Tenggorokan dan Bung Karno Tinggalkan Rapat Kabinet

Sabtu, 11 Maret 2023 - 12:29 WIB
loading...
A A A
Tak berselang lama, Wakil Perdana Menteri Leimena juga menyusul ke Istana Bogor. “Segera setelah kepergian Soekarno, Amir Machmud melaporkan kejadian itu kepada Soeharto."

Soeharto lantas memerintahkan Amir Mahmud, Mayor Jenderal M Yusuf (Menteri Perindustrian Dasar) dan Mayor Jenderal Basuki Rahmat (Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi) untuk menemui Bung Karno di Bogor.

Pada senja hari 11 Maret 1966, mereka berhasil menemui Bung Karno. Presiden Soekarno didampingi Subandrio, Chaerul Saleh, Leimena dan Hartini istrinya.

Terjadi diskusi serius dan cukup alot terkait proses lahirnya Supersemar. Perundingan kedua belah pihak berlangsung cukup menegangkan.

Sampai pukul 19.30 Wib, Bung Karno akhirnya bersedia menandatangani Supersemar, yakni intinya memberikan mandat kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dirasa perlu demi stabilitas negara.

Terbitnya Supersemar merupakan awal berakhirnya kekuasaan politik Bung Karno. Pada 12 Maret 1966, yakni sehari setelah Supersemar terbit, Soeharto langsung membubarkan PKI beserta seluruh organisasi yang berafiliasi di dalamnya.
(san)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.1858 seconds (0.1#10.140)