Kisah Syekh Maulana Ishaq Keturunan Ulama Rusia yang Mampu Lenyapkan Wabah Penyakit

Senin, 06 Maret 2023 - 04:01 WIB
loading...
Kisah Syekh Maulana...
Makam Syekh Maulana Ishaq di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Foto/Instagram/@lamongantourism
A A A
Penderitaan dialami rakyat Blambangan. Wabah penyakit melanda negeri di ujung timur Pulau Jawa tersebut. Bahkan, putri kerajaan, Dewi Sekardadu tak luput dari serangan wabah penyakit tersebut. Kondisi ini membuat Raja Menak Sembuyu panik, dan melakukan berbagai upaya untuk menyebuhkan putri dan rakyatnya.

Baca Juga: Kisah Karomah Syekh Maulana Ishaq

Para dukun dan ahli pengobatan dipanggil ke istana, untuk menyebutkan Dewi Sekardadu. Sayembara juga digelar oleh raja, untuk melenyapkan wabah penyakit tersebut. Raja akan menikahkan pria yang berhasil menyebuhkan Dewi Sekardadu, dan akan mengangkatnya sebagai raja muda, serta menyerahkan setengah dari wilayah Blambangan.



Di tengah kekalutan tersebut, Patih Blambangan, Bajulsengara melaporkan kepada Raja Menak Sembuyu tentang keberadaan seorang pertama aneh di Gunung Slangu. Dengan penuh keyakinan pertapa aneh itu akan dapat menyembuhkan Dewi Sekardadu, akhirnya raja memerintahkan patihnya untuk menjemput pertapa tersebut.



Pertapa yang disebut oleh Bajulsengara berperilaku aneh tersebut, ternyata Syekh Maulana Ishaq. Saat bertemu dengan Syekh Maulana Ishaq, Bajulsengara menyampaikan pesan dari raja meminta bantuan untuk menyembuhkan Dewi Sekardadu.

Mendengar apa yang disampaikan Bajulsengara, Syekh Maulana Ishaq akhirnya menyanggupi permintaan untuk menyembuhkan Dewi Sekardadu. Dia memberikan syarat, jika Dewi Sekardadu sembuh, maka Raja Menak Sembuyu diminya untuk memeluk Islam. Syarat tersebut disanggupi oleh raja, demi kesembuhan putrinya.

Setelah memanjatkan doa dan melakukan berbagai upaya, Syekh Maulana Ishaq mampu menyembuhkan Dewi Sekardadu. Seluruh janji yang pernah diucapkan Raja Menak Sembuyu, akhirnya direalisasikan, Dewi Sekardadu dinikahkan Syekh Maulana Ishaq, dan Raja Menak Sembuyu akhirnya memeluk Islam.

Sepenggal cerita rakyat itu, berkembang secara lisan di masyarakat Blambangan, yang kini menjadi wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Cerita rakyat itu, menggambarkan kehadiran Syekh Maulana Ishaq, yang memiliki darah keturunan dari Rusia.

Syekh Maulana Ishaq adalah seorang ulama yang berasal dari Samarqand, yakni daerah di dekat Bukhara-Rusia Selatan. Dia adalah salah satu ulama periode pertama yang dikirim oleh Sultan Turki Ustmani ke nusantara, dengan spesialisasi ahli pengobatan.



Dia datang ke tanah Jawa pada 1404 Masehi, bersama dengan ayahnya Syekh Maulana Ahmad Jumadil Qubro (Husein Jamaluddin), dan kakaknya, Syekh Maulana Malik Ibrahim. Kisah karomah Syekh Maulana Ishaq berawal saat dia datang di Gresik tanah Jawa kemudian ke Blambangan.

Syekh Maulana Ishaq dikenal sebagai ayah dari Sunan Giri alias Raden Paku. Makam Syekh Maulana Ishaq ada yang meyakini berada di Gresik, tidak jauh dari alun-alun tepatnya di kompleks makam Maulana Malik Ibrahim di Desa Gapurosukolilo, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.

Makam tersebut sering dikunjungi peziarah. Namun ada juga yang berkeyakinan bahwa makam Syekh Maulana Ishaq berada di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Berdasarkan penelitian Fasih Ulum, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, kedatangan Syekh Maulana Ishaq ke Desa Kemantren, terjadi sebanyak dua kali. Pertama di tahun 1443 M bertepatan dengan kelahiran anaknya yang bernama Raden Paku. Kedua sekitar tahun 1473 M setelah kembali dari Pasai.

Syekh Maulana Ishaq menetap di Desa Kemantren, dan menyebarkan Islam kepada masyarakat setempat dengan cara-cara yang damai, sopan dan santun, tidak dengan kekerasan, dan juga dengan cara-cara yang sesuaidengan keadaan sosial budaya yang menjadi kesukaan dari masyarakat pada saat itu.



Dalam hal ini metode dakwah yang dilakukan oleh Syekh Maulana Ishaq adalah mengajak masyarakat untuk mengikuti agama Islam secara bijaksana (dakwah bil-hikmah). Dengan menggunakan metode dakwah bilhikmah yang mempunyai arti bijaksana, dengan menggunakan akal budi yang mulia, dan hati yang bersih.

Ada beragam cara yang dilakukan oleh Syekh Maulana Ishaq dalam berdakwah menyebarkan agama Islam di Desa Kemantren. Pada bidang pendidikan, sebagaimana yang pernah dilakukan di Kerajaan Blambangan dalam berdakwah yaitu mendirikan masjid.

Syekh Maulana Ishaq dalam menyebarkan Islam di Desa Kemantren, juga mendirikan sebuah masjid. Pendirian masjid ini merupakan upaya dakwah yang pertama kali dilakukannya. Memang cara seperti ini kerap dilakukan oleh para wali sebagai basis dalam menyebarkan Islam.

Masjid merupakan tempat yang memiliki banyak fungsi. Masjid digunakan sebagai tempat untuk kegiatan salat berjamaah, belajar mengaji, untuk acara-acara keagamaan, dan bahkan untuk tempat tidur.

Dalam hal ini masjid memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam terutama dalam bidang pendidikan. Sebab, masjid pada saat itu juga digunakan sebagai pondok pesantren bagi para murid-muridnya atau para pengikutnya.



Untuk bidang pendidikan, Syekh Maulana Ishaq berpusat di masjid tersebut, dan dalam pengajarannya Syekh Maulana Ishaq mengajarkan tentang, Ilmu syariat agama Islam, tentang iman dan taqwa, tentang kehidupan sosial masyarakat dan ilmu tasawuf.

Masjid seperti ini menjadi tempat yang penting dan signifikan dalam komunitas muslim, sebagai tempat pembelajaran agama Islam dari guru ke murid. Keberadaan masjid yang digunakan sebagai pondok pesantren ini merupakan lanjutan dari sistem pembelajaran pada masa Hindu-Budha yangdisebut dengan mandala.

Di samping mendirikan masjid sebagai sarana pendidikan, Syekh Maulana Ishaq juga membangun Bayang Gambang. Bayang Gambang merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk bermusyawarah untuk membahas strategi sekaligus tempat pengajaran ilmu agama untuk para pengikutnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2835 seconds (0.1#10.140)