Korban Tewas Banjir Bandang Lutra Bertambah Jadi 19 Orang
loading...
A
A
A
MASAMBA - Korban meninggal akibat banjir bandang di wilayah Masamba , Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel), terus bertambah. Informasi terbaru dari Basarnas Makassar, jumlah korban tewas kini mencapai 19 orang dan puluhan lainnya masih dalam pencarian.
“Hari ini (kemarin) ada tambahan jenazah yang ditemukan. Tiga korban yang ditemukan di Radda, tidak teridentifikasi. Jenis kelamin perempuan, satu lagi rambut beruban. Jadi total 19 orang jenazah,” kata Kasi Ops Basarnas Makassar, Rizal kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).
Selain itu, pihaknya juga menemukan 10 orang dalam kondisi luka-luka. Saat ini para korban sudah dievakuasi dan menjalani perawatan medis di RSUD Masamba. Sementara untuk korban yang hilang diprediksi masih mencapai puluhan orang. (Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu Meluas, 7 Kecamatan Terendam )
Senada, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyebutkan. Hingga tadi malam, pihaknya telah menerima laporan korban meninggal dunia yang ditemukan sudah mencapai 19 orang. “Hari ini, laporan masuk ada penambahan, yakni dari rumah sakit 2 orang dan Baebunta 2 orang. Jadi tambahan 4 orang, jadi total sementara 19 orang,” katanya kepada wartawan di Masamba, Rabu (15/7).
Namun demikian, korban yang ditemukan itu belum teridentifikasi karena kondisinya sangat memprihatinkan. Saat ini katanya, jumlah warga yang terdata berada di pengungsian mencapai 2.650 jiwa, dan diungsikan di beberapa titik yang aman dari banjir.
Dia juga menyebutkan, beberapa kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Masamba, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. “Kami berharap kondisi ini segera pulih seperti sedia kala,” ujar bupati. (Baca juga: Banjir Meluas, Warga Wajo Mengungsi Kedinginan dan Krisis Makanan )
Pihaknya juga terus melakukan pencarian korban yang masih terjebak banjir dan lumpur dengan melibatkan semua pihak, baik dari TNI, Polri, SAR, Basarnas, BPBD Lutra dan semua relawan kemanusian yang terlibat membantu.
Terkait upaya pemulihan, bupati menyebutkan, pihaknya saat ini fokus pembukaan jalan agar akses masuk di Masamba kembali lancar, namun demikian, dengan kondisi saat ini tentu membutuhkan waktu. Sehingga semua pihak harus bersabar.
“Jangka pendek yang harus dilakukan adalah pembukaan jalan, alat berat kita cukup dan itu sudah dilakukan, namun kendalanya saat ini karena sungai lebih tinggi daripada jalan sehingga belum memungkinkan membuang air ke sungai, sungai masih labil ditambah curah hujan. Yang pasti kita carikan upaya teknisnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Senin (13/7). Musibah tersebut terbilang parah, karena ribuan rumah terendam air, akses jalan putus, dan banyak warga melaporkan keluarganya hilang. Bahkan hingga kemarin, sebagian besar wilayah Kota Masamba masih tertutup lumpur tebal.
“Hari ini (kemarin) ada tambahan jenazah yang ditemukan. Tiga korban yang ditemukan di Radda, tidak teridentifikasi. Jenis kelamin perempuan, satu lagi rambut beruban. Jadi total 19 orang jenazah,” kata Kasi Ops Basarnas Makassar, Rizal kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).
Selain itu, pihaknya juga menemukan 10 orang dalam kondisi luka-luka. Saat ini para korban sudah dievakuasi dan menjalani perawatan medis di RSUD Masamba. Sementara untuk korban yang hilang diprediksi masih mencapai puluhan orang. (Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu Meluas, 7 Kecamatan Terendam )
Senada, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyebutkan. Hingga tadi malam, pihaknya telah menerima laporan korban meninggal dunia yang ditemukan sudah mencapai 19 orang. “Hari ini, laporan masuk ada penambahan, yakni dari rumah sakit 2 orang dan Baebunta 2 orang. Jadi tambahan 4 orang, jadi total sementara 19 orang,” katanya kepada wartawan di Masamba, Rabu (15/7).
Namun demikian, korban yang ditemukan itu belum teridentifikasi karena kondisinya sangat memprihatinkan. Saat ini katanya, jumlah warga yang terdata berada di pengungsian mencapai 2.650 jiwa, dan diungsikan di beberapa titik yang aman dari banjir.
Dia juga menyebutkan, beberapa kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Masamba, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. “Kami berharap kondisi ini segera pulih seperti sedia kala,” ujar bupati. (Baca juga: Banjir Meluas, Warga Wajo Mengungsi Kedinginan dan Krisis Makanan )
Pihaknya juga terus melakukan pencarian korban yang masih terjebak banjir dan lumpur dengan melibatkan semua pihak, baik dari TNI, Polri, SAR, Basarnas, BPBD Lutra dan semua relawan kemanusian yang terlibat membantu.
Terkait upaya pemulihan, bupati menyebutkan, pihaknya saat ini fokus pembukaan jalan agar akses masuk di Masamba kembali lancar, namun demikian, dengan kondisi saat ini tentu membutuhkan waktu. Sehingga semua pihak harus bersabar.
“Jangka pendek yang harus dilakukan adalah pembukaan jalan, alat berat kita cukup dan itu sudah dilakukan, namun kendalanya saat ini karena sungai lebih tinggi daripada jalan sehingga belum memungkinkan membuang air ke sungai, sungai masih labil ditambah curah hujan. Yang pasti kita carikan upaya teknisnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Senin (13/7). Musibah tersebut terbilang parah, karena ribuan rumah terendam air, akses jalan putus, dan banyak warga melaporkan keluarganya hilang. Bahkan hingga kemarin, sebagian besar wilayah Kota Masamba masih tertutup lumpur tebal.
(mpw)