Pertama Kali Usai Pandemi, Sumenep Kembali Ramai Dikunjungi Ratusan Wisman
loading...
A
A
A
SUMENEP - Kabupaten Sumenep kembali ramai dikunjungi wasatawan manacanegara (wisman). Tercatat sebanyak 116 turis mancanegara mengunjungi Kabupaten Sumenep. Mereka berasal dari Amerika Serikat (AS), Australia dan beberapa negara di Eropa. Kunjungan wisatawan asing ini merupakan yang pertama kali pasca pandemi Covid-19.
Di Sumenep, para wisatawan ini diajari sejumlah kerajinan. Esmeralda misalnya, wisatawan asing asal Detroit, AS tampak asyik belajar membatik. Ditemani Busakih, pembatik senior Sumenep, dia melukis kain putih yang dipegangnya dengan sangat hati-hati.
Selain itu, beberapa turis asing juga belajar memahat keris yang biasa dibuat oleh perajin dari desa Aeng Tong-tong. Mereka terlihat sangat senang dan tertarik membatik dan belajar membuat ukiran keris dari desa Aeng Tong-tong.
"Para turis kagum dan sangat menikmati," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep Mohammad Iksan ketika dikonfirmasi, Rabu (1/3/2023).
Para turis, kata Iksan, mengaku kagum pada budaya dan keindahan Sumenep yang medunia. Iksan mengatakan, ratusan turis asing yang berkunjung ke keraton Sumenep disambut dengan alunan suara Saronen, kesenian khas dari Madura.
Mereka juga menikmati makanan khas dari Sumenep seperti talas, apem dan keripik singkong Saronggi. "Kami sajikan kuliner lokal. Dan mereka senang karena makanan itu belum mereka jumpai sebelumnya," tambahnya.
Dari pantauan, para wisatawan mancanegara terlihat mengunjungi beberapa tempat. Diantaranya adalah Museum Keraton dan Masjid Jamik. Mereka juga membeli produk kerajinan tangan seperti batik di Mall UMKM. “Para wisatawan ini berkunjung ke Sumenep sekitar dua jam. Terhitung dari pukul 09.00-11.00 WIB,” terangnya
Iksan mengaku mengenalkan banyak beragam kekayaan yang dimiliki Sumenep. Salah satu diantaranya mengenai kerajinan tangan batik di Mall UMKM. Menurutnya, dengan kedatangan wisman dua Negara itu menandakan bahwa Sumenep sudah sangat siap dikunjungi.
Kedepan, kata dia, bakal banyak turis yang kembali bekunjung ke Sumenep. "Kunjungan wisatawan ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian," katanya.
Di Sumenep, para wisatawan ini diajari sejumlah kerajinan. Esmeralda misalnya, wisatawan asing asal Detroit, AS tampak asyik belajar membatik. Ditemani Busakih, pembatik senior Sumenep, dia melukis kain putih yang dipegangnya dengan sangat hati-hati.
Baca Juga
Selain itu, beberapa turis asing juga belajar memahat keris yang biasa dibuat oleh perajin dari desa Aeng Tong-tong. Mereka terlihat sangat senang dan tertarik membatik dan belajar membuat ukiran keris dari desa Aeng Tong-tong.
"Para turis kagum dan sangat menikmati," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep Mohammad Iksan ketika dikonfirmasi, Rabu (1/3/2023).
Para turis, kata Iksan, mengaku kagum pada budaya dan keindahan Sumenep yang medunia. Iksan mengatakan, ratusan turis asing yang berkunjung ke keraton Sumenep disambut dengan alunan suara Saronen, kesenian khas dari Madura.
Mereka juga menikmati makanan khas dari Sumenep seperti talas, apem dan keripik singkong Saronggi. "Kami sajikan kuliner lokal. Dan mereka senang karena makanan itu belum mereka jumpai sebelumnya," tambahnya.
Baca Juga
Dari pantauan, para wisatawan mancanegara terlihat mengunjungi beberapa tempat. Diantaranya adalah Museum Keraton dan Masjid Jamik. Mereka juga membeli produk kerajinan tangan seperti batik di Mall UMKM. “Para wisatawan ini berkunjung ke Sumenep sekitar dua jam. Terhitung dari pukul 09.00-11.00 WIB,” terangnya
Iksan mengaku mengenalkan banyak beragam kekayaan yang dimiliki Sumenep. Salah satu diantaranya mengenai kerajinan tangan batik di Mall UMKM. Menurutnya, dengan kedatangan wisman dua Negara itu menandakan bahwa Sumenep sudah sangat siap dikunjungi.
Kedepan, kata dia, bakal banyak turis yang kembali bekunjung ke Sumenep. "Kunjungan wisatawan ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian," katanya.
(don)