Dihuni 3 Kepala Keluarga, Rumah Adat Nias Berumur 100 Tahun Hangus Terbakar
loading...
A
A
A
NIAS - Kebakaran hebat melanda rumah adat Nias peninggalan nenek moyang salah satu keluarga besar di Tetegewo Desa Hiliserangkai, Nias Selatan, Sabtu (25/2/2023) malam. Rumah ini dihuni 3 kepala keluarga, yakni Ina Rami (janda tua), Ama Dafi, dan Ama Mikhael. Akibat kejadian itu, rumah tersebut rata dengan tanah.
Penyebab kebakaran belum diketahui, masih dalam penyelidikan. Akibat kejadian itu, rumah tersebut rata dengan tanah.
Seluruh harta benda di dalamnya jadi abu. Dengan cepat api membesar hingga membuat warga di lokasi kejadian kewalahan memadamkannya
Rumah adat yang terbuat dari bahan kayu, material yang mudah terbakar menjadi faktor si jago merah tidak bisa dihentikan. Rumah adat yang terbuat dari bahan kayu, material yang mudah terbakar menjadi faktor si jago merah tidak bisa dihentikan.
Baca juga: Tragis! Rumah Laundry di Cirebon Terbakar, 1 Pekerja Tewas Terjebak
Rumah panggung khas Nias ini telah berdiri sejak kurang lebih 100 tahun lalu. Hingga sebelum kebakaran, kondisinya masih sangat utuh.
"Rumah sejuta kenangan peninggalan kakek kami, kini tinggal debu," ucap Septin Lase, salah seorang keluarga, dengan penuh tangisan.
Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. "Syukur tidak ada korban," katanya.
Penyebab kebakaran belum diketahui, masih dalam penyelidikan. Akibat kejadian itu, rumah tersebut rata dengan tanah.
Seluruh harta benda di dalamnya jadi abu. Dengan cepat api membesar hingga membuat warga di lokasi kejadian kewalahan memadamkannya
Rumah adat yang terbuat dari bahan kayu, material yang mudah terbakar menjadi faktor si jago merah tidak bisa dihentikan. Rumah adat yang terbuat dari bahan kayu, material yang mudah terbakar menjadi faktor si jago merah tidak bisa dihentikan.
Baca juga: Tragis! Rumah Laundry di Cirebon Terbakar, 1 Pekerja Tewas Terjebak
Rumah panggung khas Nias ini telah berdiri sejak kurang lebih 100 tahun lalu. Hingga sebelum kebakaran, kondisinya masih sangat utuh.
"Rumah sejuta kenangan peninggalan kakek kami, kini tinggal debu," ucap Septin Lase, salah seorang keluarga, dengan penuh tangisan.
Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. "Syukur tidak ada korban," katanya.
(msd)