Berdarah Kopassus, Brigjen TNI JO Sembiring Ditunjuk Pimpin Pembebasan Pilot Susi Air
loading...
A
A
A
Pada kesempatan tersebut, Saleh Mustafa juga mengatakan kesiapannya, baik aparat TNI maupun Polri, yang sudah terpilih dan terseleksi untuk melaksanakan tugasnya dengan terukur, terpilih, dan terarah.
"Saya tidak bisa sampaikan dan ungkapkan waktunya, karena ini suatu hal yang dirahasiakan. Tetapi apabila tiba waktunya, maka TNI dan Polri akan melakukan penegakan hukum secara tgerukur, terpilih, dan terarah," tegasnya.
Menurut Saleh Mustafa, sudah membekali dan memberikan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan, dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Antara lain penegakkan HAM. "Jadi jangan diragukan, apabila nanti tindakan ini dilakukan kita tidak keluar dari rambu-rambu HAM," ungkapnya.
Pangdam juga mengaku telah melakukan koordinasi, dan komunikasi dengan Kedutaan Selandia Baru. "Sampai saat ini berlangsung baik. Wakil Kedutaan Selandia Baru, sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dan Polri dalam penegakan hukum. Namun upaya penyelamatan nyawa Philip Mark Mahrtens ini menjadi prioritas utama," jelasnya.
Yang dihadapi ini, lanjut dia, sebenarnya bukan pelaku dari kelompok separatis, namun pelaku teroris yang melakukan upaya-upaya pelanggaran kriminal. "Oleh karena itu, kita TNI dan Polri harus melakukan operasi penegakan Hukum," tandasnya.
Sementara Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO. Sembiring mengatakan, akan mengerahkan sumber daya yang dimiliki TNI dan Polri termasuk BIN dan yang lainnya. "Personel Satgas Damai Cartenz, dan Kopasgat telah mengamankan Bandara Paro. Saat ini situasi di Paro, Kabupaten Nduga sudah tidak ada masyarakat, tetapi bandara sudah diamankan dan bisa digunakan," katanya.
"Bagi yang menghalangi-menghalangi atau tidak mendukung terhadap kegiatan yang dilakukan penegakan hukum oleh TNI dan Polri, berarti bagian dari teroris tersebut," tegas JO. Sembiring.
Sementara itu, Danpas III Brimob, Brigjen Pol. Gatot mengungkapkan, keterlibatan satuan Brimob mendukung pencarian pilot Susi Air, dan terus melaksanakan pencarian dalam rangka penegakkan hukum seperti TNI yang juga memiliki batas waktunya.
"Saya tidak bisa sampaikan dan ungkapkan waktunya, karena ini suatu hal yang dirahasiakan. Tetapi apabila tiba waktunya, maka TNI dan Polri akan melakukan penegakan hukum secara tgerukur, terpilih, dan terarah," tegasnya.
Menurut Saleh Mustafa, sudah membekali dan memberikan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan, dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Antara lain penegakkan HAM. "Jadi jangan diragukan, apabila nanti tindakan ini dilakukan kita tidak keluar dari rambu-rambu HAM," ungkapnya.
Baca Juga
Pangdam juga mengaku telah melakukan koordinasi, dan komunikasi dengan Kedutaan Selandia Baru. "Sampai saat ini berlangsung baik. Wakil Kedutaan Selandia Baru, sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dan Polri dalam penegakan hukum. Namun upaya penyelamatan nyawa Philip Mark Mahrtens ini menjadi prioritas utama," jelasnya.
Yang dihadapi ini, lanjut dia, sebenarnya bukan pelaku dari kelompok separatis, namun pelaku teroris yang melakukan upaya-upaya pelanggaran kriminal. "Oleh karena itu, kita TNI dan Polri harus melakukan operasi penegakan Hukum," tandasnya.
Sementara Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO. Sembiring mengatakan, akan mengerahkan sumber daya yang dimiliki TNI dan Polri termasuk BIN dan yang lainnya. "Personel Satgas Damai Cartenz, dan Kopasgat telah mengamankan Bandara Paro. Saat ini situasi di Paro, Kabupaten Nduga sudah tidak ada masyarakat, tetapi bandara sudah diamankan dan bisa digunakan," katanya.
"Bagi yang menghalangi-menghalangi atau tidak mendukung terhadap kegiatan yang dilakukan penegakan hukum oleh TNI dan Polri, berarti bagian dari teroris tersebut," tegas JO. Sembiring.
Sementara itu, Danpas III Brimob, Brigjen Pol. Gatot mengungkapkan, keterlibatan satuan Brimob mendukung pencarian pilot Susi Air, dan terus melaksanakan pencarian dalam rangka penegakkan hukum seperti TNI yang juga memiliki batas waktunya.