BPPTKG: Sepekan Terakhir Terjadi 19 Kali Guguran Lava Pijar dari Puncak Merapi

Sabtu, 11 Maret 2023 - 10:05 WIB
loading...
BPPTKG: Sepekan Terakhir Terjadi 19 Kali Guguran Lava Pijar dari Puncak Merapi
BPPTKG menyebut aktivitas Gunung Merapi periode 3-9 Maret 2023 masih tinggi. Tercatat sebanyak 19 kali guguran lava pijar, dan 6 kali suara gemuruh dari dalam gunung. Foto dok/SINDOnews
A A A
JOGJAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas Gunung Merapi periode 3-9 Maret 2023 masih tinggi. Tercatat sebanyak 19 kali guguran lava pijar, dan 6 kali suara gemuruh dari dalam gunung.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa menuturkan, cuaca di sekitar Gunung Merapi sepekan ini umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 475 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 9 Maret 2023 pukul 05.40 WIB.

Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Kali Bebeng, dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.700 m. "Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang. "Memang aktivitasnya masih tinggi," terang dia.

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 553 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 11 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 40 kali gempa Fase Banyak (MP), 296 kali gempa Guguran (RF), dan 12 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi.

Sementara pemantauan Deformasi (penambahan ukuran) Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Dan pada minggu ini terjadi hujan di Pos pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 57 mm/jam selama 46 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 4 Maret 2023.

"Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," paparnya.

Agus menyebut aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”. Ada potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. "Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," papar dia.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3090 seconds (0.1#10.140)